Skip to main content

Bahasa Indonesia yang Mulai Pudar

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dipilih sebagai alat komunikasi dari masa ke masa. Begitu banyak ragam budaya di negeri Indonesia yang menghasilkan beragam bahasa, mulai dari Melayu, Jawa, Batak dan lain sebagainya, tetapi bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu yang efektif di gunakan sebagai alat komunikasi di Dunia.

Seiring berkembangnya zaman, Bahasa Indonesia sudah mulai terlihat kaku oleh sebahagian orang bahkan kehadirannya juga tidak terlalu diminati, terutama bagi Masyarakat Indonesianya sendiri. Masuknya Era Globalisasi dengan mendatangkan Bahasa Asing sebagai bahasa yang lumrah digunakan oleh sebahagian besar orang, membuat kehadiran Bahasa Indonesia semakin kaku. Sebagai contoh, dihadirkannya Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional dan sebagai bahasa komunikatif yang aktif di gunakan oleh semua orang mulai dari anak usia dini hingga orang tua sudah menimbulkan penjajahan bagi diri kita sendiri dalam hal bahasa. Bahkan orang yang bisa berbahasa Inggris tidak ada daya tarik lagi bagi si pendengar karena di anggap hal yang biasa.

Tidak hanya itu, pencampuran bahasa yang sudah menjadi tradisi di kalangan Masyarakat Indonesia nampaknya begitu diminati oleh sebahagian besar kalangan orang. Mari kita perhatikan ilustrasi - ilustrasi dibawah ini!
"Saya lagi OTW (on the way )!"
"BTW (by the way ), kamu sedang apa?"
"Pekerjaan saya sudah selesai Pak, tinggal di Forward saja!"
"Minggu pagi hange out bareng teman." 
"Apa kabar kamu?,not more fine!"
 "Saya sedang Lunch"
"Warna Purple lebih cantik dari Merah"
"Sudah Update status?"
Dan lain sebagainya.
Bahkan ada juga yang terdengar aneh dan lucu di telinga, sebagai contoh.
Lagu - lagu Indonesia yang sudah menjadi konsumsi umum hingga judul - judul film sudah terembet virus bahasa campuran.
Contohnya, lagu - lagu Indonesia dengan judul bahasa asing tetapi isi lagu menggunakan bahasa Indonesia penuh, ada lagi lagu - lagu Indonesia yang menggunakan sebahagian bahasa Indonesia dan sebahagian lagi bahasa asing. Belum lagi judul - judul film Indonesia hingga sinetron yang menggunakan bahasa asing , padahal konteks film - film/sinetron tersebut menggunakan bahasa Indonesia total. Lucunya.........
Dan yang paling parahnya, rata - rata nilai UN pelajar cenderung lebih tinggi untuk mata pelajaran Bahasa Asing daripada Bahasa sendiri (Bahasa Indonesia), hiks... hiks.. hiks...

Tetapi, ini semua contoh kreatifitas manusia dan tidak ada salahnya manusia berkreatifitas. Tetapi jangan sampai mengubur perlahan tapi pasti bahasa yang kita miliki (Bahasa Indonesia). Karena secara tidak langsung kita sudah terjajah lagi oleh bangsa asing dari aspek bahasa.
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf atas kekurangan yang ada.




Wassalam
RaDiFa

Jatiluhur, 23 Februari 2011

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki