Skip to main content

ANGKOTNYA BISA DI REQUEST...

Sudah sembilan bulan berada di kota ini, ada satu hal yang menarik perhatianku.
Yakni jasa pengguna angkot.
Bagi kamu - kamu yang pernah tinggal atau sekedar mampir di kabupaten ini "Purwakarta", aku saranin cobain deh angkotnya. Ahahaha...
Sama atau enggak dengan daerah - daerah di tempat lain aku kurang tahu. Yang pastinya ini kota meski kecil beda dengan kampung halamanku "Medan City".^^

Kembali ke topik awal...
Dulu, waktu pertama kali aku naik angkot disini terasa beda banget euy dengan di Medan.
"Tidak sabar"... Inilah kalimat yang pernah nempel dibenakku.
Karena jalannya lama banget, beda sama di kampung halamanku yang kalau masih bisa masuk tuh angkot ya dia masuk. Tapi ini pertama, selebihnya aku malah aneh naik angkotan umum di kampung halaman sendiri. #jadi jantungan,haha...

Selain itu, angkot - angkot disini juga taat tata tertib berlalu lintas. Oh iya, tarifnya juga murah lho...Hahaha...
Jauh --> deket itu hanya di bayar Rp 2.500 tetapi buat anak sekolah dari TK s/d SMA tarifnya cuma Rp 1.000 lho. Murah kan???
Beda banget sama di kampung halamanku, yang tarifnya dihitung berdasarkan berapa jauh jarak yang ditempuh si penumpang. 
Malah, tarif anak sekolah sama aja sama penumpang umum lainnya. :-(
(Beda - beda sih ya, tergantung versinya.... wahahaha^^).

Dan gak kalah lebih uniknya, angkot disini bisa di request lho...
Jadi aku kan tinggal di kotanya "Pwk", sementara aku kerja di daerah "Jatiluhur".
Angkot yang aku naikin ini dia jalannya belok - belok disitu aja, sama sih dengan angkot yang lainnya juga.
Yah, maklum kotanya kecil... Jadi gak takut nyasar deh.^^
Angkot yang aku naiki setiap harinya ini bisa melewati dua jalur. Jalur pertama menuju daerah bunder sedangkan jalur kedua menuju daerah sindangkasih. (Kalau gak salah, ahaha). 

Kira - kira sudah di perempatan perjalanan gituh, si Bapak supir itu akan menanyai penumpangnya satu per satu. "Ada yang ke bunder?". (Dengan bahasa sundanya...) #Aku ngerti sih apa yang dibilang tapi kalau disuruh ngomong gak bisa... RIBET. Ahahaha...
Kalau ada penumpang yang menjawab ada, maka untuk penumpang yang menuju ke sindangkasih harap sabar sebentar... nanti di antarin kok dengan selamat... jadi gak usah takut.. Haha...

Eits, belum selesai lho pemirsa.... (Admin stress mode : ON).
Jadi sebelum nyampek ke bunder, kalau gak salah nama daerahnya sih "Sasak Besi".
Si supir kembali bertanya kepada penumpangnya dengan bahasa sunda yang kira - kira artinya tuh "Ada yang ke ciganea?"
Kalau salah satu penumpang menjawab "ada", maka supir akan masuk jalur yang kedua bukan pertama setelah dari sasak besi itu.

Jadi, ketika berada di daerah sasak besi. Kita akan menemukan dua cabang jalan...
Jalan pertama menuju bunder dan kedua menuju ciganea.
Tapi itu masih satu jalur lho, lokasinya masih disitu - situ aja.
Kalau kita masuk dari jalan yg ke ciganea dulu maka akan kembali ke bunder (cabang jalan yang kedua) dan sebaliknya.

Yo uwes... kita ngantar yang turun di ciganea dulu, baru melanjutkan perjalanan menuju Bunder. 
Tetapi, terkadang suka ada penumpang yang pengen duluan. Jadi ada yang suka ngomomg gini nih, "Ke bunder dulu ya A"
Ya udah si supir itu nanti akan mengantar penumpang yang telah request duluan, tapi kalau gak ada yang request dia akan bertanya kepada para penumpangnya dan akan melewati jalur mana dulu tergantung suara terbanyak. #Keren kan???

Jadi penumpang gak usah khawatir...
Insya allah kita akan sehat wal afiat, selamat sampai tempat tujuan tanpa kurang satu apapun. Amin...
Bukannya malah tambah asyik tuh?
Setiap pagi kita udah jalan - jalan keliling kota?Ahahaha...
Mungkin bagi yang pertama seperti aku yang pertama kali juga kesini, merasa terkejut dan sempat takut waktu naik angkot.
Aku pernah ngerasain kok, waktu pertama kali naik angkot disini...
Harusnya aku turun ke bunder, tapi malah dibawa keliling - keliling dulu. Ke sindangkasih --> Ciganea --> alhamdulillah nyampek juga deh akhirnya. Tapi jadi pelajaran, setidaknya aku tahu jalan serta jalur angkot itu kemana - mana saja...


Sekian^^

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki