Skip to main content

Everything is talking about MONEY?

Dua minggu yang lalu, kira-kira tgl 6 Mei 2012 adalah kelas pertama untuk mata kuliah English Conversation.
Pembahasan waktu itu intinya sih "Seberapa ambisiuskah kamu?".
Nah, dalam sesi belajar waktu itu ada cerita menarik yang ingin kubahas kali ini disini. Kita gunakan bahasa Indonesia saja ya... ^__^
Waktu itu materi tentang "Seberapa ambisiuskah kamu?" adalah materi yang dibahas dalam English Conversation kali ini. Ada sekitar 15 pertanyaan dalam bentuk bahasa inggris yang harus dijawab, untuk melihat tingkat ambisius kita dalam memperoleh sesuatu. Kalau gak salah, dipertanyaan terakhirlah yang menarik. Pertanyaannya, kira-kira seperti ini. "Mana yang lebih penting menurut anda? 1. Cinta 2. Kebahagiaan 3.Kesehatan 4.Uang?"
Jawaban yang terlontarpun bermacam-macam. Ada yang memilih uang, ada yang memilih kesehatan dan ada pula jawaban-jawaban lainnya. Dalam diskusi saat itu, sempat ada adu argument (menggunakan bahasa Inggris, Read!). Antara kelompok uang dengan kesehatan.


Kebetulan, aku masuk dalam kelompok uang. Karena aku memilih UANG lah yang lebih penting dari 3 pilihan lainnya. Mungkin sebahagian orang berpendapat, kelompok uang adalah kelompok matre', haha...
Yeah, it's up to them, because every one have way of thinking different. 
Secara pribadi, kenapa aku memilih uang?
Karena tanpa disadari, uang menjawab segalanya. Itulah yang aku rasakan saat ini.
Bagiku, orang yang gila uang bisa kita kategorikan sebagai orang yang matre', tetapi berbeda dengan orang yang membutuhkan uang. Karena setiap orang butuh uang.


Why do I must choose money?
There is some reason about that (Money) :
1. CINTA
Kenapa saya gak memilih cinta?
Saya tanya kembali "cinta itu apa?"
Apakah ia sesuatu yang berwujud? Bisa kita lihat fisiknya? Atau kita hanya sekedar dapat merasakannya tanpa kita tahu fisik sebenarnya seperti apa?
CINTA adalah suatu hal abstrak/tak berwujud, yang hanya sekedar bisa kita nikmati rasanya. Dan itu terjadi atas izin Tuhan.
Sekarang, apakah CINTA membutuhkan uang?
Faktanya, CINTA need MONEY. Why?
Coba kita pandang ke luar sana, berapa banyak pria atau wanita yang sibuk mencari sesuatu yang spesial untuk diberikan sebagai hadiah kepada pasangan mereka tatkala hari bahagia (ulang tahun, ulang tahun pernikahan) tiba? Karena mereka hanya ingin melihat pasangannya bahagia jika diberi sebuah surprise.
Apakah membeli benda itu tidak memakai uang?
Atau seorang ayah/ibu yang ingin membuat anak mereka bahagia dengan membelikannya mainan2. Lantas, apakah membeli mainan2 itu tidak membutuhkan uang?
Maka, CINTA juga butuh UANG.


2. KEBAHAGIAN
Siapa yang bilang BAHAGIA gak butuh uang? Itu munafik :-D
Tapi, kalau UANG menjamin KEBAHAGIAN, itu baru mustahil dan saya juga tidak sependapat.
Sama halnya dengan CINTA, KEBAHAGIAAN juga butuh uang. 
Misalnya : sebuah keluarga yg terdiri dari suami (ayah), istri (ibu) dan anak-anaknya. Sang suami (ayah) sibuk mencari nafkah agar bisa memberi keluarganya makan, memberi pendidikan bagi anak-anaknya, membeli sandang pangan sebagai kebutuhan hari-harinya. Dengan satu sama lain saling bekerjasama dengan baik (suami-istri-anak2), maka kebutuhan akan terpenuhi. Sehingga keluarga ini dapat merasakan KEBAHAGIAN. Memberi makan,sandang-pangan,pendidikan, apakah gak menggunakan uang sebagai alat tukarnya?
Lantas,kalau tidak membutuhkan uang. Tidak ada keluarga yg broken home diluar sana, tidak ada yg namanya anak-anak terlantar karena gak bisa makan apalagi memperoleh pendidikan.
So, kebahagiaan juga butuh uang kan?


3. KESEHATAN
Sebahagian orang berpendapat, kalau KESEHATAN lebih penting daripada UANG. #Saya tidak setuju dengan pendapat itu.
Tetapi, kalau KESEHATAN lebih berharga daripada UANG. #Saya setuju ^__^
Kenapa?
UANG itu jauh lebih penting dari KESEHATAN. Sebahagian orang berpendapat kalau kita SEHAT, kita bisa mencari UANG. Tetapi bagiku tidak. Justrul kita SEHAT karena UANG. Mengapa?
Coba anda fikirkan, berapa banyak nutrisi, gizi, protein yang tubuh anda butuhkan?
Lantas, bagaimana memperoleh semua itu? Anda butuh sayur,ikan,daging,buah untuk memenuhi nutrisi/gizi/protein tubuh anda. Apakah memperoleh bahan-bahan itu tidak dengan uang?
Anda butuh minum (air putih/teh/kopi/susu/juice/dll), olahraga. Apakah tidak dengan uang?
Memang kesehatan itu anugerah Tuhan yang Maha Esa. Tetapi untuk menjaga tubuh tetap sehat, kita butuh makan dan minum kan? kita butuh olahraga teratur, bukan? Apakah memperoleh makan,minum dan olahraga tidak menggunakan UANG?
Kalau faktanya memang tidak membutuhkan UANG, kenapa harus ada penyakit busung lapar? Kenapa ibu kita repot-repot memberi kita makan-makanan yang bergizi sewaktu kita bayi? Toh, kita bisa tetap tumbuh kan?
Jadi, KESEHATAN juga butuh UANG.


4. UANG
Terjawabkan semuanya?
Kalau CINTA, KEBAHAGIAAN, KESEHATAN butuh UANG.
Dan semua berbicara tentang UANG, karena setiap orang butuh UANG. Sebagai alat tukar kebutuhan hidupnya.
Lain hal dengan si Matre, si Matre' memandang UANG tidak hanya sebagai kebutuhannya tetapi juga memuaskan keinginannya (nafsu). Banyak orang terjerumus salah dalam mengartikan uang, karena nafsu. Mereka hanya sekedar berpikir bagaimana mereka dapat memenuhi keinginan-keinginannya tanpa batas dengan tidak lagi memandang keinginan-keinginan itu tergolong kebutuhan (bermanfaat) atau tidak.
Sehingga masih banyak dari kita membalikkan nilai positif dari UANG sendiri menjadi negatif, karena salah dalam penempatannya.
Jadi, bagi cowok2 atau cewek2. Anda sudah bisa membedakan mana cowok/cewek yg tergolong matre' dan mana yang gak? Haha.... *Refresh


So.... Everything is talking about MONEY???
Yes, of course. tetapi, sebagai benda (alat tukar) yg dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan BUKAN sebagai pelampiasan hawa nafsu semata.

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki