Skip to main content

Aku Diam

Aku diam,
Bukan berarti tak perduli lagi.

Aku diam,
Bukan berarti melupakan.

Aku diam,
Bukan berarti tak ada perhatian lagi.

Aku diam,
Bukan berartiku berubah.

Aku diam,
Tak berarti membisu.

Aku diam,
Karena hanya sedang menikmati hidupku.
Merasakan apa yang ingin kurasakan.
Menghidupkan apa yang ingin kuhidupkan.
Mencapai apa yang ingin kucapai.
Menyatakan apa yang telah kumimpikan.

Aku diam,
Karena hanya sedang menjalani peranku.
Mencoba bertanya atas ini dan itu.
Mencari jawaban yang tepat atas ini dan itu.
Berkelana atas jawaban yang tak kunjung aku temukan hingga detik ini.
"Harus apa dan bagaimana?"

Aku diam,
Aku tahu akan ada perhatian-perhatian lain dari luar sana,
Mencoba mengisi kekosongan perhatian yg telah kuciptakan.

Aku diam,
Aku sadar mungkin saja perhatian-perhatian lain itu,
Akan mencoba memudarkan atau bahkan menghapus,
Perhatian yang telah kuciptakan.

Aku diam,
Aku paham akan ada wajah-wajah baru,
Mencoba mengisi kekosonganmu.
Tak hanya dalam diamku, dalam aktifku kurasakan pun begitu :-)

Aku diam,
Aku mengerti resiko apa yang akan kuhadapi.
Tapi, ya sudahlah...
Itulah hasil "DIAM" yang harus diterima.
Yang harus diikhlaskan,
Yang harus dijalankan.
Dan harus dinikmati.

Aku diam dan akan belajar untuk tetap diam,
Yang membuatku bingung apa alasanku menulis
dengan judul "Aku Diam" ini?
Aku juga gak tahu,
Ah...lucunya aku :-D
Hehe...

I still silent, 
It's not mean that "I forget you",
It's not mean that "I have not care you",
It's not mean that "I am not remember you".

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki