Skip to main content

Semua Tak Sama

Semua tak sama, 
Setelah aku berada disini.
Semua tak sama,
Setelah hari demi hari ku lewati disini.


Aku rindu :-(
Suara itu, lembutnya wajah-wajah itu,
Sayunya mata itu, manisnya senyuman itu,
Aku rindu semua itu.


Aku rindu repetan Mama,
Yang tidak aku dapatkan disini.
Aku rindu omelan Mama,
Yang tak pernah terdengar lagi setelah disini.


Aku rindu perhatian Mama,
Yang masih tetap aku dapat walau jauh,
Tapi berbeda rasanya ketika dekat.


Aku rindu tatkala ia berkata,
"Gak bisa pelan-pelan ngidupin air itu, Din?"
Jika aku sedang membuka kran air.


Aku rindu tatkala ia berkata,
"Perempuan kok kerjanya gak bisa lembut!"
Jika aku sedang menyusun piring-piring itu ketempatnya.


Aku rindu tatkala ia berkata,
"Tolong belikan ini...belikan itu..."
Jika aku berada di warung.


Aku rindu sms-sms nya,
"Lagi dimana Din?" 
"Jam segini kok belum pulang,Din?"
"Nanti pulang jam berapa, Din?"
"Hari ini ada les tambahan lagi gak?"
Atau suaranya via telepon.
Jika aku telat sedikit saja dan lupa menghubunginya.


Aku rindu perkataannya,
"Mau masak apa kita hari ini?"
Kalau weekend sudah tiba.


Aku rindu cerita ini...cerita itu,
Kalau aku sudah kelar dari aktifitasku
Dan pulang dengan segudang cerita.


Aku rindu ini, aku rindu itu :-(
Arggghhhh, gak bisa ku toreh semua disini.


Memang semua itu masih aku dapat disini,
Tapi berbeda dan cukup jauh berbeda :-(


Aku gak pernah dengar repetan itu lagi :-(
Aku rindu omelan yang penuh nasihat itu :-(
Aku rindu ceriwis yang manis :-(
Aku rindu perhatian itu :-(
Aku rindu kata-kata "Minta Tolong" itu :-(
Ya Rabbi, aku rindu semua itu :-(


Terimakasih Ma...
Karena omelanmu, aku bisa tegar ^__^
Karena repetanmu, aku jadi kuat *__*
Karena kasih sayangmu, aku jadi bersosial ^__^
Karena ceriwis manismu, aku jadi sabar ^__^
Karena perhatianmu, aku tumbuh dengan rasa perhatian juga ^__^
Dan,
Karena mu aku bahagia hidup dimuka bumi ini.
Aku akan usaha, berusaha dan terus berusaha memberikan yang terbaik bagimu.
I'm promise, Mom...
I MISS YOU SO MUCH 

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki