Skip to main content

Rubah Mindset!

Sering kali aku mendengar orang berkata seperti ini, "Shalat sana! Minta sama Allah swt biar diberi rezeki". Dan apa yang terjadi setelah pemberian diberi???
LUPA! Ya, empat kata yang cukup bermakna. Manusia sering kali lupa siapa dia, darimana apa yang diperolehnya setelah dia diberi. Manusia seakan-akan kalap apalagi jika rezeki diturunkan tak henti-hentinya, mereka menjadi ria dan sombong. Bahkan keberadaan Tuhan pun terlupakan, miris sekali :-(

Kita sering kali lupa untuk berpikir, "ada kejadian apakah dibalik pemberian nikmat Tuhan itu? Membawa kebahagiaan atau malah sebaliknya, kesengsaraan?" Kita lupa mempertanyakan semua itu, kita lalai terbuai harta titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban nantinya.

Gak salah sih jika kita shalat untuk meminta.
Gak salah juga jika kita shalat untuk mengadu.
Kan Tuhan maha pemurah dan pemberi, Ia juga tempat sebaik-baik mengadu.
Hanya saja rubah mindset kita, bahwa "Shalat itu wajib karena semata-mata bentuk rasa syukur kita kepada sang Khaliq. Atas kehidupan yg diberi, rizki, keluarga, kecerdasan, ketampanan/kecantikan, kemapanan dan masih banyak lagi nikmat-Nya yg hari demi hari kita dapatkan". Itulah makna sebenarnya shalat :-)

Bukan ketika butuh baru datang, dan ketika semua telah terpenuhi kita lupa. *Naudzubillah minzalik
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang demikian, Amin.
Jadi, mulai sekarang rubah mindset kita dan katakanlah "Tuhan, aku datang kepada-Mu sebagai rasa syukur atas semua karunia kehidupan yg telah Kau berikan atasku. Jadikan aku pribadi yg selalu mengingat-Mu, kapanpun dan bagaimanapun kondisi kehidupanku" 
:-)

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki