Skip to main content

Ada Saatnya

Kata teman gue, Hidup ituuuuu "Ada Saatnya"!

Ya, ada saatnya kita tertawa
Ada saatnya kita menangis

Ada saatnya kita bahagia
Ada saatnya kita kecewa

Ada saatnya kita tersenyum
Ada saatnya kita meringis

Ada saatnya kita berharap
Ada saatnya berhentilah berharap

Ada saatnya kita sehat
Ada saatnya kita sakit

Ada saatnya kita dicintai
Ada saatnya kita dicaci - maki

Ada saatnya kita diingat
Ada saatnya kita dilupakan

Ada saatnya kita dipercaya
Ada saatnya kita diragukan

Ada saatnya kita diremehkan
Ada saatnya kita dibanggakan

Ada saatnya kita meminta
Ada saatnya kita memberi

Ada saatnya kita bicara
Ada saatnya kita diam

Ada saatnya kita kecewa
Ada saatnya kita terluka

Ada saatnya kita kelebihan
Ada saatnya kita kekurangan

Ada saatnya sendiri
Ada saatnya bersama

Ada saatnya, semua cerita harus dibagi
Ada saatnya dirahasiakan sendiri

Ada saatnya galau
Ada saatnya sabar

Ada saatnya tegar
Ada saatnya lemah

Ada saatnya kalah
Ada saatnya menang

Ada saatnya pagi
Ada saatnya siang
Ada saatnya petang
Ada saatnya malam

Ada saatnya panas
Ada saatnya hujan

Ada saatnya lapar
Ada saatnya kenyang

Ada saatnya mimpi hanyalah mimpi
Ada saatnya mimpi menjelma nyata

Ada saatnya berimajinasi
Ada saatnya nyata

Ada saatnya berbohong
Ada saatnya jujur

Ada saatnya memaafkan
Ada saatnya melupakan

Ada saatnya jatuh
Ada saatnya bangkit

Ada saatnya mengeluh
Ada saatnya bersyukur

Ada saatnya salah
Ada saatnya benar

Ada saatnya khilaf
Ada saatnya ingat

Ada saatnya menyayangi
Ada saatnya disayangi

Ada saatnya mengasihi
Ada saatnya dikasihi

Ada saatnya khawatir
Ada saatnya curiga

Ada saatnya cemburu
Ada saatnya cinta

Yah, that's life...
Hidup ituuu... "Ada Saatnya"
Karena hidup hanya sesaat, maka pergunakanlah sesaat itu dengan sebaik-baiknya meski hanya sesaat...

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki