Skip to main content

CURCOL Anak Perantauan

Anak Perantau, hmm...apa yang terbesit di pikiran anda membaca kalimat tersebut?
"Anak yang jauh dari keluarga (orang tua, saudara, sanak-family)", itulah gambaran singkat yang acap kali ada di pikiran kita ketika mendengar statement "Merantau".

"Merantau" sendiri berasal dari bahasa Minangkabau, yaitu "rantau"Rantau pada awalnya bermakna : wilayah wilayah yang berada di luar wilayah inti Minangkabau (tempat awal mula peradaban Minangkabau).
Merantau, sesungguhnya statement yang tak dapat dipisahkan dari Masyarakat Minangkabau (Padang, SumBar). Sumber : WIKIPEDIA
Umumnya, masyarakat Minangkabau lah yang dikenal sebagai "Perantau Berat"
Tetapi seiring berjalannya waktu, banyak juga perantau-perantau yang datang di luar Masyarakat Padang.
~Contohnya saya : I'm a Java woman, hehehe... Yah, walaupun emak saya masih ada keturunan minang :-D
#Emang ada yg nanya cit? Haha

Back to topic, itu hanya opening statement :-)
Intinya, ketika anda memutuskan merantau. Bersiaplah untuk segala hal yang akan terjadi *Surpriseeee
Buat kawan-kawan atau saudara-saudara yang memutuskan "Merantau", masih ingat tidak moment sebelum anda memutuskan merantau???
Hmm, kalau saya insya allah masih ingat dan akan selalu ingat :-)
Waktu itu sekitar 2 tahun 8 bulan, yah... saat saya pamit dari Medan ke Purwakarta, suasana penuh haru dari keharuan-keharuan biasanya. Apalagi saat pamitan sama orang tua dan 2 adik perempuanku, rasanya pengen banjir air mata tapi masih bisa ditahan walau sesak di dada. Hiks..hiks..hikss :-((
Terlebih lagi saat pamit sama Bapak, serasa anak gadis yang sedang dilepas orang tuanya karena dipingit. Hwahahaha :-D
Banyak petuah yang saya kantongi dalam otak-otak saya, banyak rencana demi rencana yang kemudian langsung saya susun ketika sampai di kota orang itu, arghh...pokoknya kepala ini banyak isinya :-D

Keputusan saya merantau karena ada alasan yang kuat, yah...juga skenario Tuhan yang mensetting perjalanan hidup saya :-)
Saya menyesal jadi anak perantau??? Hmm, tidak! Justul saya berterima kasih banyak kepada Allah swt atas settingan perjalanan hidup ini. I LOVE YOU, GOD :-*
Kalau ditanya ada kekhawatiran atau rasa takut ketika move on dari kota yang telah membesarkan saya? Iya, itu selalu ada. Terlebih lagi saya wanita, tahu sendiri bagaimana citra wanita.
But insya allah, Allah swt selalu ada buat kita dalam setiap apapun langkah dan aktivitas kita, jika kita selalu mengingatNya :-)

Jadi anak perantauan itu, susah-susah gampang.
Tapi yakinlah, banyak hal yang tadinya anda pikirkan tak mampu dilakukan, menjadi mampu.
Banyak hal yang awalnya anda anggap sepele, justrul anda belajar dari hal sepele itu.
Banyak hal yang tadinya anda anggap remeh, keremehan itu justrul adalah Guru anda.
Yah, banyak hal-hal lainnya yang tidak dapat saya jabarkan sebelum anda sendiri yang merasakan :-D
Intinya, jadi anak perantau itu banyak surprise-surprise Tuhan yang tak pernah anda pikirkan :-)



Uzian anak perantau
Uzian terbesar seorang perantau adalah "Teman, Lingkungan & Pergaulan". Itulah mengapa banyak orang tua yang masih takut membiarkan anaknya merantau. Karena sebenarnya, anda lah yang belum lulus membuktikan kepada orang tua anda bahwa anda "Mampu" untuk melakukannya.

1. Teman,
Kalau kata pepatah, "A friend in need is a friend in deed (Teman yang ada pada saat dibutuhkan, adalah teman yang sesungguhnya)".
Yah, hampir 99,9% ketika kita memasuki masa remaja menuju dewasa, waktu lebih banyak kita habiskan untuk berkumpul dengan teman daripada keluarga. Pada masa ini, para remaja beranggapan bahwa "Friend is everything, Friend is soulmate, one heart, one think and one feel".
So that, ketika memutuskan merantaupun yang terbesit pertama kali di pikiran seorang anak adalah "mencari teman dan memilikinya".
But, be careful! "Don't judge a book from the cover". Sama halnya dengan manusia, kita tidak akan pernah kenal bagaimana pribadi mereka sesungguhnya jika hanya melihat dari pakaian yang ia kenakan :-)
Bertemu teman yang memiliki good personality? It's excellent :-)
Itu artinya, kita bisa banyak belajar dari mereka. Baik dari segi wawasan, ilmu, kehidupan dan hal-hal lainnya.
Bertemu teman yang agak bad personality? Hmmm, don't afraid! 
Jangan jauhi mereka, mana tahu kita justrul bisa membimbingnya ke jalan yang lebih baik. ~Jadi amal bukan? :-D
But remember! Jangan ikuti teman yang buruk, nanti kamu akan tersesat walau dengan kalimat "coba-coba".

Jadi pribadi yang baik-baik sajalah, yang lurus-lurus saja walau komentar mencibir kita "SOK ALIM LU!" ~Hmm, kan yang alim gue. Kenapa lu yang sewot? Wkwkwkwk :-p
Karena ketahuilah, "When you are doing good something to others people, it's mean that you are doing good something for yourself".
Jadi, kalau kita jadi orang baik-baik menyenangkan lo. Banyak orang baik juga disekitar kita and don't worry! Teman kita juga anak yang baik-baik :-)
#Conclution : Teman anda adalah siapa anda & teman anda menentukan kualitas diri anda. Be careful! 
Anda sudah dewasa toh?

2. Lingkungan,
Lingkungan juga merupakan faktor terbesar entah itu sebagai pendorong atau penghambat kehidupan anda.
Ada lingkungan yang nafsi-nafsi (siapa lu? - siapa gue?)? - Ada
Ada lingkungan yang fanatik? - Ada
Ada lingkungan yang hobinya ngumpul dan menggosipi keburukan yang lain? - Ada
Ada lingkungan yang saling hormat-menghormati? - Ada
Ada lingkungan yang saling care? - Ada
Pilihan ada di tangan anda, tinggal nentuin mau hidup di lingkungan seperti apa. 
Dan jika ternyata lingkungan yang ada bertolak belakang dengan harapan anda, bersabarlah! 
Mungkin Tuhan meminta anda hadir ditengah-tengah mereka, untuk merubah pola hidup di lingkungan tersebut untuk menjadi lebih baik atau anda yang harus menyesuaikan dengan apa yang ada.
#Conclution : Ambil yang baik, buang yang buruk :-)

3. Pergaulan,
Sama halnya dengan "Teman & Lingkungan". Pergaulan juga mengambil peran disana.
Ada teman, ada lingkungan tetapi tidak ada pergaulan kan gak hidup? ~iyuuuh #Mulai kan si Citra -__-
Tetapi hati-hati, awas tersesat dalam pergaulan yaaa. Hati-hati, waspadalah-waspadalah! 
Kalau bagi saya, saya lebih bangga dibilang "gak gaul" karena gak pernah nginjak 'diskotik atau tempat hiburan malam lainnya'. Daripada dibilang "gaul", tapi dicatat Malaikat jadi penghuni neraka. Hahahaha ~serem euy
#Conclution : Pergaulan memang memperluas network. Create a positive network and delete negative network, good luck :-)


Orang yang sungguh-sungguh dalam perantauannya adalah orang yang sukses 
#Give a plause :-)
Yap, perantauan atau merantau juga bagian daripada jihad. Asal, menggunakan kesempatan itu dalam hal yang positif ya.
Setidaknya, ketika anda memutuskan merantau akan banyak tantangan demi tantangan yang menghampiri anda.
Bisa menguji keistiqomahan anda,kekuatan sabar anda bahkan kebaikan anda pun terkadang di uji.
~Yah, namanya juga hidup :-D
Kuncinya! "Ingat kembali, apa tujuan utama anda merantau?" dan "Pikirkan! Bagaimana nasib anda kedepan dan pikirkan orang tua anda dengan sejuta amanahnya di rumah".
Insya allah, allah swt selalu membuka jalan terbaik untuk anda dan melancarkan segala urusan duniawi ini.

That's important : "Always remember God whenever and wherever you are :-)"
Buat yang Islam, jangan tinggalin 5 waktunya :-)



Bekal Anak Perantau
Sebelum anda memutuskan untuk merantau, ada baiknya bekali dulu diri anda, seperti :
1. Niatkan, bahwa apa yang ingin anda lakukan disana adalah hal yang baik-baik. Ingat ya, "Hal yang BAIK-BAIK".
2. Tetapkan apa tujuan anda merantau?
3. Tebalkan iman daripada nafsu.
4. Berpikirlah lebih dewasa. Pakai logika, bukan nafsu!
5. Fokus pada tujuan anda. Fokus-fokus dan fokus! <-- Yang ini nih uzian terbesar buat para pria, terkadang pria suka lari dari kata "fokus" ini hanya karena wanita. Hehehe
Kalau kata Changcuters, "wanita racun dunia?" Yes, alright. #Padahal yang nulis ini wanita, hahahahaha 



Yah, itulah balada anak perantauan. Hati-hati saja di tanah orang, walau masih di Negeri sendiri. Jaga hati, jaga sikap, jaga perkataan dari yang buruk-buruk. Insya allah, allah swt selalu menjaga kita :-)
Jika anda ingin berbuat menyimpang/bad behaviour/ negative personal/ hal yang memalukan? Kembalikan lagi kepada diri anda. 
"Apa anda mau, suatu saat anda menjadi orang tua yang memiliki anak melakukan hal demikian?" ~Think again

Mengutip pesan manis Imam Syafii 
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan 
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Last, buat orang tuamu dan orang-orang yang kamu sayangi bangga akanmu 
Cheer up anak perantau ~Semangat yaa ^__^



Let's sing :-)

PERHATIKAN RANI (Sheila On 7)
Beranjak dewasa kakakku Rani tercinta
Sudah saatnya belajar berpijar
Tinggalkan Jakarta demi masa depan cipta
Sudah waktunya kau mulai terjaga

Belajar melentik kakakku Rani yang cantik
Jadikan masa depanmu menari
Ingat selalu pesan kedua orang tuamu
Jalani dengan hatimu yang tulus

Dan jangan takut, jangan layu
Pada semua cobaan yang menerpamu
Dan jangan layu
Kami selalu bersamamu
Dalam derap, dalam lelap mimpi indah
Bersamamu

Padamkan sekejap warna-warni duniamu
Saat kau mulai kehilangan arah
Nyalakan sekejap warna-warni duniamu
Saat berjalanmu kembali tegap

# Mungkin semua ini kan cepat berakhir
Semoga semua ini adalah 
Persinggahan sementara mimpimu

Dan jangan takut, jangan layu
Pada semua cobaan yang menerpamu
Dan jangan layu
Kami selalu bersamamu
Dalam derap, dalam lelap mimpi indah
Bersamamu (Lagunya ada DISINI)

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki