Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki

Hello March ~Menuju Satu Tahun :-(

Hello March, Saya pernah punya kisah yang akan selalu saya kenang selama hidup di bulan anda... Bulan yang penuh kecemasan, kepanikan, kesedihan, kehilangan, rasa rindu yg terus menggelora diam-diam saat ini. Dan...entah perasaan apa lagi yang tidak bisa saya tukar dalam bentuk tulisan :-( Hello March... Tetapi bulan anda juga yang mengajarkan saya arti kesabaran, ketulusan, keikhlasan dan kebijaksanaan. Walau saya harus memutar otak 1000 kali untuk memaknai perjalanan hidup di bulanmu. Ya..March, your mounth make me growth up be a really woman^^ Hello March, Satu tahun lalu, Tuhan meminta saya untuk hidup jauh lebih mandiri dari apa arti mandiri yang saya ketahui sebelumnya. Tuhan meminta saya untuk hidup jauh lebih dewasa dari arti kedewasaan yg saya pahami. Dan satu tahun yang lalu, Tuhan meminta saya untuk memaknai apa arti "pengorbanan" yang sebenarnya dari kata "pengorbanan" yang saya kenal. Dan satu hal yang paling penting, Tuhan mengajarkan bag

Hikmah Rajin Mencatat

Dulu waktu zaman sekolah, teman-teman bilang kalau saya super rajin. Ketika ada catatan, selalu aktif mencatat. Sehingga tidak heran, kalau sudah mendekati ujian, buku catatan saya gentayangan entah kemana-mana :-D Ternyata itu terus berlanjut hingga bangku SMA dan perkuliahan. Walau nyatanya kalau dikampus jarang sekali ada catatan layaknya masa sekolah dulu. Catatan-catatan saya sengaja saya buat semenarik mungkin. Mulai dari menyampul buku, menggunakan tinta warna-warni sampai membuat gambar/bentuk2 menarik di buku catatan tersebut. Oh iya, saya juga bukan typekal orang yg hobinya menceraikan buku2. Hahaha Apa itu menceraikan buku? Menurut saya pribadi, menceraikan buku itu artinya melupakan catatan lama dan meninggalkannya :-O Sehingga tidak jarang, kalau sudah naik kelas. Everything is new and old is memory :-) Tapi saya tidak. Saya suka menghekter buku-buku catatan dan menggabungkannya dengan yg baru. Jadi tidak heran jika buku catatan saya tebal-tebal. Karena kumpu