Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dipilih sebagai alat komunikasi dari masa ke masa. Begitu banyak ragam budaya di negeri Indonesia yang menghasilkan beragam bahasa, mulai dari Melayu, Jawa, Batak dan lain sebagainya, tetapi bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu yang efektif di gunakan sebagai alat komunikasi di Dunia.
Seiring berkembangnya zaman, Bahasa Indonesia sudah mulai terlihat kaku oleh sebahagian orang bahkan kehadirannya juga tidak terlalu diminati, terutama bagi Masyarakat Indonesianya sendiri. Masuknya Era Globalisasi dengan mendatangkan Bahasa Asing sebagai bahasa yang lumrah digunakan oleh sebahagian besar orang, membuat kehadiran Bahasa Indonesia semakin kaku. Sebagai contoh, dihadirkannya Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional dan sebagai bahasa komunikatif yang aktif di gunakan oleh semua orang mulai dari anak usia dini hingga orang tua sudah menimbulkan penjajahan bagi diri kita sendiri dalam hal bahasa. Bahkan orang yang bisa berbahasa Inggris tidak ada daya tarik lagi bagi si pendengar karena di anggap hal yang biasa.
Tidak hanya itu, pencampuran bahasa yang sudah menjadi tradisi di kalangan Masyarakat Indonesia nampaknya begitu diminati oleh sebahagian besar kalangan orang. Mari kita perhatikan ilustrasi - ilustrasi dibawah ini!
Wassalam
RaDiFa
Jatiluhur, 23 Februari 2011
Seiring berkembangnya zaman, Bahasa Indonesia sudah mulai terlihat kaku oleh sebahagian orang bahkan kehadirannya juga tidak terlalu diminati, terutama bagi Masyarakat Indonesianya sendiri. Masuknya Era Globalisasi dengan mendatangkan Bahasa Asing sebagai bahasa yang lumrah digunakan oleh sebahagian besar orang, membuat kehadiran Bahasa Indonesia semakin kaku. Sebagai contoh, dihadirkannya Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional dan sebagai bahasa komunikatif yang aktif di gunakan oleh semua orang mulai dari anak usia dini hingga orang tua sudah menimbulkan penjajahan bagi diri kita sendiri dalam hal bahasa. Bahkan orang yang bisa berbahasa Inggris tidak ada daya tarik lagi bagi si pendengar karena di anggap hal yang biasa.
Tidak hanya itu, pencampuran bahasa yang sudah menjadi tradisi di kalangan Masyarakat Indonesia nampaknya begitu diminati oleh sebahagian besar kalangan orang. Mari kita perhatikan ilustrasi - ilustrasi dibawah ini!
"Saya lagi OTW (on the way )!"
"BTW (by the way ), kamu sedang apa?"
"Pekerjaan saya sudah selesai Pak, tinggal di Forward saja!"
"Minggu pagi hange out bareng teman."
"Apa kabar kamu?,not more fine!"
"Saya sedang Lunch"
"Warna Purple lebih cantik dari Merah"
"Sudah Update status?"
Dan lain sebagainya.
Bahkan ada juga yang terdengar aneh dan lucu di telinga, sebagai contoh.
Lagu - lagu Indonesia yang sudah menjadi konsumsi umum hingga judul - judul film sudah terembet virus bahasa campuran.
Contohnya, lagu - lagu Indonesia dengan judul bahasa asing tetapi isi lagu menggunakan bahasa Indonesia penuh, ada lagi lagu - lagu Indonesia yang menggunakan sebahagian bahasa Indonesia dan sebahagian lagi bahasa asing. Belum lagi judul - judul film Indonesia hingga sinetron yang menggunakan bahasa asing , padahal konteks film - film/sinetron tersebut menggunakan bahasa Indonesia total. Lucunya.........
Dan yang paling parahnya, rata - rata nilai UN pelajar cenderung lebih tinggi untuk mata pelajaran Bahasa Asing daripada Bahasa sendiri (Bahasa Indonesia), hiks... hiks.. hiks...
Tetapi, ini semua contoh kreatifitas manusia dan tidak ada salahnya manusia berkreatifitas. Tetapi jangan sampai mengubur perlahan tapi pasti bahasa yang kita miliki (Bahasa Indonesia). Karena secara tidak langsung kita sudah terjajah lagi oleh bangsa asing dari aspek bahasa.
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi para pembaca dan mohon maaf atas kekurangan yang ada.Wassalam
RaDiFa
Jatiluhur, 23 Februari 2011
Comments
Post a Comment