Hmmm, siapa yang tidak berminat duduk disebuah "kursi mahal" itu.
"Kursi Mahal?" Kenapa saya menyebutnya "kursi mahal?"
Baiklah, mari kita bercerita :-)
"Kursi Mahal", itulah istilah yang saya berikan pada salah satu profesi (menjadi ketua KPK) dari sekian banyak profesi di Negeri ini. Menjadi 'Ketua KPK' berarti sama dengan memperebutkan "kursi mahal". Kenapa? Apa karena diberi imbalan yang besar? Atau bisa menjadi terkenal layaknya "super star?"
Diberi imbalan yang besar? Itu wajar, karena profesi ini tak semudah yang kita bayangkan dan tak senikmat yang kita fikirkan. Tugas KPK bukanlah sekedar mengurus satu per satu masalah di Negeri ini. Tapi belasan, puluhan bahkan ratusan masalah yang tak kunjung selesai hingga detik ini. Apa sebenarnya tugas KPK? Kita bisa lihat di SINI. Sama halnya dengan kita, "apa anda bersedia mengikuti sayembara Berburu Maling Istana Raja dengan sebuah hadiah Nokia 6310?" Tentu anda tidak mau bukan? Karena taruhannya adalah nyawa anda.
Atau bisa menjadi terkenal layaknya "super star", karena mayoritasnya KPK selalu mejeng di seluruh stasiun TV? Ohhh, tentu tidak. Karena kompetisi menjadi ketua KPK tidaklah sama dengan ajang pemilihan Boy Band.
Menjadi Ketua KPK = Memperebutkan "Kursi Mahal".
Mengapa? karena untuk memperoleh kedudukan tersebut, kita harus membayar mahal. Ada syarat-syarat yang harus kita penuhi untuk dapat memperoleh kedudukan itu. Mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman pekerjaan, pengalaman berorganisasi dan lain sebagainya yang menjadi syarat mutlak. Belum lagi kejujuran, kredibilitas, tanggung jawab yang besar, loyalitas, profesionalisme, etos kerja yang baik dan lain-lain. Bukankah itu semua mahal??? Dan tidak semua orang mampu memenuhi syarat-syarat itu.
So, sudah paham kan 'mengapa menjadi ketua KPK berarti memperebutkan kursi mahal?'
Menjadi ketua KPK tentulah impian semua orang di Negeri ini. Tapi, hanya yang paling baik dari yang terbaik lah yang mampu menduduki profesi tersebut. Sudah! Lupakan sejenak khayalan anda menjadi ketua KPK. Daripada hanya berkhayal-khayal, mari tuangkan khayalan anda dalam tulisan "Andai Aku Menjadi Ketua KPK".
Andai Aku Menjadi Ketua KPK, maka aku akan...
1. Mempertebal rasa takut yang lebih kepada Allah swt dan mencari anggota-anggota yang juga memiliki visi yang sama. Sehingga pentingnya menjunjung rasa "KEJUJURAN" benar-benar diaplikasikan dan isi Pancasila pertama (Ketuhanan yg Maha Esa) benar-benar diwujudkan.
2.Menjalankan seluruh tugas yang ada dengan baik sebagai bentuk pengabdian diri kepada Bangsa dan Negara, bukan hanya untuk memperoleh imbalan semata.
3. Tidak pandang bulu dalam memberantas "maling-maling Negara", meski nyawa taruhannya. Karena kesejahteraan rakyat adalah point utama. Bukankah rakyat sejahtera salah satu ciri Negara yang berhasil???
4. Meningkatkan kinerja dengan cara koordinasi dengan instansi yang ikut berwenang dalam penyelenggaraan pemberantasan korupsi. Misalnya, dengan cara membuat tim khusus (tim mata-mata) yang diposisikan di seluruh area yang berpeluang untuk melakukan korupsi. Pastikan instansi (tim khusus "tim mata-mata") adalah orang-orang yang bersih dari Korupsi.
5. Tegas pada setiap kasus korupsi dengan membuat sanksi-sanksi yang setimpal dengan apa yang telah dilakukan para koruptor tersebut. Sehingga timbul rasa takut bagi para maling-maling Negeri ini, untuk mengulangi perbuatan mereka kembali.
6. Memiskinkan para koruptor baik ketika mereka dalam bui maupun pada kehidupan pribadi. Dalam bui misalnya, memakai seragam yang berstatement kan "TAHANAN" diganti dengan "Saya Maling Negara, Semua Rakyat Miskin Karena Saya". Memperlakukan mereka sama halnya dengan tahanan-tahanan lainnya (mis: pencuri ayam, pisang tetangga, dll), memberikan fasilitas di bui sama halnya seperti para tahanan lainnya (tidak ada istilah vip,vvip atau apapun itu. emang hotel??? Hehehe), membekali mereka dengan ilmu-ilmu agama yg lebih di bui sehingga rasa takut pada Tuhan benar-benar adanya.
Pada kehidupan pribadi misalnya, mengambil kembali aset milik mereka yang seharusnya milik Negara.
7. Membuat program "Saya Kaya Tanpa Korupsi". Dengan sasaran utamanya adalah siswa/siswi sekolah dasar agar mereka terinspirasi untuk tidak merampok, hingga Perguruan Tinggi agar mereka lebih memahami buruknya akibat dari korupsi. Program ini juga nantinya akan saya orasikan melalui sosialisasi, memanfaatkan social network, media massa yang mengarah kepada "betapa buruknya dampak dari KORUPSI", sehingga kita takut untuk melakukan perbuatan tersebut.
Itulah 7 khayalan saya dalam tema "Andai Aku Menjadi Ketua KPK". Nah, mana khayalanmu sob???
Ayok ikutan!!! Jangan hanya bengong doang! Inspirasi anda berharga loooo.
KLIK DISINI YA ^____^
"Kursi Mahal?" Kenapa saya menyebutnya "kursi mahal?"
Baiklah, mari kita bercerita :-)
"Kursi Mahal", itulah istilah yang saya berikan pada salah satu profesi (menjadi ketua KPK) dari sekian banyak profesi di Negeri ini. Menjadi 'Ketua KPK' berarti sama dengan memperebutkan "kursi mahal". Kenapa? Apa karena diberi imbalan yang besar? Atau bisa menjadi terkenal layaknya "super star?"
Diberi imbalan yang besar? Itu wajar, karena profesi ini tak semudah yang kita bayangkan dan tak senikmat yang kita fikirkan. Tugas KPK bukanlah sekedar mengurus satu per satu masalah di Negeri ini. Tapi belasan, puluhan bahkan ratusan masalah yang tak kunjung selesai hingga detik ini. Apa sebenarnya tugas KPK? Kita bisa lihat di SINI. Sama halnya dengan kita, "apa anda bersedia mengikuti sayembara Berburu Maling Istana Raja dengan sebuah hadiah Nokia 6310?" Tentu anda tidak mau bukan? Karena taruhannya adalah nyawa anda.
Atau bisa menjadi terkenal layaknya "super star", karena mayoritasnya KPK selalu mejeng di seluruh stasiun TV? Ohhh, tentu tidak. Karena kompetisi menjadi ketua KPK tidaklah sama dengan ajang pemilihan Boy Band.
Menjadi Ketua KPK = Memperebutkan "Kursi Mahal".
Mengapa? karena untuk memperoleh kedudukan tersebut, kita harus membayar mahal. Ada syarat-syarat yang harus kita penuhi untuk dapat memperoleh kedudukan itu. Mulai dari latar belakang pendidikan, pengalaman pekerjaan, pengalaman berorganisasi dan lain sebagainya yang menjadi syarat mutlak. Belum lagi kejujuran, kredibilitas, tanggung jawab yang besar, loyalitas, profesionalisme, etos kerja yang baik dan lain-lain. Bukankah itu semua mahal??? Dan tidak semua orang mampu memenuhi syarat-syarat itu.
So, sudah paham kan 'mengapa menjadi ketua KPK berarti memperebutkan kursi mahal?'
Menjadi ketua KPK tentulah impian semua orang di Negeri ini. Tapi, hanya yang paling baik dari yang terbaik lah yang mampu menduduki profesi tersebut. Sudah! Lupakan sejenak khayalan anda menjadi ketua KPK. Daripada hanya berkhayal-khayal, mari tuangkan khayalan anda dalam tulisan "Andai Aku Menjadi Ketua KPK".
Andai Aku Menjadi Ketua KPK, maka aku akan...
1. Mempertebal rasa takut yang lebih kepada Allah swt dan mencari anggota-anggota yang juga memiliki visi yang sama. Sehingga pentingnya menjunjung rasa "KEJUJURAN" benar-benar diaplikasikan dan isi Pancasila pertama (Ketuhanan yg Maha Esa) benar-benar diwujudkan.
2.Menjalankan seluruh tugas yang ada dengan baik sebagai bentuk pengabdian diri kepada Bangsa dan Negara, bukan hanya untuk memperoleh imbalan semata.
3. Tidak pandang bulu dalam memberantas "maling-maling Negara", meski nyawa taruhannya. Karena kesejahteraan rakyat adalah point utama. Bukankah rakyat sejahtera salah satu ciri Negara yang berhasil???
4. Meningkatkan kinerja dengan cara koordinasi dengan instansi yang ikut berwenang dalam penyelenggaraan pemberantasan korupsi. Misalnya, dengan cara membuat tim khusus (tim mata-mata) yang diposisikan di seluruh area yang berpeluang untuk melakukan korupsi. Pastikan instansi (tim khusus "tim mata-mata") adalah orang-orang yang bersih dari Korupsi.
5. Tegas pada setiap kasus korupsi dengan membuat sanksi-sanksi yang setimpal dengan apa yang telah dilakukan para koruptor tersebut. Sehingga timbul rasa takut bagi para maling-maling Negeri ini, untuk mengulangi perbuatan mereka kembali.
6. Memiskinkan para koruptor baik ketika mereka dalam bui maupun pada kehidupan pribadi. Dalam bui misalnya, memakai seragam yang berstatement kan "TAHANAN" diganti dengan "Saya Maling Negara, Semua Rakyat Miskin Karena Saya". Memperlakukan mereka sama halnya dengan tahanan-tahanan lainnya (mis: pencuri ayam, pisang tetangga, dll), memberikan fasilitas di bui sama halnya seperti para tahanan lainnya (tidak ada istilah vip,vvip atau apapun itu. emang hotel??? Hehehe), membekali mereka dengan ilmu-ilmu agama yg lebih di bui sehingga rasa takut pada Tuhan benar-benar adanya.
Pada kehidupan pribadi misalnya, mengambil kembali aset milik mereka yang seharusnya milik Negara.
7. Membuat program "Saya Kaya Tanpa Korupsi". Dengan sasaran utamanya adalah siswa/siswi sekolah dasar agar mereka terinspirasi untuk tidak merampok, hingga Perguruan Tinggi agar mereka lebih memahami buruknya akibat dari korupsi. Program ini juga nantinya akan saya orasikan melalui sosialisasi, memanfaatkan social network, media massa yang mengarah kepada "betapa buruknya dampak dari KORUPSI", sehingga kita takut untuk melakukan perbuatan tersebut.
Itulah 7 khayalan saya dalam tema "Andai Aku Menjadi Ketua KPK". Nah, mana khayalanmu sob???
Ayok ikutan!!! Jangan hanya bengong doang! Inspirasi anda berharga loooo.
KLIK DISINI YA ^____^
Salam,
CArDi
saya sangat mendukung apapun kinerja KPK yaitu utk m'berantas korupsi ...
ReplyDeleteayo KPK kami mendukungmu
Terima kasih sudah berkunjung :-)
ReplyDeleteAyo dukung KPK
Terima kasih sudah berkunjung :-)
ReplyDeleteOk bloger's, nanti saya baca.
Amin...dan salam kenal
Thanks has visited :-)
ReplyDeleteAmin...