Menurutmu, mengapa Tuhan menciptakan manusia?
Sederhana saja, mungkin jika tidak ada manusia, maka bumi ini tidak rame. Agree?
Ya bisa jadi, bumi ini rame karena ada manusia dengan berbagai karakternya.
Ada pembuat onar, ada pecinta kedamaian.
Ada yang pembangkang, ada pula yang penurut.
Ada yang rajin, ada yang malas.
Ada yang tukang bohong, ada juga yang jujur.
Ada yang hobi mencari masalah, ada yang hobi mencari solusi.
Ada yang tidak putus asa, ada pula yang menyerah.
Ada yang baik, ada yang pelit.
Ada yang ramah, ada juga yang angkuh.
Ada yang perduli, ada pula yang tidak.
Ada yang kaya baik hati, ada juga yang kaya dengki hati.
Ada si miskin yang sombong, ada juga si miskin yang soleh.
Ada yang kaya yang soleh, ada juga yang kaya tak pandai bersyukur.
Ada si miskin, ada si kaya.
Ada yang cerdas, ada yang tidak.
Ada yang positive thinking, lebih banyak yang negative thinking.
Ada yang pintar bersyukur, ada yang hobi mengeluh.
Dan, masih banyak karakter manusia lainnya.
Sadar atau tidak, mungkin salah satu atau seluruh karakter yang sudah saya jabarkan diatas adalah karakter saya atau anda.
Ya, manusia hidup di bumi ini dengan berbagai karakternya.
Dan karakter itu pula yang terkadang menetukan kualitas hidup kita.
Manusia diciptakan pada dua sisi yang dikenal dengan istilah "Kelebihan - Kekurangan".
Bahkan sebuah analisis yang dibuat oleh Albert Humphrey, bisa kita gunakan untuk mengukur diri kita akan dua sisi tersebut melalui metode "Analisis SWOT".
"Anda adalah orang yang sama di lima tahun yang akan datang, tetapi tidak dengan buku yang anda baca atau orang yang anda temui di sekitar anda".
Saya pernah membaca kalimat tersebut, tetapi lupa dimana. Bahkan saya juga lupa siapa pengarangnya, hehe...
Ya, kita adalah orang yang sama dengan kita di lima tahun mendatang. Tetapi, tidak berlaku untuk buku yang kita baca atau orang yang akan kita temui di sekitar kita.
Benar! Buku yang kita baca kemarin, bukanlah buku yang sedang kita nikmati hari ini dan juga bukan buku yang akan kita nantikan untuk dibaca esok.
Interest kita terhadap komik kemarin, mungkin hari ini kita lebih suka membaca novel dan bisa jadi besok kita paling menikmati buku dengan tema "Live & Knowledge".
Sama halnya dengan orang yang kita temui.
Semakin jauh anda berjalan, semakin banyak orang yang anda kenal :-)
Iya, kita akan bertemu banyak manusia dengan berbagai karakter yang dianutnya.
Si polan dengan karakter X nya, si polan dengan karakter Y nya dan mungkin dengan si polan yang berkarakter Z.
Menurut saya, "Seseorang yang cerdas dalam menempatkan diri terhadap lawan bicaranya (orang yang ditemui) adalah orang yang ahli dalam berkomunikasi".
Sadar atau tidak, dalam sehari saja sedikitnya kita bertemu 10 - 25 orang yang benar-benar terlibat dalam obrolan kita dengan berbagai karakteristik yang mereka anut.
Ada yang menganut karakter, "Pokoknya semua harus setuju sama gue!"
Ada juga yang menganut karakter, "Kan gue yang lebih tua? Lu harus hormat dong (walau sebenarnya dia salah).
Ada pula yang menganut karakter, "Ngoceh aja, gak mau diam. Kalau ngomong mau dihargai, kalau ngomong selalu mau di dengar tanpa mau mendengarkan dan kalau ngomong gak mau kalah padahal salah" #Mati saja -___-
Yaaa, namanya juga manusia? Ya gak, hehe
Tapi, don't afraid!
Ada orang yang cerdas dalam berkomunikasi dan tahu senjata apa yang harus ia gunakan menghadapi para lawan bicara yang terkadang sebenarnya mereka itu sangat-sangat-sangat menjengkelkan.
Mau tahu siapa orangnya????
KITA, ya kita adalah orangnya.
Kita, bisa saya atau mungkin anda bisa menjadi "orang yang cerdas dalam komunikasi" itu.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana bisa?
Caranya simple, "sabar - sabar dan sabar".
Malatih sabar itu memang tidak gampang, tapi percayalah ia bisa karena biasa.
Hal tersulit bernama "sabar", jika kita mau belajar untuk dilatih, maka lama-kelamaan akan terbiasa dan bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan bahkan dijadikan beban.
Orang-orang dengan karakteristik diatas tersebut tak jarang sering sekali kita temui.
Maklum, karakteristik terbesar manusia adalah "selalu ingin dihargai dan selalu ingin berkuasa". Benar apa benar???
But, remember! Jika anda mampu mengelola sabar anda dengan baik, anda menang.
Lagian, terlalu banyak berbicara tanpa kualitas isi bicara (ODI = Omong Doang Ih) hanya membuang energi, but "Talk Less Do More" akan membuat anda lebih disegani.
So, teman bicaramu menjengkelkan??? Sabar saja. Kan kita cuma bertemu sebentar :-)
And last,
- Kita tidak bisa merubah seseorang menjadi seperti apa yang kita inginkan (seperti apa mau kita), tetapi kita bisa menempatkan diri kita menjadi setiap orang yang kita temui - CArDi
Sederhana saja, mungkin jika tidak ada manusia, maka bumi ini tidak rame. Agree?
Ya bisa jadi, bumi ini rame karena ada manusia dengan berbagai karakternya.
Ada pembuat onar, ada pecinta kedamaian.
Ada yang pembangkang, ada pula yang penurut.
Ada yang rajin, ada yang malas.
Ada yang tukang bohong, ada juga yang jujur.
Ada yang hobi mencari masalah, ada yang hobi mencari solusi.
Ada yang tidak putus asa, ada pula yang menyerah.
Ada yang baik, ada yang pelit.
Ada yang ramah, ada juga yang angkuh.
Ada yang perduli, ada pula yang tidak.
Ada yang kaya baik hati, ada juga yang kaya dengki hati.
Ada si miskin yang sombong, ada juga si miskin yang soleh.
Ada yang kaya yang soleh, ada juga yang kaya tak pandai bersyukur.
Ada si miskin, ada si kaya.
Ada yang cerdas, ada yang tidak.
Ada yang positive thinking, lebih banyak yang negative thinking.
Ada yang pintar bersyukur, ada yang hobi mengeluh.
Dan, masih banyak karakter manusia lainnya.
Sadar atau tidak, mungkin salah satu atau seluruh karakter yang sudah saya jabarkan diatas adalah karakter saya atau anda.
Ya, manusia hidup di bumi ini dengan berbagai karakternya.
Dan karakter itu pula yang terkadang menetukan kualitas hidup kita.
Manusia diciptakan pada dua sisi yang dikenal dengan istilah "Kelebihan - Kekurangan".
Bahkan sebuah analisis yang dibuat oleh Albert Humphrey, bisa kita gunakan untuk mengukur diri kita akan dua sisi tersebut melalui metode "Analisis SWOT".
"Anda adalah orang yang sama di lima tahun yang akan datang, tetapi tidak dengan buku yang anda baca atau orang yang anda temui di sekitar anda".
Saya pernah membaca kalimat tersebut, tetapi lupa dimana. Bahkan saya juga lupa siapa pengarangnya, hehe...
Ya, kita adalah orang yang sama dengan kita di lima tahun mendatang. Tetapi, tidak berlaku untuk buku yang kita baca atau orang yang akan kita temui di sekitar kita.
Benar! Buku yang kita baca kemarin, bukanlah buku yang sedang kita nikmati hari ini dan juga bukan buku yang akan kita nantikan untuk dibaca esok.
Interest kita terhadap komik kemarin, mungkin hari ini kita lebih suka membaca novel dan bisa jadi besok kita paling menikmati buku dengan tema "Live & Knowledge".
Sama halnya dengan orang yang kita temui.
Semakin jauh anda berjalan, semakin banyak orang yang anda kenal :-)
Iya, kita akan bertemu banyak manusia dengan berbagai karakter yang dianutnya.
Si polan dengan karakter X nya, si polan dengan karakter Y nya dan mungkin dengan si polan yang berkarakter Z.
Menurut saya, "Seseorang yang cerdas dalam menempatkan diri terhadap lawan bicaranya (orang yang ditemui) adalah orang yang ahli dalam berkomunikasi".
Sadar atau tidak, dalam sehari saja sedikitnya kita bertemu 10 - 25 orang yang benar-benar terlibat dalam obrolan kita dengan berbagai karakteristik yang mereka anut.
Ada yang menganut karakter, "Pokoknya semua harus setuju sama gue!"
Ada juga yang menganut karakter, "Kan gue yang lebih tua? Lu harus hormat dong (walau sebenarnya dia salah).
Ada pula yang menganut karakter, "Ngoceh aja, gak mau diam. Kalau ngomong mau dihargai, kalau ngomong selalu mau di dengar tanpa mau mendengarkan dan kalau ngomong gak mau kalah padahal salah" #Mati saja -___-
Yaaa, namanya juga manusia? Ya gak, hehe
Tapi, don't afraid!
Ada orang yang cerdas dalam berkomunikasi dan tahu senjata apa yang harus ia gunakan menghadapi para lawan bicara yang terkadang sebenarnya mereka itu sangat-sangat-sangat menjengkelkan.
Mau tahu siapa orangnya????
KITA, ya kita adalah orangnya.
Kita, bisa saya atau mungkin anda bisa menjadi "orang yang cerdas dalam komunikasi" itu.
Sekarang pertanyaannya, bagaimana bisa?
Caranya simple, "sabar - sabar dan sabar".
Malatih sabar itu memang tidak gampang, tapi percayalah ia bisa karena biasa.
Hal tersulit bernama "sabar", jika kita mau belajar untuk dilatih, maka lama-kelamaan akan terbiasa dan bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan bahkan dijadikan beban.
Orang-orang dengan karakteristik diatas tersebut tak jarang sering sekali kita temui.
Maklum, karakteristik terbesar manusia adalah "selalu ingin dihargai dan selalu ingin berkuasa". Benar apa benar???
But, remember! Jika anda mampu mengelola sabar anda dengan baik, anda menang.
Lagian, terlalu banyak berbicara tanpa kualitas isi bicara (ODI = Omong Doang Ih) hanya membuang energi, but "Talk Less Do More" akan membuat anda lebih disegani.
So, teman bicaramu menjengkelkan??? Sabar saja. Kan kita cuma bertemu sebentar :-)
And last,
- Kita tidak bisa merubah seseorang menjadi seperti apa yang kita inginkan (seperti apa mau kita), tetapi kita bisa menempatkan diri kita menjadi setiap orang yang kita temui - CArDi
Comments
Post a Comment