Senin, 21 Maret 2011
Aku gak tahu apa rencana Allah swt terhadap diriku sekarang dan kedepan nanti. Aku hanya bisa tetap usaha dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yg aku inginkan. Jangan lupa berdo'a apalagi bersyukur kepada-Nya karena segala sesuatu telah dituliskan oleh-Nya.
Medan, yah... lupa nih tanggal berapa karena gak sempat buka ijazah apalagi kartu pengumuman kelulusanku waktu nulis, hehehe..... sorry ","
@Pengumuman
Hihihi, ini adalah saat - saat yg mendebarkan bagiku juga bagi para siswa/i yg sedang menunggu antara hidup dan matinya. Yah, ini adalah waktu yg ditunggu - tunggu (Pengumuman kelulusan bagi siswa/i di SMA/SMK masing-masing di sekolahnya). Dengan tekad yg kuat dan do'a yg tiada hentinya, aku memberanikan diri ikut Mama ambil surat pengumuman kelulusanku di sekolah. Dan.... Jreng..ng...ng..., syukron kasiran Rabb. Alhamdulillah aku lulus. Setidaknya tidak sia-sia usahaku belajar selama tiga tahun di bangku SMA.
Hmmm, dengan wajah ceria dan sok manis aku tatap dan kubuka kembali amplop yg berisi surat kelulusan itu kembali di rumah. Alhamdulillah....@,@
@Ngambil transkrip nilai, raport, dan lain-lain
Dengan wajah sok manis aku tatap semua hasil nilai-nilaiku selama di sekolah.
_Raport : Alhamdulillah, memuaskan hasilnya, hehehe
_Ijazah : Subhanallah, gak salah??? (sambil pura2 bodoh, hehehe)
Pokoke nilainya mantrap euy... Dan aku berhasil membuktikan ke orang tuaku bahwa aku tidak pernah main-main dalam belajar. Tapi sedikit nakal yah ada, namanya masa2 indah. SMA kan masa2nya bebas bukan liar kayak zaman sekarang.
@Selesai SMA
Nah ini nih yg paling menyulitkan dalam hidupku. Otakku harus ku putar berulang-ulang untuk memikirkan mau kemana setelah ini. Dulu, ketika pertengahan kelas tiga SMA aku udah dikasih iming2 sama Mama agar selesai SMA jangan dulu melanjutkan ke pendidikan yg lebih tinggi alias jadi Mahasiswi. Hmmm, jujur yg namanya sedih pasti ada tapi yah inilah hidup yg harus diperjuangkan. Aku lahir dari kondisi ekonomi yg lumayanlah untuk makan sehari-hari ada, tapi yah untuk melanjutkan ke bangku kuliah kan harus punya money, tahukan money? Itu lho yg beling-beling, hahaha. Uang maksudnya. Sementara ortu ku aja gak ada persiapan.
Akhirnya aku cari Kuliah yg tanpa biaya yaitu mengikutin STAN (Sekolah Tinggi Akutansi Negara) dengan modal hanya buku2 bekas dan print-an dari internet soal2 itu kulalap tiap harinya. Tapi, apa mau dikata Allah swt sudah beri jalan lain untukku. Aku gak lulus.... (Sedih ...dih..dih..)
Tapi, aku dapat berita gembira. Seminggu setelah selesai pengumuman STAN aku ditawarin sama teman SD ku bahwa ada Kursus Prifat yg nyari Guru buat anak SD dan SMP. Dengan tekat bulat, keesokan harinya kuantar berkas yg berisi lamaranku ke kursus itu. Subhanallah, aku di terima.
Setelah enam bulan jadi guru prifat, aku dapat telepon dari om ku bahwa di kantornya lagi butuh pekerja kontrak untuk bagian Marketting. Aku cabut jadi guru, lalu kumantapkan langkahku berangkat ke pulau orang (Pulau Jawa).
Ada sekitar setengah bulan lamaranku belum juga dipanggil, akhirnya aku dipanggil. Alhamdulillah aku lulus mengisi bagian Marketting di PT.Indosat,tbk walaupun hanya sebagai karyawan kontrak. Alhamdulillah...
Dan sekarang kesempatan udah di depan mata, yakni mengumpulkan uang gaji buat biaya kuliah.
Bukan buat biaya makan-makan apalagi shopping, hahahahaha
Hmmm, buat orangtuaku makasih udah ngajarin hidup mandiri.
Dan buat Allah swt makasih banyak atas nikmat-Mu yg luar biasa ini ***
Aku gak tahu apa rencana Allah swt terhadap diriku sekarang dan kedepan nanti. Aku hanya bisa tetap usaha dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai apa yg aku inginkan. Jangan lupa berdo'a apalagi bersyukur kepada-Nya karena segala sesuatu telah dituliskan oleh-Nya.
Medan, yah... lupa nih tanggal berapa karena gak sempat buka ijazah apalagi kartu pengumuman kelulusanku waktu nulis, hehehe..... sorry ","
@Pengumuman
Hihihi, ini adalah saat - saat yg mendebarkan bagiku juga bagi para siswa/i yg sedang menunggu antara hidup dan matinya. Yah, ini adalah waktu yg ditunggu - tunggu (Pengumuman kelulusan bagi siswa/i di SMA/SMK masing-masing di sekolahnya). Dengan tekad yg kuat dan do'a yg tiada hentinya, aku memberanikan diri ikut Mama ambil surat pengumuman kelulusanku di sekolah. Dan.... Jreng..ng...ng..., syukron kasiran Rabb. Alhamdulillah aku lulus. Setidaknya tidak sia-sia usahaku belajar selama tiga tahun di bangku SMA.
Hmmm, dengan wajah ceria dan sok manis aku tatap dan kubuka kembali amplop yg berisi surat kelulusan itu kembali di rumah. Alhamdulillah....@,@
@Ngambil transkrip nilai, raport, dan lain-lain
Dengan wajah sok manis aku tatap semua hasil nilai-nilaiku selama di sekolah.
_Raport : Alhamdulillah, memuaskan hasilnya, hehehe
_Ijazah : Subhanallah, gak salah??? (sambil pura2 bodoh, hehehe)
Pokoke nilainya mantrap euy... Dan aku berhasil membuktikan ke orang tuaku bahwa aku tidak pernah main-main dalam belajar. Tapi sedikit nakal yah ada, namanya masa2 indah. SMA kan masa2nya bebas bukan liar kayak zaman sekarang.
@Selesai SMA
Nah ini nih yg paling menyulitkan dalam hidupku. Otakku harus ku putar berulang-ulang untuk memikirkan mau kemana setelah ini. Dulu, ketika pertengahan kelas tiga SMA aku udah dikasih iming2 sama Mama agar selesai SMA jangan dulu melanjutkan ke pendidikan yg lebih tinggi alias jadi Mahasiswi. Hmmm, jujur yg namanya sedih pasti ada tapi yah inilah hidup yg harus diperjuangkan. Aku lahir dari kondisi ekonomi yg lumayanlah untuk makan sehari-hari ada, tapi yah untuk melanjutkan ke bangku kuliah kan harus punya money, tahukan money? Itu lho yg beling-beling, hahaha. Uang maksudnya. Sementara ortu ku aja gak ada persiapan.
Akhirnya aku cari Kuliah yg tanpa biaya yaitu mengikutin STAN (Sekolah Tinggi Akutansi Negara) dengan modal hanya buku2 bekas dan print-an dari internet soal2 itu kulalap tiap harinya. Tapi, apa mau dikata Allah swt sudah beri jalan lain untukku. Aku gak lulus.... (Sedih ...dih..dih..)
Tapi, aku dapat berita gembira. Seminggu setelah selesai pengumuman STAN aku ditawarin sama teman SD ku bahwa ada Kursus Prifat yg nyari Guru buat anak SD dan SMP. Dengan tekat bulat, keesokan harinya kuantar berkas yg berisi lamaranku ke kursus itu. Subhanallah, aku di terima.
Setelah enam bulan jadi guru prifat, aku dapat telepon dari om ku bahwa di kantornya lagi butuh pekerja kontrak untuk bagian Marketting. Aku cabut jadi guru, lalu kumantapkan langkahku berangkat ke pulau orang (Pulau Jawa).
Ada sekitar setengah bulan lamaranku belum juga dipanggil, akhirnya aku dipanggil. Alhamdulillah aku lulus mengisi bagian Marketting di PT.Indosat,tbk walaupun hanya sebagai karyawan kontrak. Alhamdulillah...
Dan sekarang kesempatan udah di depan mata, yakni mengumpulkan uang gaji buat biaya kuliah.
Bukan buat biaya makan-makan apalagi shopping, hahahahaha
Hmmm, buat orangtuaku makasih udah ngajarin hidup mandiri.
Dan buat Allah swt makasih banyak atas nikmat-Mu yg luar biasa ini ***
Comments
Post a Comment