How are you blogger's mania?
Udah beberapa hari kita gak cerita ya...
Bingung mau cerita apa.
Hmmm, maaf ya hari ini belum bisa menepati janji. Kan kemaren janjinya bulan baru kita ganti style bukan sesi curhat-curhat lagi, tapi hari ini ane mau cerita lagi belum ganti style. Insya allah besok ya... :-)
Kita mulai ceritanya dari sini aja ya...
Semuanya pada nangis gituh, akhirnya aku pun terbawa suasana ikutan nangis :-(.
Tapi memang sedih sih, apa lagi yg pensiun itu adalah managerku sendiri.
Namanya Ibu Eli ( Diana Nur Laili ), aku baru sekitar tiga bulanan jadi bawahannya dia. Ini adalah untuk kedua kalinya aku bertemu orang yg asyik dan nyaman buat di ajak share. Masih ingat di benakku akan sosok ibu yg begitu good talent dalam membimbing anak-anaknya yaitu Mom Ica ( Ica Nurhamidah ). Dia adalah guru bahasa Inggris aku sekaligus koordinator Eks School yg diberinama DEC (Dharmawangsa English Club ). Miss Ica panggilan akrabnya atau Mom Ica oleh anak2 DEC, memang adalah sosok ibu yg good talent dalam membimbing kami. Dia bukan hanya sebagai sosok guru tapi terkadang teman dan bahkan seperti ibu sendiri. Sampai orang tuaku saja mengenalnya dan mempercayainya kalau ada kegiatan2 sekolah yg terkadang pulangnya harus melebihi standard jam sekolah.
Aku masih ingat sebuah kenangan manis bersama dia, yaitu gara-gara aku Mom Ica sampai ditelepon2 sama orang tuaku. Jadi waktu itu kami (anak2 DEC ) ikutan lomba di USU (Universitas Sumatera Utara ) dalam rangka ulang tahun Sastra Inggrisnya USU. Kami (anak2 DEC) harus pulang malam sampai acara selesai, tapi inilah Mom Ica. Dia guru yg begitu respect sama murid2nya, dia nungguin kami sampai kami selesai acara. Waktu itu kami (sofi,irna,april,juli,sahara,uke,fikri,icut,aku dan yg lainnya) *aduh lupa, maaf, di angkot ketika adzan Maghrib mana hujan deras. Karena aku belum melaksanakan kewajibanku sebagai Muslim akhirnya aku memutuskan berhenti di sebuah Masjid untuk sholat maghrib disana. Ini pengalaman pertamaku, aku bertemu kakek2 yg baik hati. Selesai melaksanakn kewajibanku, akupun bergegas ingin pulang karena pasti ortu ku nungguin di rumah. Eh, hujan malah lebat sekali. Mana batre hp lowbat lagi, jadinya aku gak bisa menghubungi siapa-siapa.
Sekitar pukul delapan malam hujan agak reda walau masih deras juga sih sebenarnya, lalu aku memutuskan pulang karena udah larut malam.Seorang kakek datang menghampiri aku, dia tanya aku mau pulang ya?
Trus kujawab, "Iya", lalu dia masuk ke salah satu kamar mandi Masjid dan keluar dengan sebuah payung. Dia payungi aku sampai dapat angkot jurusan Labuhan (dekat Belawan itu ), memang gak susah karena rumahku di tepi pasar, Jadi cari line angkot yg lurus2 aja jalannya. Sampai dirumah, doorrrr............... Mama ternyata keliling menelepon teman2ku dan menanyakan keberadaanku, sampai Mom Ica juga jadi korban telepon Mama. *I'm so sorry Mom Ica ^_^
Langsung ku ambil hp dari tas dan ku buka hp sambil di charge karena aku ingat batre lowbat tadi.
Busyettt.........., sms penuh yg isinya sama "Citra lagi dimana?". Akhirnya kubalasin satu2 sms mereka. *Trimakasih ya friend (anak2 DEC (Ovi, Uke, Fikri, Ika, Puti, Juli, Sahara, Irna dan yg lainnya) ) atas kepedulian kalian.
Keesokan harinya di sekolah,
Hahahaha, teman2 ku termasuk Mom Ica mengintrogasi aku kemana aku semalam dan sampai larut malam baru pulang.
Hmmm, I miss Mom Ica So Much
And..... anak - anak Dharmawangsa English Club, Miss You All ^_^
Lalu, hal samalah yg kurasakan datang kembali kepadaku. Sosok seperti Mom Ica ternyata ada di Managerku di ITCC. Ibu Eli, orangnya asyik buat diajak share. Aku sering share masalah pendidikan ke dia, dia good talent dalam hal itu. Dia suka kasih pandangan sama tema2 yg suka ku bahas. Pokoknya, The Best Woman, beruntung anak-anaknya mendapatkan Ibu seperti dia. Dan dari mereka berdua terutama Mamaku, aku bisa belajar dan berfikir kedepan akan seperti apa. *Kangen Mama :-(
And the last, damn... ternyata mimpiku adalah petunjuk. Tadi pagi mama sms, kalau di Medan banjir. Do'akan dia semoga dirumah kami (yg di Medan) gak kebanjiran. Aku juga cari2 berita di TV, dan ternyata benar di Medan banjir. Ada 7 kecamatan yg terendam banjir (Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Johor, Medan Petisah dan kecamatan Medan Maimun). Aku pun menhembus nafas, ada perasaan sedikit lega di hati karena kecamatan Medan Labuhan tidak ada dalam daftar. Lalu aku telepon orangtuaku, dan Mama bilang disini belum masuk airnya (banjir) cuma yah harus siap2 aja. Kemungkinan kalau malam hujan, akan banjir. Sampai Bapak ku juga gak kerja karena takut kalau tiba-tiba banjir, siapa yg mau bantuin. Adikku yg nomor dua lagi sekolah.
Hmmm, aku hanya bisa berdo'a buat mereka. Apapun yg terjadi nanti, itulah hal terbaik yg diberikan Allah swt buat kita. Karena Allah swt tidak pernah membebankan hambanya apalagi sampai membuat susah. Banjir itu hanyalah sarana membersihkan kota Medan yg sekarang mulai kotor terutama dalam segi akhlak dan moral.
Do'aku, tetap tabah dan sabar buat saudara-saudara yg ada di Medan, dan mari kembali berbondong mengharap ridha Allah. Jangan hanya sekedar mengingat Nya dikala kita butuh (susah).
Kutipan berita TV ONE :
"
Tujuh Kecamatan di Medan Terendam Banjir
Udah beberapa hari kita gak cerita ya...
Bingung mau cerita apa.
Hmmm, maaf ya hari ini belum bisa menepati janji. Kan kemaren janjinya bulan baru kita ganti style bukan sesi curhat-curhat lagi, tapi hari ini ane mau cerita lagi belum ganti style. Insya allah besok ya... :-)
Kita mulai ceritanya dari sini aja ya...
Rabu, 30 Maret 2011
Hari itu adalah hari perpisahan antara sesama rekan - rekan di ITCC (Indosat Training and Conference Centre). Suasana begitu hikmat, yah jelas temanya aja "Perpisahan" bok! *hehehe :-(Semuanya pada nangis gituh, akhirnya aku pun terbawa suasana ikutan nangis :-(.
Tapi memang sedih sih, apa lagi yg pensiun itu adalah managerku sendiri.
Namanya Ibu Eli ( Diana Nur Laili ), aku baru sekitar tiga bulanan jadi bawahannya dia. Ini adalah untuk kedua kalinya aku bertemu orang yg asyik dan nyaman buat di ajak share. Masih ingat di benakku akan sosok ibu yg begitu good talent dalam membimbing anak-anaknya yaitu Mom Ica ( Ica Nurhamidah ). Dia adalah guru bahasa Inggris aku sekaligus koordinator Eks School yg diberinama DEC (Dharmawangsa English Club ). Miss Ica panggilan akrabnya atau Mom Ica oleh anak2 DEC, memang adalah sosok ibu yg good talent dalam membimbing kami. Dia bukan hanya sebagai sosok guru tapi terkadang teman dan bahkan seperti ibu sendiri. Sampai orang tuaku saja mengenalnya dan mempercayainya kalau ada kegiatan2 sekolah yg terkadang pulangnya harus melebihi standard jam sekolah.
Aku masih ingat sebuah kenangan manis bersama dia, yaitu gara-gara aku Mom Ica sampai ditelepon2 sama orang tuaku. Jadi waktu itu kami (anak2 DEC ) ikutan lomba di USU (Universitas Sumatera Utara ) dalam rangka ulang tahun Sastra Inggrisnya USU. Kami (anak2 DEC) harus pulang malam sampai acara selesai, tapi inilah Mom Ica. Dia guru yg begitu respect sama murid2nya, dia nungguin kami sampai kami selesai acara. Waktu itu kami (sofi,irna,april,juli,sahara,uke,fikri,icut,aku dan yg lainnya) *aduh lupa, maaf, di angkot ketika adzan Maghrib mana hujan deras. Karena aku belum melaksanakan kewajibanku sebagai Muslim akhirnya aku memutuskan berhenti di sebuah Masjid untuk sholat maghrib disana. Ini pengalaman pertamaku, aku bertemu kakek2 yg baik hati. Selesai melaksanakn kewajibanku, akupun bergegas ingin pulang karena pasti ortu ku nungguin di rumah. Eh, hujan malah lebat sekali. Mana batre hp lowbat lagi, jadinya aku gak bisa menghubungi siapa-siapa.
Sekitar pukul delapan malam hujan agak reda walau masih deras juga sih sebenarnya, lalu aku memutuskan pulang karena udah larut malam.Seorang kakek datang menghampiri aku, dia tanya aku mau pulang ya?
Trus kujawab, "Iya", lalu dia masuk ke salah satu kamar mandi Masjid dan keluar dengan sebuah payung. Dia payungi aku sampai dapat angkot jurusan Labuhan (dekat Belawan itu ), memang gak susah karena rumahku di tepi pasar, Jadi cari line angkot yg lurus2 aja jalannya. Sampai dirumah, doorrrr............... Mama ternyata keliling menelepon teman2ku dan menanyakan keberadaanku, sampai Mom Ica juga jadi korban telepon Mama. *I'm so sorry Mom Ica ^_^
Langsung ku ambil hp dari tas dan ku buka hp sambil di charge karena aku ingat batre lowbat tadi.
Busyettt.........., sms penuh yg isinya sama "Citra lagi dimana?". Akhirnya kubalasin satu2 sms mereka. *Trimakasih ya friend (anak2 DEC (Ovi, Uke, Fikri, Ika, Puti, Juli, Sahara, Irna dan yg lainnya) ) atas kepedulian kalian.
Keesokan harinya di sekolah,
Hahahaha, teman2 ku termasuk Mom Ica mengintrogasi aku kemana aku semalam dan sampai larut malam baru pulang.
Hmmm, I miss Mom Ica So Much
And..... anak - anak Dharmawangsa English Club, Miss You All ^_^
Lalu, hal samalah yg kurasakan datang kembali kepadaku. Sosok seperti Mom Ica ternyata ada di Managerku di ITCC. Ibu Eli, orangnya asyik buat diajak share. Aku sering share masalah pendidikan ke dia, dia good talent dalam hal itu. Dia suka kasih pandangan sama tema2 yg suka ku bahas. Pokoknya, The Best Woman, beruntung anak-anaknya mendapatkan Ibu seperti dia. Dan dari mereka berdua terutama Mamaku, aku bisa belajar dan berfikir kedepan akan seperti apa. *Kangen Mama :-(
Juma't, 1 April 2011
Dari kemaren aku memang mimpi gak enak, tapi gak terlalu kugubris karena itu hanya bunga2 tidur. Didalam mimpi itu, orangtuaku terkena musibah di Medan. Mereka kebanjiran gituh.And the last, damn... ternyata mimpiku adalah petunjuk. Tadi pagi mama sms, kalau di Medan banjir. Do'akan dia semoga dirumah kami (yg di Medan) gak kebanjiran. Aku juga cari2 berita di TV, dan ternyata benar di Medan banjir. Ada 7 kecamatan yg terendam banjir (Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Johor, Medan Petisah dan kecamatan Medan Maimun). Aku pun menhembus nafas, ada perasaan sedikit lega di hati karena kecamatan Medan Labuhan tidak ada dalam daftar. Lalu aku telepon orangtuaku, dan Mama bilang disini belum masuk airnya (banjir) cuma yah harus siap2 aja. Kemungkinan kalau malam hujan, akan banjir. Sampai Bapak ku juga gak kerja karena takut kalau tiba-tiba banjir, siapa yg mau bantuin. Adikku yg nomor dua lagi sekolah.
Hmmm, aku hanya bisa berdo'a buat mereka. Apapun yg terjadi nanti, itulah hal terbaik yg diberikan Allah swt buat kita. Karena Allah swt tidak pernah membebankan hambanya apalagi sampai membuat susah. Banjir itu hanyalah sarana membersihkan kota Medan yg sekarang mulai kotor terutama dalam segi akhlak dan moral.
Do'aku, tetap tabah dan sabar buat saudara-saudara yg ada di Medan, dan mari kembali berbondong mengharap ridha Allah. Jangan hanya sekedar mengingat Nya dikala kita butuh (susah).
Kutipan berita TV ONE :
"
Tujuh Kecamatan di Medan Terendam Banjir
Jumat, 01 April 2011 09:49:48 WIB
Medan, (tvOne)
Sedikitnya tujuh dari 21 kecamatan di Kota Medan terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Kamis (31/3) sore hingga malam hari.
"Sejauh ini kami memantau banjir melanda tujuh kecamatan akibat meluapnya beberapa sungai," ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Medan Khairul Buhari di Medan, Jumat.
Ketujuh kecamatan itu masing-masing Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Johor, dan Kecamatan Medan Maimun. "Belum ada laporan soal korban jiwa, sementara kerugian materi masih terus didata," ucapnya.
Pemerintah Kota Medan juga sudah menurunkan petugas termasuk aparat Satpol PP untuk membantu warga yang tertimpa musibah.
Posko-posko bantuan didirikan di 52 titik di tujuh kecamatan tersebut, masing-masing delapan posko di Kecamatan Medan Tuntungan, tiga di Medan Selayang, empat di Medan Polonia, sembilan di Medan Baru, dua di Medan Petisah, delapan di Medan Johor dan 18 posko di Kecamatan Medan Maimum. "Kami juga mulai mendistribusikan bantuan makanan dan pakaian kering ke posko-posko bantuan," ujar Khairul Buhari.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, ketinggian air di beberapa kawasan bahkan mencapai 1,5-2 meter. "Tadi malam ketinggian air bahkan mencapai dua meter, sehingga kami harus meninggalkan rumah," ujar Suarta Tarigan, warga perumahan Simalingkar.
Ia mengatakan, banjir di kawasan itu disebabkan meluapnya Sungai Barbura. "Ini banjir kiriman dari hulu sungai, selain hujan deras yang juga melanda Kota Medan sepanjang Kamis malam," ucapnya.
Menurut dia, air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 00.30 WIB dan mencapai 1,5 meter sekitar pukul 02.30 WIB. "Pagi ini air mulai surut dan kini tinggal selutut orang dewasa. Kita belum dapat informasi mengenai korban jiwa, tapi korban materi pasti cukup besar," katanya.
Banjir tersebut merupakan yang kedua kali dalam tahun ini. Banjir serupa terjadi awal Januari 2011 dan bahkan melanda 16 dari 21 kecamatan di Kota Medan, Sumut. (Ant)"
Sedikitnya tujuh dari 21 kecamatan di Kota Medan terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sepanjang Kamis (31/3) sore hingga malam hari.
"Sejauh ini kami memantau banjir melanda tujuh kecamatan akibat meluapnya beberapa sungai," ujar Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Medan Khairul Buhari di Medan, Jumat.
Ketujuh kecamatan itu masing-masing Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Petisah, Medan Johor, dan Kecamatan Medan Maimun. "Belum ada laporan soal korban jiwa, sementara kerugian materi masih terus didata," ucapnya.
Pemerintah Kota Medan juga sudah menurunkan petugas termasuk aparat Satpol PP untuk membantu warga yang tertimpa musibah.
Posko-posko bantuan didirikan di 52 titik di tujuh kecamatan tersebut, masing-masing delapan posko di Kecamatan Medan Tuntungan, tiga di Medan Selayang, empat di Medan Polonia, sembilan di Medan Baru, dua di Medan Petisah, delapan di Medan Johor dan 18 posko di Kecamatan Medan Maimum. "Kami juga mulai mendistribusikan bantuan makanan dan pakaian kering ke posko-posko bantuan," ujar Khairul Buhari.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, ketinggian air di beberapa kawasan bahkan mencapai 1,5-2 meter. "Tadi malam ketinggian air bahkan mencapai dua meter, sehingga kami harus meninggalkan rumah," ujar Suarta Tarigan, warga perumahan Simalingkar.
Ia mengatakan, banjir di kawasan itu disebabkan meluapnya Sungai Barbura. "Ini banjir kiriman dari hulu sungai, selain hujan deras yang juga melanda Kota Medan sepanjang Kamis malam," ucapnya.
Menurut dia, air mulai naik ke pemukiman warga sekitar pukul 00.30 WIB dan mencapai 1,5 meter sekitar pukul 02.30 WIB. "Pagi ini air mulai surut dan kini tinggal selutut orang dewasa. Kita belum dapat informasi mengenai korban jiwa, tapi korban materi pasti cukup besar," katanya.
Banjir tersebut merupakan yang kedua kali dalam tahun ini. Banjir serupa terjadi awal Januari 2011 dan bahkan melanda 16 dari 21 kecamatan di Kota Medan, Sumut. (Ant)"
Comments
Post a Comment