Selamat menunaikan shalat zuhur ya... ^__^
Ok sob, kali ini aku pengen posting akibat kejadian yang aku alami sabtu siang kemarin (28 Januari 2012).
Semoga kamu bisa ambil hikmahnya ya...
Kemarin sabtu, sehabis ngampus kira-kira pkl 15:00 wib aku diajakin dua temen cewek sekelasku buat nge-bakso di dekat kampus. Do you know nge-bakso? Nge-bakso it's mean "Makan Bakso". Ahahaha :-D *Lupakan!!!
Jadi, kami bertiga berangkat menuju Abang tukang bakso yang ada di dekat kampus. Sambil menunggu racikan bakso yang dibuat oleh si Abang tukang bakso, kami bertiga cerita-cerita.
Jujur, aku sebenarnya gak nyaman banget waktu makan bakso disitu. Why?? What's matter???
Bukan karena tempatnya yang dipinggir jalan atau mungkin warungnya yang sederhana banget *It's no problem for me, justrul aku seneng makan dipinggir jalan...serasa bersahabat dengan alam. #Aseek ^__^
Tapi yang buat aku risih di warung itu, karena ada seorang lelaki yang usianya bisa dibilang hampir seusia Bapakku ngelihatin aku melulu. Padahal aku risih banget, hufh...
Aku palingkan aja wajahku dan melihat-lihat ke kanan dan ke kiri jalan, tapi tuh Bapak-bapak tetep aja ngelihatin sambil senyum-senyum gak jelas. *Widih, pengen banget lari dari warung itu. Tapi kasihan si Abang bakso yang udah ngeracikin baksonya, jadi mencoba bertahan.
Hanya saja merasa sedikit heran dengan tingkah si Bapak itu, "Apa yang menarik dari aku coba?"
Aku pakai busana tertutup terusan (gamis), rambutku juga gak terlihat sehelai pun oleh jilbab yang menutupinya, aku juga gak make-up an *Hahaha, karena aku gak terlalu suka banget sama make-up ^__^
Kecuali aku pakai tank-top, hot-pane, celana pondok atau apalah namanya itu *Gak ngerti...
Yang tujuannya memang mengundang buat dilihat, tapi itu gak ada di aku sama sekali.
Akhirnya, buru-buru aja aku menghabiskan makanan itu dan pergi deh dari warung. Bye...bye...
Selesai makan kan butuh energi dari secangkir minuman bergizi yakni "Air putih",hehe...
Akhirnya aku dan kedua temanku menyebrangi jalan dan menuju warung yang menjual air mineral.
Ini pertama kalinya aku belanja di warung itu. Iseng-iseng, aku tes si Mbak yang berjualan itu.
Aku : Ngambil "Aqua cup" yang dijajakin didepan meja warungnya. (Niat ngambil 2 kalau harganya
Rp 500,-Cuma aku ragu, soalnya pedagang suka menaikkan harganya kalau berdagang di depan
lembaga2 pendidikan).
Sambil menunjukkan aqua cup yang kupegang kepada si Mbak, aku bertanya "Ini berapaan teh?"
Si Mbak : "Seribu, neng!"
Aku : (Sambil mengeluarkan uang lima ribuan dari dompet, seraya berkata dalam hati, "Benar kan, lebih
mahal". Ahahaha).
Si Mbak : (Mengembalikan kembalianku menjadi Rp 4.000)
Aku : Terimakasih teh (sambil tersenyum simpul).
Tak lama kemudian, kejadian aneh datang....
Temanku yang membeli aqua cup juga, mengeluarkan uang pecahan ratusan senilai Rp 500,- kemudian memberikannya kepada si Mbak pedagang tersebut, sambil berkata.
Temanku : Rp 500,- kan teh.
Si Mbak : Mengambil uang nya sambil melirik aku.
Aku hanya tersenyum polos saat melihat peristiwa itu. Hmmm, zaman modern ternyata merubah orang-orang yang biasa berpegang teguh pada budaya Timurnya yang kuat menjadi seorang Pembohong. #Miris banget :-(
Entah karena si Mbak malu sama aku atau mungkin masih ada suara malaikat yang baik yang menyapanya, ia memanggilku.
Si Mbak : "Neng, ini Rp500,- lagi, gak apa-apa". (seraya memberi uang receh itu kepadaku).
Aku : Mengambilnya sambil berkata kembali, "Terimakasih teh". (Dalam hati, aku pengen senyum).
Thank's to Allah swt, masih memberikan kesempatan buat membuka mata hati Mbak itu. Do'a ku "Lariskanlah dagangannya, karena dia pasti butuh uang buat biaya hidupnya". Semangat ya Mbak...
Hidup ini memang sulit dan penuh kebohongan, tetapi bukan berarti kita harus ikut bergelut didalamnya.
Justrul kita yang harus membasminya mulai dari lingkup kecil yakni diri sendiri. Banyak jalan menuju Roma, kok! *Hehehe ^___^
Laper sob...
Aku makan dulu ye...
Bye... bye...
Comments
Post a Comment