Apa yang sedang terjadi sekarang??? Entahlah
Kali ini kembali nekat, nekat dan nekat. Mungkin, itu kata yang tepat.
Kenapa harus seperti ini?
Pertanyaan itu gak habis-habisnya dalam ingatanku.
Kenapa dia?
Mengapa harus dia?
Mengapa harus bertemu?
Mengapa harus hati yang bermain?
Mengapa logika sulit menemukan sebuah jawaban yang terbaik?
Pengen rasanya berteriak sepuasnya, memecahkan isi otak atas apa yang tersimpan dalam memori itu sebenarnya.
Tapi, arghhh terlalu tinggi semua itu.
Gak realitis.
Apa yang sebenarnya menarik?
Apa yang sebenarnya indah?
Bukankah itu hanya sebuah nafsu belaka?
Lalu kalau itu nafsu, mengapa gak mudah berpaling kepada setiap sosok yang mencoba datang untuk mendekat?
Merayu untuk memikat?
Bahkan, menggoda untuk mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan atas sosok ini.
Ya Rabbi, mengapa dia terlalu keras?
Logika bahkan tak mampu memberi alternatif jawaban terbaik.
Apakah sudah seperti itu rancanganmu?
Apakah nama itu yang harus selalu menetap?
Sehingga memaksa untuk selalu berkata "GAK ADA RUANG LAGI DISINI!".
Maafkan hambamu yang senantiasa bersalah ini Rabb.
Selalu meminta jawaban-jawaban pasti kepadamu.
Aku tahu, Kau pasti muak dengan semua pertanyaan-pertanyaan itu.
Maka,maafkanlah aku.
Ajarkanlah aku arti dari sebuah keikhlasan Rabb.
Terutama keikhlasan untuk tidak berharap,karena "I am not appropriate for him".
Yeah, NOT APPROPRIATE. Semua ini adalah mimpi semu belaka.
Bukan masalah pesimis,tapi lebih baik tidak dicap sebagai posesif.
Ya rabb, aku bingung??? Bantu aku... :-D
Semua ini terjadi atas kehendakMu.
Maka, yakinlah ia akan indah pada saatnya nanti.
Oleh sebab itu,jagalah ia untuk tidak lebih mencintai hambamu sehingga melupakan akan cintaMu.
Jagalah ia,jagalah ia.
Karena kaulah sebaik-baik penjaga.
Mulai detik ini aku putuskan IKHLAS atas apa yang terjadi di kemudian hari.
Tak banyak berharap, itu jauh lebih baik.
*13 Maret 2012 (berlanjut seperti apa?)
Kali ini kembali nekat, nekat dan nekat. Mungkin, itu kata yang tepat.
Kenapa harus seperti ini?
Pertanyaan itu gak habis-habisnya dalam ingatanku.
Kenapa dia?
Mengapa harus dia?
Mengapa harus bertemu?
Mengapa harus hati yang bermain?
Mengapa logika sulit menemukan sebuah jawaban yang terbaik?
Pengen rasanya berteriak sepuasnya, memecahkan isi otak atas apa yang tersimpan dalam memori itu sebenarnya.
Tapi, arghhh terlalu tinggi semua itu.
Gak realitis.
Apa yang sebenarnya menarik?
Apa yang sebenarnya indah?
Bukankah itu hanya sebuah nafsu belaka?
Lalu kalau itu nafsu, mengapa gak mudah berpaling kepada setiap sosok yang mencoba datang untuk mendekat?
Merayu untuk memikat?
Bahkan, menggoda untuk mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan atas sosok ini.
Ya Rabbi, mengapa dia terlalu keras?
Logika bahkan tak mampu memberi alternatif jawaban terbaik.
Apakah sudah seperti itu rancanganmu?
Apakah nama itu yang harus selalu menetap?
Sehingga memaksa untuk selalu berkata "GAK ADA RUANG LAGI DISINI!".
Maafkan hambamu yang senantiasa bersalah ini Rabb.
Selalu meminta jawaban-jawaban pasti kepadamu.
Aku tahu, Kau pasti muak dengan semua pertanyaan-pertanyaan itu.
Maka,maafkanlah aku.
Ajarkanlah aku arti dari sebuah keikhlasan Rabb.
Terutama keikhlasan untuk tidak berharap,karena "I am not appropriate for him".
Yeah, NOT APPROPRIATE. Semua ini adalah mimpi semu belaka.
Bukan masalah pesimis,tapi lebih baik tidak dicap sebagai posesif.
Ya rabb, aku bingung??? Bantu aku... :-D
Semua ini terjadi atas kehendakMu.
Maka, yakinlah ia akan indah pada saatnya nanti.
Oleh sebab itu,jagalah ia untuk tidak lebih mencintai hambamu sehingga melupakan akan cintaMu.
Jagalah ia,jagalah ia.
Karena kaulah sebaik-baik penjaga.
Mulai detik ini aku putuskan IKHLAS atas apa yang terjadi di kemudian hari.
Tak banyak berharap, itu jauh lebih baik.
*13 Maret 2012 (berlanjut seperti apa?)
Comments
Post a Comment