Apa kabar hati?
Sudah lama aku tak menyapamu.
Sudah lama aku tak menyapamu.
Mendengar keluh kesahmu.
Membangkitkan semangat jiwa dan ragamu.
Sejatinya kau lebih tahu dari empumu ini.
Atas apa yang sedang kau rasakan.
Aku hanya minta seuntai kata "maaf" padamu wahai hati,
Tatkala aku hanya bisa membuatmu sakit.
Tatkala aku hanya bisa membuatmu bersedih, bahkan menangis.
Maafkan aku hati.
Aku akan berusaha membuatmu kembali bersemangat,
Berusaha membuatmu untuk selalu tersenyum,
Berusaha untuk tidak menyakitimu lagi, wahai hati.
Aku akan coba, mencoba dan akan terus mencoba.
Semampuku untuk mencoba.
Hati,
Hmmm, kau tahu apa yang ada dibenakku?
Yah, kau tahu itu.
Setidaknya arus logika ku telah menyampaikan seluruh pesan yang ingin ku curahkan atau tidak kepadamu.
Disanalah, kau bangun rasa apa yang ingin aku nikmati dari pesan-pesan itu.
Aku marah,senang,menangis,bersedih,kecewa,cemburu,bingung,sakit.
Semuanya pernah kau rasakan.
Maka dari itu, sekali lagi.
Maafkan aku hati.
Maafkan atas kekecewaan atau kesedihan yg lebih banyak terukir daripada kegembiraan dan kebahagiaan.
Hmm, hati oh hati.
Aku bingung harus cerita banyak apa lagi kepadamu.
Rasanya, aku hampir kehabisan imajinasi tulisan untuk lebih banyak kuukir disini.
Mengertilah hati, akan posisiku sekarang.
Mengertilah hati, mengertilah.
Maka, maafkan aku tatkala aku lebih banyak mengukir rasa sakit kepadamu,
Wahai hatiku.
Comments
Post a Comment