Skip to main content

I LOVE U, FATHER...

Kali ini kita akan posting tentang sosok pria yang paling aku cintai dan sayangi di muka bumi ini. *Cie..cie..ahay :-D
Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan "My Father".
Oh iya, sebelum kita cerita lebih lanjut tentang "My Father". Ada cerita unik didalam keluargaku tapi fakta yang ingin aku share disini. 
Aku memanggil my father dengan sebutan "Bapak". Sedangkan dua orang adikku, memanggilnya "Ayah". Hehe...aneh ya? Satu wujud, dua nama. Itulah uniknya kami ^___*
Kenapa sampai bisa seperti itu?

Mungkin karena aku adalah the first child in my family, seingatku waktu itu mama mengajari aku untuk memanggil Bapak. Maka, aku pun memanggilnya Bapak. Nah, kalau adikku yang mentel-mentel itu (*Haha, jadi kangen :-( ) karena mungkin melihat banyak saudara yang memanggil father nya dengan sebutan Ayah, yah dia ngikut manggil ayah deh jadinya. Dan herannya, diantara kami tidak ada yang mau ngalah. Tetap konsisten pada prinsip masing-masing. Ahahaha....
Nah, kalau adikku yang no dua kena imbas dari adikku yang pertama. Karena, setelah SMA aku memilih jauh dari keluargaku (Merantau. Read!). Jadi, dia lebih dekat ke kakaknya yg no dua (adikku pertama).

Bapak adalah pria tertampan di antara empat wanita yang mengelilinginya, hehe...
Maklum saja, aku tidak punya saudara laki-laki. Melainkan hanya memiliki dua orang saudara wanita, yah otomatis bapak adalah pria terganteng di keluarga kami. Asyekkk :-D
Bapak itu adalah seorang yang pekerja keras, dia juga sangat rajin, sangat sayang sama keluarganya terutama istri dan anak-anaknya, dia gak pemarah dan gak suka marah, selera humornya tinggi, penyemangat, senang mendo'akan anak-anaknya dan masih banyak lagi. Arggghhhhh, aku gak bisa jelasin satu-satu. Jadi kangen... :-(

Bapak bukanlah seorang yang berjas rapi dan duduk di kursi megah dengan bangunan mewah. Bapak juga bukan seorang yang selalu menggunakan dasi kemanapun ia pergi yang selalu duduk di depan komputer. Dan Bapak juga bukan seorang yang selalu menghabiskan waktunya berlarut-larut hingga tak ada waktu untuk keluarganya di pekerjaannya.
Tetapi, Bapak hanyalah seorang buruh pabrik dimana tempat ia mengais rezeki yang halal buat kami (istri dan anak-anaknya). Dan aku tidak pernah malu punya Bapak yang hanya bekerja sebagai buruh, melainkan rasa bangga lah yang aku peroleh. Sengatan matahari, hujan belum lagi angin kencang, menjadi makanan hari-hari Bapak. Karena ia bekerja di lapangan bukan di sebuah bangunan mewah ber AC.
Tetapi ia tidak pernah mengeluh kalau ia "capek/letih/lelah" ata apa saja istilah itu.
Jam kerja Bapak dari pkl 08:30-17:00 wib (Senin s/d Juma't) dan 08:30 s/d 14:30 wib (Sabtu). Jika melewati jam tersebut, berarti beliau lembur.

Dikesibukannya yang telah mencurahkan banyak waktunya di sebuah pabrik, ia masih sempat membantu pekerjaan mamaku. Masih terbesit dalam ingatanku, beliaulah yang selalu setia membangunkan waktu subuhku tatkala aku telat. Setelah ia menyelesaikan subuhnya, ia tidak pernah tidur kembali. Tetapi, sibuk menyiapkan sarapan untuk anak-anaknya yang akan berangkat ke sekolah. Dia juga menyempatkan untuk memegang sebuah benda yang jarang bahkan tak pernah aku melihatnya dilakukan oleh pria-pria diluar sana karena "Gengsi" mungkin. (Hehe...) Yang tak lain dan tak bukan adalah 'gagang sapu'. Ya, sebelum ia berangkat ke pabrik, ia masih menyempatkan diri untuk menyapu rumah kami. Tidak hanya itu, mencuci piring juga hal yang tak pernah absen ia lakukan. (Hmmm, mamaku benar-benar beruntung deh... Hehe)
Setelah pulang dari pabrik, biasanya ia selalu bercerita tentang apa yang telah ia lakukan selama di pabrik, bercerita tentang temannya yang lucu-lucu. (Ihhh, kangen suasana itu T__T)
Kemudian kalian tahu apa yang ia lakukan?
Jika melihat pakaian-pakaian kotor menumpuk di kamar mandi, ia tidak pernah marah atau ngedumel. Melainkan ia cuci pakaian-pakaian itu sembari mandi dan menunggu azan maghrib berkumandang.
Gak pernah keluar sedikitpun dari mulutnya kalau ia "sudah capek" bekerja di luaran sana.
Aku benar-benar bangga, ialah lelaki hebat yang ku kenal.
Dan jika hari libur, terkadang ia suka belanja di pasar. Atau masak buat sarapan kami.
Hmmm, kami benar-benar wanita beruntung.
Disaat orang-orang di luar sana sibuk mencari perhatian ayahnya, kami tidak perlu melakukan hal itu. Karena Bapak selalu ada untuk kami.

Bapak bukanlah seorang alim ulama besar di masjid-masjid. Bukan pula seorang ustadz (pemuka agama) di daerah kami. Tetapi bagiku, Bapak lebih dari mereka semua.
Ia selalu mengingatkanku untuk jangan pernah meninggalkan tanggung jawabku atas nikmat-nikmat yang telah diberi Tuhan (shalat, puasa,ngaji, sedekah dan bersyukur serta berdo'a). Karena kekuatan terbesar ada pada Do'a.
Jadi, tatkala aku melupakan tanggung jawab itu "wajah Bapak" lah yang aku ingat kalau aku harus melakukannya. "Mari, kita kalahkan nafsu!!!" ^__^

Bapak juga bukan polisi yang bertugas menjaga keamanan masyarakat di dunia ini.
Tapi bagiku, dia lebih dari sekedar polisi. Karena dia selalu menjaga kami dimanapun kami berada. Masih terbekas dalam benakku, ketika aku sudah menyelesaikan pendidikan SMA ku. Aku memperoleh sebuah pekerjaan menjadi 'seorang pengajar' di sebuah Bimbingan Belajar. Setiap sore, ketika jam mengajarku selesai. Bapak adalah orang yang setia karena selalu menjemputku sepulang mengajar. Padahal, bisa dibayangkan ia kembali ke rumah dari pabrik pkl 17:00 wib dan ia harus menjemputku pkl 18:00 wib. *Luar biasa ^__^
Maka, ketika aku memilih memutuskan jauh (merantau : Read!) dari orang tuaku. Sebenarnya Bapak adalah orang yang paling berat melepaskan kepergianku.
But, i just want to make him proud and be happy because of me.
Proud...laugh...happy...smile and everything is OK ^__^
So that, i must prove it. *Keep spirit...

Bapak sayang banget sama kami (istri dan anak-anaknya), karena beliau jarang sekali marah. Beliau tidak pernah memilih mengeluh tetapi selalu berusaha.
Setidaknya, aku adalah wanita yang beruntung terlahir sebagai anaknya. Suatu hari nanti, belum tentu aku mendapatkan seorang pria yang lebih atau bahkan sama seperti Bapakku. *Belum tentu itu :-)
Jadi, aku benar-benar wanita yang beruntung. (clap your hand ^__* #Ahay :-D)
Thank's for you, God.. *__^

Itulah Bapak, pria tertampan yang kami miliki.
Ia tak hanya sekedar tampan fisik tetapi juga tampan hati ^__^
Aku rindu nasi goreng buatannya, indomi buatannya, sambal buatannya dan masakan-masakan lainnya yang pernah ia masak untuk kami.
I miss you so much... miss you... miss you...
I love you, FATHER...

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada ...

PLN Part 7 ~Interview

Akhirnya, setelah menunggu lama..pengumuman juga Alhamdulillah, nama saya tidak LULUS diantara para peserta yg masih diperbolehkan tahap berikutnya. Sedih sih dan rasanya itu gak bisa dibilang dengan kata-kata :-((  Tapi yah namanya juga takdir, kita hanya bisa berusaha dan Allah swt yg mengatur semuanya. Jika dilihat perjuangan dari awal, bolos kerja beberapa hari, belajar dari berbagai jenis buku, cari info ke sana ke mari, konsultasi ke dokter gigi, arghhhhhhhhhh...salah apa ini ya? :-(( Tapi ya sudahlah, yang terpenting semua usaha sudah saya kerahkan semaksimal mungkin, hanya saja takdir tidak atau mungkin belum berkehendak dengan saya. Saya yakin, jika PLN ini memang jodoh saya..akan ada masanya semua berjalan mulus. Tetapi jikapun tidak jodoh, saya yakin ada pekerjaan di luar PLN yang sudah menanti saya. Life is not easy but never difficult, just need to try and be stronger than every problem :-) Saya tidak tahu jelasnya dimana letak kegagalan saya, karena tes kali...

PLN Part 6 ~ Tes Laboratorium & Penunjang

Alhamdulillah...setelah menunggu 8 hari lamanya, akhirnya pengumuman keluar :-) Dan alhamdulillah lagi nama saya masih nyangkut diantara 295 orang yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti tes selanjutnya yaitu 'tes laboratorium & penunjang'. Kita review sedikit ya... Dari 496 orang yang mengikuti tes fisik, ada 295 orang yang dinyatakan lulus fisik dan melangkah untuk tes selanjutnya. Berarti ada sekitar 40% yang gugur, termasuk teman saya Aprilia (See you April ~ ntah kapan) :-(  Oh ya saya salut dengan perjuangan April, jauh2 datang dari Palembang ke Medan demi mengadu nasib di PLN. *semangat ya April* *semangat*... Oh ya, ada 6 batch untuk tes laboratorium & penunjang ini, dimulai dari hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Senin, Selasa. Berhubung saya masuk ke kelompok Manajemen, jadi jadwal tes saya hari Selasa. Kita diminta datang pagi2 sekitar pkl (06:30), ada peraturan yg harus kita perhatikan ya blogs, antara lain : - Peraturan tentang makanan yg boleh d...