Ingat lima perkara...sebelum lima perkara...
Sehat sebelum sakit...
Muda sebelum tua...
Kaya sebelum miskin...
Lapang sebelum sempit...
Hidup sebelum mati...
Tahu lirik lagu itu kan? Lirik yang dikenal masyarakat luas lewat alunan musik rohani dari Raihan yang menyejukkan hati dan jiwa.
"Hidup sebelum mati..." ya, setelah hidup pasti akan ada kematian.
Apa yang kalian pikirkan tentang mati/kematian?
Menyeramkan? menakutkan? atau membahagiakan?
Kalau hasil survey yang pernah saya lakukan, rata-rata manusia dimuka bumi ini kalau berbicara tentang "mati atau kematian" atau melihat video-video yang berhubungan dengan "mati atau kematian" juga. Ekspresi yang dikeluarkan oleh mereka adalah "takut". Yah, banyak dari kita takut akan mati/kematian. Lantas, kenapa kita harus takut? Padahal mati/kematian itu pasti datang. "Pasti",berarti tidak mungkin tidak terjadi. Hanya saja kita tidak pernah tahu kapan, dimana dan bagaimana. Jadi, siap-siap saja... ^___^
Tulisan kali ini tidak bermaksud untuk menyinggung profesi seseorang, terlalu ikut campur dengan urusan orang, menyakiti hati,jiwa atau perasaan. Jadi mohon maaf apabila ada yang merasa tersinggung, tersakiti hatinya atau apapun karena membaca tulisan ini. Tulisan ini hanya untuk sebuah renungan semata bagi kita semua, terutama sebagai "WARNING" bagi diri saya pribadi.
Saya pernah membaca sebuah artikel dari sebuah sumber di internet. Saya lupa judul tepatnya apa artikel tersebut. Inti dari isi artikel tersebut adalah "bahwa ada seorang wanita yang rela menjadi model video porno demi bayaran tinggi". Saya tersenyum membacanya sekaligus sedih. Dalam hati saya berkata, kalau uang itu hanya membuat buta bagi yang tidak bisa melihat nilai positif dari uang itu sendiri.
Kembali ke inti dari isi artikel itu, setidaknya bukan hanya wanita itu saja sebagai contohnya. Tetapi masih banyak wanita-wanita lain yang tidak kita ketahui juga memilih hal yang sama.
Lantas, apa yang ada dibenak mereka-mereka pada saat itu?
Apakah hanya uang,uang,uang,uang,uang,uang dan uang yang berterbangan dalam pikiran mereka?
Tidakkah mereka berpikir lantas timbul rasa takut, tatkala mereka berpose dengan keindahan tubuhnya itu. Allah swt malah mencabut nyawa mereka? Maka mereka mati dalam keadaan kafir.
Terlintas juga dalam benak saya, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh wanita-wanita yang memilih jalan untuk aborsi dan orang-orang yang membantu proses aborsi (bergerak dalam bid.aborsi)?
Apakah tidak ada rasa sedih sedikitpun bagi wanita-wanita itu?
Atau apakah tidak ada rasa takut sekalipun bagi orang-orang yang membantu proses aborsi?
Katanya, wanita itu berpikir lebih menggunakan hati daripada logika. Lantas, kenapa tega membunuh manusia-manusia yg tidak berdosa, padahal mereka ingin merasakan hidup di dunia seperti teman-temannya yg lain.
Tidakkah pernah kita bayangkan, tatkala proses aborsi itu berlangsung dan berhasil membunuh manusia yg tidak bersalah itu. Lima menit kemudian, Allah swt mengambil nyawa kita?
Maka kita mati dalam kondisi yang tidak pernah diingini satu manusiapun diluar sana dari golongan yang baik-baik. Tidakkah kita takut???
Saya juga pernah berpikir dan merasa sedih tentang "Rumah Bordir".
Kenapa bangunan-bangunan ini berdiri?
Tidakkah bisa mendirikan bangunan-bangunan lain yang lebih bermanfaat dengan tetap fokus pada tujuan utama "untuk memperoleh uang"?
Apa sih sebenarnya yang mereka-mereka pikirkan?
Kesenangan, uang. Itu hanya sesaat teman...
Apakah mereka tidak berpikir, ketika mereka sedang melakukan perzinahan itu. Allah swt menghabiskan masa mereka di bumi ini seketika? Kalau sudah begini, bisa berbuat apa???
Karena sepertinya itu sangat menarik perhatian sekali untuk diketahui bagi mereka-mereka yang hanya sekedar ingin tahu, yang ingin mencari kesenangan atau alasan lainnya. Padahal, meletakkan selangkah saja kaki anda ditempat-tempat itu adalah dosa yang amat besar.
Tidakkah pernah kita bayangkan, tatkala kita sedang bersenang-senang dengan segerombolan teman-teman kita di tempat-tempat itu. Allah swt memanggil kita untuk mengakhiri kehidupan di bumi ini? Coba renungkan!
Karena sayangnya, kita tidak pernah menjadikan "Mati atau Kematian" itu menjadi bayangan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak pernah mengingat mati ketika kita tidur, bangun,kemudian beraktifitas, istirahat, saat-saat santai, senang, sedih.
Lantas, kapan kita mengingat mati?
Ketika kerabat-kerabat terdekat kita, saudara-saudara kita, atau mungkin tetangga kita telah tutup usia di hadapan kita, ketika musibah atau bencana melanda kita. Baru kita ingat "mati dan Allah swt".
2 hari ini, baik media cetak maupun elektronik menggemparkan masyarakat luas (manusia-manusia di bumi) dengan peristiwa jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 di gunung salak, Bogor. Menurut sumber berita, sempat ada pramugari yang berfoto-foto sebelum uji coba pesawat dilakukan. Apa yang mereka pikirkan sebelum terbang?
Mereka merasa senang, baik sang kapten,pilot,pramugari atau penumpang-penumpang lainnya. Karena mereka diundang untuk menikmati uji coba pesawat SSJ 100 itu. Siapa yang tidak senang? Semua orang akan merasa senang, apalagi itu pesawat luar negeri (milik Rusia).
Tetapi, Allah swt punya rencana berbeda dari mereka. Kesenangan itu kini berubah menjadi isak tangis seketika. Siapa yang menyangka? Siapa yang menduga? Gak ada yang pernah berpikir bahwa kegembiraan akan berubah menjadi isak tangis. Ini sebuah warning bagi kita-kita yang masih diberi kesempatan menikmati indahnya dunia fana.
Bahwa mati atau kematian itu pasti akan datang, hanya saja kita tidak tahu kapan, dimana dan bagaimana. Ingatlah Allah swt dimanapun serta dalam kondisi apapun kita. Dan bersiap-siaplah dengan segala bekal yang kita miliki.
Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati. Mati itu pasti akan datang.
Jadikanlah mati/kematian sebagai cerminan peringatan berharga dalam hidup kita sehari-hari. Sehingga kita takut untuk berbuat maksiat (menjauhi larangan2 Allah swt) dan akan terus mendorong kita berbuat kebaikan (menjalankan perintah2 Allah swt). Untuk terus menambah bekal-bekal kita. Ketika suatu waktu Allah swt meminta kita, maka kita selalu dalam keadaan "SIAP".
HIDUP
Sebelum
MATI
Comments
Post a Comment