Dear Bapak,
Aku tak tahu harus mulai dari mana aku menulisnya.
Aku juga tak tahu harus kuawali dari apa tulisan ini.
Aku bahkan juga tak mengerti bagaimana aku bisa menyusun sajak-sajak indahku untukmu.
Bapak,
Tahukah kau, bahwa hanya kaulah satu-satunya pria yg paling aku cintai...
Bahwa hanya kaulah satu-satunya pria yg paling aku sayangi...
Dan kau pula satu-satunya pria yg menjadi sumber motivasiku...
Bapak,
Aku sadar, terlalu banyak perkataan ku yg menyakiti hatimu.
Perbuatanku yang menggores luka jiwamu,
Dan, argh...masih banyak lagi ini dan itu.
Bapak,
Kini putri kecilmu telah tumbuh dewasa,
Ia sedang berusaha menapaki terjalnya hidup,
Do'a kanlah ia agar kuat menjalani garis hidup yg telah Tuhan takdirkan.
Karena sungguh do'amu dan ibu lah yg selalu ia harapkan.
Agar ia kuat dan berhasil melewati terjal itu.
Bapak,
Mungkin suatu hari nanti akan ada pria lain yg mengisi hidup putri tercintamu ini.
Tapi, percayalah...
Ia tak kan mampu menggantikan sosok terbaikmu.
Ia dikirim Tuhan untukku, untuk membantuku mengukir senyum di wajahmu.
Bapak,
Kau tahu betapa bahagianya aku terlahir sebagai putrimu.
Karena aku sadar, ternyata aku memiliki seorang "Bapak yg hebat" dalam hidupku.
Kau tahu betapa sakit dan ingin menangisnya aku,
Ketika ku putar semua memori tentangmu dan aku berkata,
"Berapa banyak kasih sayangmu yg telah ku sia-siakan?"
Bapak,
Hampir setiap saat aku meminta kepada Tuhan,
Untuk Ia izinkan aku membahagiakanmu sepanjang hidupmu.
Setiap waktu pula aku menangis kepada Tuhan,
Agar Ia izinkan aku menggapai cita-cita yg kuukir untukmu.
Setiap menit pula aku mengemis kepada Tuhan,
Untuk jangan Ia ambil dirimu sebelum aku benar-benar membahagiakanmu.
Agar tidak ada kata "Menyesal" dalam skenario hidup dunia sesaat kita.
Bapak,
Jaga dirimu baik-baik disana ya,
Jaga kesehatanmu demi aku putri tercintamu.
Jangan risau dan terlalu khawatir memikirkanku,
Karena aku akan terus berusaha menjaga baik-baik diriku, menjaga baik namamu.
Dan insya allah Tuhan selalu melindungiku.
Do'a kan saja apa-apa yg terbaik untukku.
Karena hanya do'a mu yg mampu mempermudah jalanku.
Bapak,
Hari ini aku benar-benar rindu kepadamu.
Rindu senyumanmu, perhatianmu, kasih sayangmu,
Semua...semua...semuanya aku rindu.
Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat.
Putri kecilmu telah berubah menjadi dewasa.
Tapi, ia masih saja selalu merepotkanmu. Iya kan??
Aku rindu tawamu dan semua candaanmu dalam setiap kebersamaan kita.
Aku riiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
semua itu.
Bapak,
Aku sudah kehabisan kata-kata untukmu.
Tapi, aku tidak pernah kehabisan cinta darimu.
Dan aku tidak pula kehabisan cinta untukmu.
I love you FATHER...
You are the best men for me ^___^
MISS YOU FATHER....
Aku tak tahu harus mulai dari mana aku menulisnya.
Aku juga tak tahu harus kuawali dari apa tulisan ini.
Aku bahkan juga tak mengerti bagaimana aku bisa menyusun sajak-sajak indahku untukmu.
Bapak,
Tahukah kau, bahwa hanya kaulah satu-satunya pria yg paling aku cintai...
Bahwa hanya kaulah satu-satunya pria yg paling aku sayangi...
Dan kau pula satu-satunya pria yg menjadi sumber motivasiku...
Bapak,
Aku sadar, terlalu banyak perkataan ku yg menyakiti hatimu.
Perbuatanku yang menggores luka jiwamu,
Dan, argh...masih banyak lagi ini dan itu.
Bapak,
Kini putri kecilmu telah tumbuh dewasa,
Ia sedang berusaha menapaki terjalnya hidup,
Do'a kanlah ia agar kuat menjalani garis hidup yg telah Tuhan takdirkan.
Karena sungguh do'amu dan ibu lah yg selalu ia harapkan.
Agar ia kuat dan berhasil melewati terjal itu.
Bapak,
Mungkin suatu hari nanti akan ada pria lain yg mengisi hidup putri tercintamu ini.
Tapi, percayalah...
Ia tak kan mampu menggantikan sosok terbaikmu.
Ia dikirim Tuhan untukku, untuk membantuku mengukir senyum di wajahmu.
Bapak,
Kau tahu betapa bahagianya aku terlahir sebagai putrimu.
Karena aku sadar, ternyata aku memiliki seorang "Bapak yg hebat" dalam hidupku.
Kau tahu betapa sakit dan ingin menangisnya aku,
Ketika ku putar semua memori tentangmu dan aku berkata,
"Berapa banyak kasih sayangmu yg telah ku sia-siakan?"
Bapak,
Hampir setiap saat aku meminta kepada Tuhan,
Untuk Ia izinkan aku membahagiakanmu sepanjang hidupmu.
Setiap waktu pula aku menangis kepada Tuhan,
Agar Ia izinkan aku menggapai cita-cita yg kuukir untukmu.
Setiap menit pula aku mengemis kepada Tuhan,
Untuk jangan Ia ambil dirimu sebelum aku benar-benar membahagiakanmu.
Agar tidak ada kata "Menyesal" dalam skenario hidup dunia sesaat kita.
Bapak,
Jaga dirimu baik-baik disana ya,
Jaga kesehatanmu demi aku putri tercintamu.
Jangan risau dan terlalu khawatir memikirkanku,
Karena aku akan terus berusaha menjaga baik-baik diriku, menjaga baik namamu.
Dan insya allah Tuhan selalu melindungiku.
Do'a kan saja apa-apa yg terbaik untukku.
Karena hanya do'a mu yg mampu mempermudah jalanku.
Bapak,
Hari ini aku benar-benar rindu kepadamu.
Rindu senyumanmu, perhatianmu, kasih sayangmu,
Semua...semua...semuanya aku rindu.
Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat.
Putri kecilmu telah berubah menjadi dewasa.
Tapi, ia masih saja selalu merepotkanmu. Iya kan??
Aku rindu tawamu dan semua candaanmu dalam setiap kebersamaan kita.
Aku riiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
semua itu.
Bapak,
Aku sudah kehabisan kata-kata untukmu.
Tapi, aku tidak pernah kehabisan cinta darimu.
Dan aku tidak pula kehabisan cinta untukmu.
I love you FATHER...
You are the best men for me ^___^
MISS YOU FATHER....
Salam,
Putri kecilmu
-Citra Ardini (Dini)-
Comments
Post a Comment