Skip to main content

Allah, aku iri...

Allah, aku iri...
Tatkala aku melihat cantiknya wanita-wanita itu,
Dengan busana indah yang melekat serta menyekat kaus pada kaki mereka,
Dan tak ada yang bisa terlihat selain dua telapak tangan dan wajah mereka,
Lalu aku berkata, "Kapan aku bisa seperti mereka?"

Allah, aku iri...
Melihat betapa teduhnya wajah-wajah itu,
Dan betapa manisnya senyuman-senyuman itu,
Serta begitu gembiranya mereka bercanda,
Yang tak lain dan tak bukan hanya berbicara semua tentang Mu,
Lantas aku berkata, "Kapan aku bisa menjadi bagian dari mereka?"

Allah, aku iri...
Melihat betapa teguhnya mereka akan ikrarnya kepada-Mu,
Menjalani dengan semangat akan semua perintah-Mu,
Tersenyum indah akan setiap uzian dari-Mu,
Tak pernah mengeluh pada setiap takdir hidup dari-Mu,
Lalu, "Bisakah aku seperti mereka?"

Allah, aku iri...
Pada wajah-wajah ceria ditengah susahnya hidup yang mereka jalani,
Pada manisnya senyum-senyum ditengah sulitnya mereka memenuhi hidup,
Dan tegar-tegarnya mereka ditengah kerikil tajam yang terus bergulir,
Lantas aku berkata, "Jika aku menjadi mereka, mampukah aku?"

Allah, aku iri...
Pada manusia yang begitu sangat amat cinta kepada-Mu,
Sementara aku, "Kapan bisa seperti mereka?"
Allah, aku iri...
Pada manusia cerdas dan mau berpikir tentang-Mu,
Ingat setiap waktu pada-Mu dan selalu rindu pada-Mu,

Allah,aku iri...
Pada manusia yang baik hatinya dan sopan perangainya,
Lalu aku berkata, "Aku pengen seperti mereka, bisa kah?"
Aku iri...
Pada manusia yang senang hati menyambut uzian-Mu,
Bahkan mereka menunggu kapan uzian dari Mu datang?
Katanya, ada kenikmatan indah yang tak bisa mereka ungkapkan dibalik uzian-Mu itu,
Lantas aku berkata, "Mampukah aku seperti mereka?"

Allah, aku iri...
Pada ahli ibadahmu, "Bisakah aku seperti mereka?"
Pada manusia yang dicap "Fanatik" oleh orang-orang itu,
Padahal mungkin, kau begitu sayang dan cinta pada mereka.

Allah, aku cinta kepada-Mu...
Tapi, aku tidak tahu apakah cintaku sudah benar?
Ajari aku bagaimana mencintai-Mu Rabb,
Arahkan aku pada kebenaran cinta-Mu ^__^

Labels:

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada ...
72 comments
Read more

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan...
Post a Comment
Read more

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki...
2 comments
Read more