Skip to main content

Kemuliaan Hati Seorang Ibu

Idul fitri tinggal menghitung beberapa hari lagi. Setiap orang mulai sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Hampir setiap penjuru jalan mulai dipadati oleh transportasi-transportasi, pedagang jalanan hingga peminta-minta. Setiap tempat mulai dipadati, bandara, stasiun kereta, terminal, mall bahkan rumah pribadi. Hingga masjid-masjid yang nampaknya begitu diminati di awal cerita, tak berlaku dipertengahan apalagi di akhir cerita. Yah, itulah budaya yang setiap tahunnya terus menerus hadir ditengah-tengah kita. Rasa menyambut hadirnya hari kemenangan itu begitu antusias, karena setiap orang sedang menanti-nanti hari kemenangan itu.

Sama halnya dengan Fadli, Farhat & Femi. Tiga saudara kandung ini begitu tak sabar menanti hari kemenangan tiba. Segala persiapan menyambut Idul fitri telah dipersiapkan oleh tiga saudara kandung itu bersama kedua orang tuanya. Farhat & Femi yang senang membantu ibu mereka membuat berbagai jenis cake kering telah ditata cantik didalam toplesnya. Lain halnya dengan Fadli, yang lebih suka mengerjakan pekerjaan berat dengan membantu ayahnya. Siang itu, Ibu mengajak Femi untuk hang out berdua. Karena Farhat harus menghadiri acara pengajian disekolahnya, sedangkan Fadli lebih senang berdiam diri dirumah. Femi & ibunya sedang berkeliling-keliling di pusat belanja untuk mencari pakaian baru untuk dikenakan di hari kemenangan.

"Ayah, Fadli, Farhat,ok" Kata Ibu
"Baju untuk Ayah, mas Fadli & mas Farhat sudah ya Bu?" Tanya Femi kembali
"Udah fem, tinggal kamu. Mari kita cari" Timpal Ibu
Setelah berkeliling-keliling, akhirnya mereka menemukan baju yang cocok untuk dipakai Femi. 
Ditengah-tengah perjalanan, Femi bertanya kepada ibunya.
"Ibu, gak beli baju?" Tanya Femi
Ibunya hanya tersenyum simpul saat Femi bertanya seperti itu.
"Kenapa ibu gak beli?" Femi mengulangi pertanyaannya.
"Ibu gak apa-apa Fem kalau gak beli baju baru juga, yg penting kalian saja. Toh, baju ibu yang lama masih bagus kok" Jawab ibu
"Tapi kita kan jarang beli baju Bu. Tahun kemarin juga, Ibu cuma beli buat dipakai shalat saja. Sedangkan Femi, mas Farhat & mas Fadli banyak ibu belikan. Masa' tahun ini ibu gak beli? Kan sekali-sekali bu." Sahut Femi yang masih duduk di bangku kls V SD itu.
"Ibu masih bisa beli dilain waktu kok nak. Daripada beli baju, lebih baik uangnya kita pergunakan beli bahan-bahan masakan buat kamu dan mas-masmu untuk bisa makan makanan yang enak-enak lebaran nanti" Jawab Ibu sambil tersenyum.
"Kamu mau makan yang enak-enak kan Fem?" Tanya Ibu
"Iya Bu..." Jawab Femi

Yah, begitulah sosok ibu. Sosok wanita, wanita yang identik lebih lemah daripada seorang pria. Hatinya mulia, lembut, tutur bahasanya santun, sikap perdulinya tinggi dan kasih sayangnya tiada batas. Sepenggal cerita diatas adalah nyata ditengah-tengah kehidupan kita. Bahwa seorang ibu selalu lebih mengutamakan apa yang diinginkan suami & anak-anaknya daripada apa yang ia inginkan. Bahwa ibu rela berkorban apa saja demi kita. Layaknya sepenggal cerita diatas, ibu Femi lebih memperhatikan suami dan anak-anaknya ketimbang dirinya. Dan, itu juga yg terjadi pada ibu-ibu kita. Membuat kue lebaran, membeli pakaian atau hal-hal lainnya, ia lakukan semua itu demi kita. Tanpa kita sadari, kita malah selalu menyakitinya. Berkomentar atas masakannya, minta disediain ini dan itu sesuka hati kita, minta dibeliin inilah, itulah, gak cocok sedikit saja kita marah bahkan mencaci. Padahal ia sudah berusaha dengan sekuat tenaganya untuk memberikan yang terbaik untuk kita. Dan ketika kita telah dewasa dan mapan, adakah kita ingat untuk memberi ibu kita? Tidak, kita malah sibuk dengan diri kita sendiri tanpa kita sadari seutuhnya. 
Astaghfirullah al adzim...*Semoga kita bukan termasuk orang-orang didalamnya, amin :-)

Sampai ketemu ditulisan saya selanjutnya ya dengan tema "Pulang Kampung" hehe...
Do'ain saya selamat sampai tujuan ya, amin :-) *Mom, fath and my sista...I miss you & i will come ^___^

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada ...

PLN Part 7 ~Interview

Akhirnya, setelah menunggu lama..pengumuman juga Alhamdulillah, nama saya tidak LULUS diantara para peserta yg masih diperbolehkan tahap berikutnya. Sedih sih dan rasanya itu gak bisa dibilang dengan kata-kata :-((  Tapi yah namanya juga takdir, kita hanya bisa berusaha dan Allah swt yg mengatur semuanya. Jika dilihat perjuangan dari awal, bolos kerja beberapa hari, belajar dari berbagai jenis buku, cari info ke sana ke mari, konsultasi ke dokter gigi, arghhhhhhhhhh...salah apa ini ya? :-(( Tapi ya sudahlah, yang terpenting semua usaha sudah saya kerahkan semaksimal mungkin, hanya saja takdir tidak atau mungkin belum berkehendak dengan saya. Saya yakin, jika PLN ini memang jodoh saya..akan ada masanya semua berjalan mulus. Tetapi jikapun tidak jodoh, saya yakin ada pekerjaan di luar PLN yang sudah menanti saya. Life is not easy but never difficult, just need to try and be stronger than every problem :-) Saya tidak tahu jelasnya dimana letak kegagalan saya, karena tes kali...

PLN Part 6 ~ Tes Laboratorium & Penunjang

Alhamdulillah...setelah menunggu 8 hari lamanya, akhirnya pengumuman keluar :-) Dan alhamdulillah lagi nama saya masih nyangkut diantara 295 orang yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti tes selanjutnya yaitu 'tes laboratorium & penunjang'. Kita review sedikit ya... Dari 496 orang yang mengikuti tes fisik, ada 295 orang yang dinyatakan lulus fisik dan melangkah untuk tes selanjutnya. Berarti ada sekitar 40% yang gugur, termasuk teman saya Aprilia (See you April ~ ntah kapan) :-(  Oh ya saya salut dengan perjuangan April, jauh2 datang dari Palembang ke Medan demi mengadu nasib di PLN. *semangat ya April* *semangat*... Oh ya, ada 6 batch untuk tes laboratorium & penunjang ini, dimulai dari hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Senin, Selasa. Berhubung saya masuk ke kelompok Manajemen, jadi jadwal tes saya hari Selasa. Kita diminta datang pagi2 sekitar pkl (06:30), ada peraturan yg harus kita perhatikan ya blogs, antara lain : - Peraturan tentang makanan yg boleh d...