Hidup prihatin...
Apakah kamu pernah berada pada zona tersebut?
Menikmati setiap medan yang ditawarkan?
Berbahagia pada setiap areanya?
Atau belum pernah merasakannya sama sekali?
Yah, kali ini saya ingin menjudulinya dengan "Hidup Prihatin".
Hidup prihatin disini adalah masa-masa dimana apa yang tidak pernah kamu bayangkan atau bahkan tidak mau kamu bayangkan harus kamu jalani. Karena itu takdir Tuhan atas hidupmu. Kita harus bersyukur pada apapun perjalanan takdir hidup yang Tuhan tentukan. Dulu, ketika kita masih anak-anak. Kita tidak tahu bahkan tidak pernah mau perduli darimana orang tua kita membeli mainan kesukaan kita, kita juga tidak pernah mau tahu bagaimana orang tua kita membiayai kebutuhan kita. Yang kita tahu hanya, "apa yang kita mau, selalu ada". Yah, begitulah dunia anak-anak ^__^
Tetapi setelah kita mulai tumbuh remaja bahkan beranjak dewasa, kita mulai berpikir tenyata apa yang telah orang tua kita korbankan untuk kita begitu besar dan tidak pernah bisa kita balas. Ketika kita dewasa, tumbuh untuk menemukan jati diri sendiri, membentuk hidup baru tanpa bantuan orang tua lagi. Tanpa kita sadari kita sudah berpikir dewasa dan mulai memasuki tahap hidup dewasa dan bersiaplah untuk hidup prihatin.
Hidup prihatin itu indah lo, teman...
Pernah kebayang gak kamu makan hanya dengan sepiring nasi putih dan kecap, dan dengan lahap kamu menyantapnya hingga tanpa bersisa sebutirpun. Karena tak ada makanan lagi yang bisa kamu makan.
Pernah juga kebayang gak, kamu tinggal di tengah-tengah pedesaan. Masak dengan kayu bakar, susahnya mencari air, punya uang pas-pasan dan toilet pun langka :-)
Atau, kamu punya uang banyak yang bisa membeli segala sesuatunya, tapi kamu harus menempuh ber mil-mil jalan untuk mendapatkan apa yang kamu mau karena kamu berada ditengah-tengah hutan.
Kalau kita tidak pernah bersyukur atas hidup, pasti kita merasa selalu terbebani dengan kondisi-kondisi seperti diatas. Tapi lain halnya jika kita selalu bersyukur atas apapun dan bagaimanapun jalan hidup kita, kita akan menemukan titik kenikmatan dari setiap step by step perjalanan hidup kita. Inilah yang saya sebut "Hidup Prihatin"
Dulu, kita tidak pernah membayangkan kondisi-kondisi seperti itu akan terjadi pada hidup kita. Yg kita tahu hanya bagaimana kita bahagia dan apapun yang kita mau selalu ada. Kita selalu terlalu menuntut ini itu pada orang tua kita tanpa perlu berpikir apa yang mereka pikirkan. Hasilnya, kita jarang bersyukur pada hidup dan cenderung selalu mengeluh. Ingat gak dulu ketika kamu masih kecil, bagaimana kamu mencampakkan piring makananmu karena kamu tidak menyukainya. Tetapi, ibumu dengan hati yang lembut lalu membersihkan makanan-makanan yang jatuh di lantai dan menggantinya dengan yang kamu inginkan. Ingat juga gak ketika kamu remaja, sewaktu kembali pulang sekolah dan ibumu sudah masak makanan untuk kamu makan. Tetapi kamu tidak suka, lalu marah-marah dan mogok untuk makan. Dengan sabar ibumu lantas masak kembali makanan yang kamu inginkan agar kamu bisa makan.
Pernahkah kita berpikir dewasa?
Harusnya kita lebih bersyukur dengan apapun hidup kita. Contoh kecilnya seperti diatas, "sikap kita terhadap ibu kita". Sekarang bandingkan dengan orang-orang dijalanan sana yang mungkin sampai malam ini masih menahan rasa lapar karena tidak ada makanan yang bisa dimakan, orang-orang yang diluar sana yang hari ini kesakitan perutnya karena memakan sisa makanan dari tong-tong sampah, orang-orang yang malam ini tidak bisa menikmati makanan dengan enaknya karena saluran pencernaannya mulai tidak berfungsi dan orang-orang di luar sana yang malam ini mungkin masih mencari makanan untuk mengisi perutnya yang lapar dari kemarin pagi.
Mari bongkar kebiasaan buruk kita, kebiasaan mau yang enak-enaknya saja, kebiasaan ketergantungan, kebiasaan mengeluh. Intinya "destroy your bad habit".
Upgrade mindset kita kembali, bahwa kita hidup pada roda dunia. Yang akan senantiasa berpindah pada satu kondisi hidup ke kondisi berikutnya. Hiduplah dalam keprihatinan dan nikmati saja setiap perjalanan takdir yang telah tertulis untukmu.
Hidup prihatin itu indah, jika kita nikmati...
Hidup prihatin itu mendewasakan kita, jika kita mau berpikir...
Hidup prihatin membawa banyak nilai positif untuk kita, jika kita mau mensyukuri...
Jadi, bersyukurlah pada apapun perjalanan takdir hidup anda hari ini, besok dan nanti. Dan ingatlah, Tuhan tidak pernah menguji kita diluar batas kemampuan kita :-)
Apakah kamu pernah berada pada zona tersebut?
Menikmati setiap medan yang ditawarkan?
Berbahagia pada setiap areanya?
Atau belum pernah merasakannya sama sekali?
Yah, kali ini saya ingin menjudulinya dengan "Hidup Prihatin".
Hidup prihatin disini adalah masa-masa dimana apa yang tidak pernah kamu bayangkan atau bahkan tidak mau kamu bayangkan harus kamu jalani. Karena itu takdir Tuhan atas hidupmu. Kita harus bersyukur pada apapun perjalanan takdir hidup yang Tuhan tentukan. Dulu, ketika kita masih anak-anak. Kita tidak tahu bahkan tidak pernah mau perduli darimana orang tua kita membeli mainan kesukaan kita, kita juga tidak pernah mau tahu bagaimana orang tua kita membiayai kebutuhan kita. Yang kita tahu hanya, "apa yang kita mau, selalu ada". Yah, begitulah dunia anak-anak ^__^
Tetapi setelah kita mulai tumbuh remaja bahkan beranjak dewasa, kita mulai berpikir tenyata apa yang telah orang tua kita korbankan untuk kita begitu besar dan tidak pernah bisa kita balas. Ketika kita dewasa, tumbuh untuk menemukan jati diri sendiri, membentuk hidup baru tanpa bantuan orang tua lagi. Tanpa kita sadari kita sudah berpikir dewasa dan mulai memasuki tahap hidup dewasa dan bersiaplah untuk hidup prihatin.
Hidup prihatin itu indah lo, teman...
Pernah kebayang gak kamu makan hanya dengan sepiring nasi putih dan kecap, dan dengan lahap kamu menyantapnya hingga tanpa bersisa sebutirpun. Karena tak ada makanan lagi yang bisa kamu makan.
Pernah juga kebayang gak, kamu tinggal di tengah-tengah pedesaan. Masak dengan kayu bakar, susahnya mencari air, punya uang pas-pasan dan toilet pun langka :-)
Atau, kamu punya uang banyak yang bisa membeli segala sesuatunya, tapi kamu harus menempuh ber mil-mil jalan untuk mendapatkan apa yang kamu mau karena kamu berada ditengah-tengah hutan.
Kalau kita tidak pernah bersyukur atas hidup, pasti kita merasa selalu terbebani dengan kondisi-kondisi seperti diatas. Tapi lain halnya jika kita selalu bersyukur atas apapun dan bagaimanapun jalan hidup kita, kita akan menemukan titik kenikmatan dari setiap step by step perjalanan hidup kita. Inilah yang saya sebut "Hidup Prihatin"
Dulu, kita tidak pernah membayangkan kondisi-kondisi seperti itu akan terjadi pada hidup kita. Yg kita tahu hanya bagaimana kita bahagia dan apapun yang kita mau selalu ada. Kita selalu terlalu menuntut ini itu pada orang tua kita tanpa perlu berpikir apa yang mereka pikirkan. Hasilnya, kita jarang bersyukur pada hidup dan cenderung selalu mengeluh. Ingat gak dulu ketika kamu masih kecil, bagaimana kamu mencampakkan piring makananmu karena kamu tidak menyukainya. Tetapi, ibumu dengan hati yang lembut lalu membersihkan makanan-makanan yang jatuh di lantai dan menggantinya dengan yang kamu inginkan. Ingat juga gak ketika kamu remaja, sewaktu kembali pulang sekolah dan ibumu sudah masak makanan untuk kamu makan. Tetapi kamu tidak suka, lalu marah-marah dan mogok untuk makan. Dengan sabar ibumu lantas masak kembali makanan yang kamu inginkan agar kamu bisa makan.
Pernahkah kita berpikir dewasa?
Harusnya kita lebih bersyukur dengan apapun hidup kita. Contoh kecilnya seperti diatas, "sikap kita terhadap ibu kita". Sekarang bandingkan dengan orang-orang dijalanan sana yang mungkin sampai malam ini masih menahan rasa lapar karena tidak ada makanan yang bisa dimakan, orang-orang yang diluar sana yang hari ini kesakitan perutnya karena memakan sisa makanan dari tong-tong sampah, orang-orang yang malam ini tidak bisa menikmati makanan dengan enaknya karena saluran pencernaannya mulai tidak berfungsi dan orang-orang di luar sana yang malam ini mungkin masih mencari makanan untuk mengisi perutnya yang lapar dari kemarin pagi.
Mari bongkar kebiasaan buruk kita, kebiasaan mau yang enak-enaknya saja, kebiasaan ketergantungan, kebiasaan mengeluh. Intinya "destroy your bad habit".
Upgrade mindset kita kembali, bahwa kita hidup pada roda dunia. Yang akan senantiasa berpindah pada satu kondisi hidup ke kondisi berikutnya. Hiduplah dalam keprihatinan dan nikmati saja setiap perjalanan takdir yang telah tertulis untukmu.
Hidup prihatin itu indah, jika kita nikmati...
Hidup prihatin itu mendewasakan kita, jika kita mau berpikir...
Hidup prihatin membawa banyak nilai positif untuk kita, jika kita mau mensyukuri...
Jadi, bersyukurlah pada apapun perjalanan takdir hidup anda hari ini, besok dan nanti. Dan ingatlah, Tuhan tidak pernah menguji kita diluar batas kemampuan kita :-)
Comments
Post a Comment