Skip to main content

Sepaket Senyum Banjir

Hujan telah tiba dan banjir pun ikut berpartisipasi mewarnai kehidupan di beberapa tempat. Ada sebuah kenangan manis yang tak pernah saya lupakan tentang "BANJIR".
Saya suka banjir, karena banjir itu identik dengan kebersamaan. 
Saya senang banjir, karena banjir itu mendatangkan kebahagiaan. 
Dan saya cinta banjir, karena banjir itu menghadiahkan sepaket senyuman :-)

Saya tinggal di sebuah kota terpencil di sumatera utara yang bernama Labuhan. Sebuah rumah sederhana dalam lingkungan yang sederhana pula, tetapi menjadi sangat istimewa berada didalamnya. Saya tinggal dengan orang tua dan dua saudara wanita yang cantik-cantik.
Lingkungan tempat saya bermukim itu selalu identik dengan banjir jika hujan tiba. Dataran yang terlalu rendah serta kondisi tempat tinggal yang berdekatan dengan sungai, membuat rumah kami ikut serta merasakan manisnya air hujan.

Hujan membawa sejuta kenangan manis yang gak akan pernah saya lupakan sampai kapanpun.
Kala itu, suara hujan mulai bernyanyi dari atas genteng rumah. Kalau didengar selentingan, bunyinya sih seperti pelemparan batu-batu dari atas awan. Belum lagi temannya petir, ikut meramaikan suasana. Tetapi, kalau didengar secara perlahan-lahan. Suara menakutkan itu justrul menjadi sangat menyenangkan, karena ada nada-nada tersendiri pada setiap tetesannya.
Sore yang masih terang benderang itu, kini menjadi gelap gulita. Suara adzan maghrib pun, mulai sayup-sayup terdengar karena terkalahkan dengan suara hujan yang begitu menyemarakkan suasana. Tidak ada lagi suara kokokan ayam maupun meongan kucing. Hanya suara kodoklah yang masih setia ikut berpartisipasi meramaikan suasana.

"Angkat barang-barang yang dibawah ke atas fan,din!" Teriak seorang wanita yang sudah separuh usianya menikmati dunia.
Itulah kalimat yang selalu terlontar tatkala hujan tiba.
"Pindah ke kamar kami aja kalian, biar tempat tidur nya dinaikkan ke atas". 
Seru lelaki yang hampir separuh usianya, ia telah menikmati tantangan kehidupan.
Mereka adalah ibu dan bapak saya, sepasang orang tua yang luar biasa :-)

Jika hujan sudah tiba seperti ini, kami pun mulai memainkan peran masing-masing. 
Bapak sibuk mengangkatin barang-barang berat yang letaknya dibawah, ke tempat yang jauh lebih tinggi agar tidak basah jika banjir mulai masuk kedalam rumah kami. Begitulah Bapak, karena hanya beliau yang memiliki tenaga dua kali lebih kuat daripada kami. Sementara ibu, sibuk mencari kain-kain yang mempunyai ketebalan cukup untuk menghambat air yang secara perlahan masuk dari pintu rumah. Dan saya beserta adik saya ikut membantu apa yang bisa kami bantu untuk mereka. Yah, meski terkadang walaupun sudah berusaha belum juga berhasil. Itu bukan masalah bagi keluarga kami, karena sudah menjadi kebiasaan jika banjir tiba.

Dan hujan pun begitu asyik memainkan perannya kala itu, karena ia semakin bernyanyi dengan syahdunya. Kalau sudah begitu, kami hanya bisa pasrah. Dan berkumpul dalam sebuah kamar yang indah diatas sebuah tempat tidur.
Serrr...serrr..serrr, perlahan-lahan air pun masuk ke kamar. Dan kami menikmati melihat pergerakan air yang begitu cepat. Hmm, serasa berada diatas kapal kalau banjir sudah datang seperti ini. Sejam, dua jam terlewati dan akhirnya hujan reda. Alhamdulillah :-)
Waktu itu, sekitar pkl 22:00 wib hujan pun mulai mereda dan kami pun bersiap memainkan peran. Saatnya kerja bakti :-D
Bapak, ibu, saya dan adik saya mulai menguras sedikit demi sedikit air banjir yang masuk kerumah kami. Ember adalah teman yang paling tepat kalau sudah begini. Ini benar-benar gotong royong teman, kamu tahu mengapa??? 
Karena bapak, saya, ibu dan adik saya mulai memindahkan air yang menggenangi lantai kami kedalam sebuah ember mulai dari ukuran kecil, sedang hingga yang paling besar. Untuk yang kecil-kecil kalau sudah penuh, saya atau adik saya bergantian mengangkat ember itu untuk membuang airnya kedalam selokan toilet. Tetapi khusus yang sedang, Bapaklah yang mengangkatnya sendiri. Dan untuk yang paling besar, kami selalu bergantian (saya dan bapak atau saya dan ibu atau bapak dan adik saya). Hingga perlahan-lahan lantai yang hampir tidak kelihatan lagi coraknya itu, mulai kelihatan kembali. Hmm, gak kerasa sudah hampir pkl 01:00 wib. Walau sebenarnya letih, tapi kalau dikerjakan bersama-sama dengan rasa bahagia gak akan menjadi beban. Justrul ini seperti sebuah permainan yang menyenangkan.

Kenangan yang paling saya ingat kala itu. Meski saya tahu sebenarnya ibu saya sudah letih, tapi beliau masih sempat-sempatnya membuatkan makanan untuk kami. Padahal, udah makan malam lo kala itu. Beliau memang sensitif banget hatinya, ia sampai-sampai tahu kalau perut kami pasti lapar karena menguras air yang berember-ember itu. Dan, 4 buah piring indomie rebus hangat ditambah 4 gelas teh manis hangat melengkapi sepaket senyuman sebuah keluarga kala itu. Inilah moment-moment yang selalu kami nanti-nanti. 
"Susah bareng-bareng, bahagia bersama-sama".

Jujur, saya kangen banget moment-moment itu. 
Jika hujan tiba seperti ini, wajah-wajah ceria itu yang selalu terbayang dalam benak saya.
"Sepaket Senyum Banjir" itu, kini berkurang anggotanya satu. Karena sekarang saya berada jauh dari mereka demi sebuah perjuangan hidup yang lebih baik dari kemarin :-) 
Yah, walau sekarang ada Raisya si bungsu yang hobinya ngeribetin mulu. Hahahaha....
Saya kangen mom...dad... kangen sekali masa-masa itu :-(

Sepaket Senyum Banjir itu milik keluarga kami ^___^

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada ...

PLN Part 7 ~Interview

Akhirnya, setelah menunggu lama..pengumuman juga Alhamdulillah, nama saya tidak LULUS diantara para peserta yg masih diperbolehkan tahap berikutnya. Sedih sih dan rasanya itu gak bisa dibilang dengan kata-kata :-((  Tapi yah namanya juga takdir, kita hanya bisa berusaha dan Allah swt yg mengatur semuanya. Jika dilihat perjuangan dari awal, bolos kerja beberapa hari, belajar dari berbagai jenis buku, cari info ke sana ke mari, konsultasi ke dokter gigi, arghhhhhhhhhh...salah apa ini ya? :-(( Tapi ya sudahlah, yang terpenting semua usaha sudah saya kerahkan semaksimal mungkin, hanya saja takdir tidak atau mungkin belum berkehendak dengan saya. Saya yakin, jika PLN ini memang jodoh saya..akan ada masanya semua berjalan mulus. Tetapi jikapun tidak jodoh, saya yakin ada pekerjaan di luar PLN yang sudah menanti saya. Life is not easy but never difficult, just need to try and be stronger than every problem :-) Saya tidak tahu jelasnya dimana letak kegagalan saya, karena tes kali...

PLN Part 6 ~ Tes Laboratorium & Penunjang

Alhamdulillah...setelah menunggu 8 hari lamanya, akhirnya pengumuman keluar :-) Dan alhamdulillah lagi nama saya masih nyangkut diantara 295 orang yang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti tes selanjutnya yaitu 'tes laboratorium & penunjang'. Kita review sedikit ya... Dari 496 orang yang mengikuti tes fisik, ada 295 orang yang dinyatakan lulus fisik dan melangkah untuk tes selanjutnya. Berarti ada sekitar 40% yang gugur, termasuk teman saya Aprilia (See you April ~ ntah kapan) :-(  Oh ya saya salut dengan perjuangan April, jauh2 datang dari Palembang ke Medan demi mengadu nasib di PLN. *semangat ya April* *semangat*... Oh ya, ada 6 batch untuk tes laboratorium & penunjang ini, dimulai dari hari Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Senin, Selasa. Berhubung saya masuk ke kelompok Manajemen, jadi jadwal tes saya hari Selasa. Kita diminta datang pagi2 sekitar pkl (06:30), ada peraturan yg harus kita perhatikan ya blogs, antara lain : - Peraturan tentang makanan yg boleh d...