Sering kali aku mendengar orang berkata seperti ini, "Shalat sana! Minta sama Allah swt biar diberi rezeki". Dan apa yang terjadi setelah pemberian diberi???
LUPA! Ya, empat kata yang cukup bermakna. Manusia sering kali lupa siapa dia, darimana apa yang diperolehnya setelah dia diberi. Manusia seakan-akan kalap apalagi jika rezeki diturunkan tak henti-hentinya, mereka menjadi ria dan sombong. Bahkan keberadaan Tuhan pun terlupakan, miris sekali :-(
Kita sering kali lupa untuk berpikir, "ada kejadian apakah dibalik pemberian nikmat Tuhan itu? Membawa kebahagiaan atau malah sebaliknya, kesengsaraan?" Kita lupa mempertanyakan semua itu, kita lalai terbuai harta titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban nantinya.
Gak salah sih jika kita shalat untuk meminta.
Gak salah juga jika kita shalat untuk mengadu.
Kan Tuhan maha pemurah dan pemberi, Ia juga tempat sebaik-baik mengadu.
Hanya saja rubah mindset kita, bahwa "Shalat itu wajib karena semata-mata bentuk rasa syukur kita kepada sang Khaliq. Atas kehidupan yg diberi, rizki, keluarga, kecerdasan, ketampanan/kecantikan, kemapanan dan masih banyak lagi nikmat-Nya yg hari demi hari kita dapatkan". Itulah makna sebenarnya shalat :-)
Bukan ketika butuh baru datang, dan ketika semua telah terpenuhi kita lupa. *Naudzubillah minzalik
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang demikian, Amin.
Jadi, mulai sekarang rubah mindset kita dan katakanlah "Tuhan, aku datang kepada-Mu sebagai rasa syukur atas semua karunia kehidupan yg telah Kau berikan atasku. Jadikan aku pribadi yg selalu mengingat-Mu, kapanpun dan bagaimanapun kondisi kehidupanku"
:-)
LUPA! Ya, empat kata yang cukup bermakna. Manusia sering kali lupa siapa dia, darimana apa yang diperolehnya setelah dia diberi. Manusia seakan-akan kalap apalagi jika rezeki diturunkan tak henti-hentinya, mereka menjadi ria dan sombong. Bahkan keberadaan Tuhan pun terlupakan, miris sekali :-(
Kita sering kali lupa untuk berpikir, "ada kejadian apakah dibalik pemberian nikmat Tuhan itu? Membawa kebahagiaan atau malah sebaliknya, kesengsaraan?" Kita lupa mempertanyakan semua itu, kita lalai terbuai harta titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban nantinya.
Gak salah sih jika kita shalat untuk meminta.
Gak salah juga jika kita shalat untuk mengadu.
Kan Tuhan maha pemurah dan pemberi, Ia juga tempat sebaik-baik mengadu.
Hanya saja rubah mindset kita, bahwa "Shalat itu wajib karena semata-mata bentuk rasa syukur kita kepada sang Khaliq. Atas kehidupan yg diberi, rizki, keluarga, kecerdasan, ketampanan/kecantikan, kemapanan dan masih banyak lagi nikmat-Nya yg hari demi hari kita dapatkan". Itulah makna sebenarnya shalat :-)
Bukan ketika butuh baru datang, dan ketika semua telah terpenuhi kita lupa. *Naudzubillah minzalik
Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang demikian, Amin.
Jadi, mulai sekarang rubah mindset kita dan katakanlah "Tuhan, aku datang kepada-Mu sebagai rasa syukur atas semua karunia kehidupan yg telah Kau berikan atasku. Jadikan aku pribadi yg selalu mengingat-Mu, kapanpun dan bagaimanapun kondisi kehidupanku"
:-)
Comments
Post a Comment