Pagi ini saya mendapati berita yang sangat membuat saya shock dan hampir tak percaya mendengarnya. Sekitar pkl 02:00 pagi, handphone saya berdering menandakan ada pesan singkat yang masuk. Memang sudah menjadi tradisi saya, kalau malam handphone tidak pernah di silent. Khawatir ada berita yang urgent... Dan benar saja, ucapan bela sungkawalah yang saya terima sepagi itu.... Dikirim dari salah satu sepupu saya yang berada di Medan, She say... "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun... Telah meninggal saudara kita Arief Pratama. Mohon di maafkan atas segala dosanya" Seolah tak percaya, sambil mengucekkan kedua mata yang masih ngantuk, sms tersebut saya reply menanyakan kepastian kejadian yang sedang terjadi. And true, that's reality :-( Kini Ari sudah tidak ada lagi ditengah-tengah kami, tidak ada orang yang suka ngelucu lagi, tidak ada orang yang dulu pernah kami ledekin dengan sebutan "Pak Ustadz" lagi, orang yang juga suka kami ledekin dengan nama ...
"Jika tulisan membuatmu mengenal siapa dirimu dengan baik, maka menulislah..."