Sadar atau tidak, banyak dari kita yang terlalu sibuk memperhatikan hidup orang lain sementara kita tidak pernah memperhatikan hidup kita sendiri.
Terkadang, banyak juga dari kita yang sibuk menonton kehidupan yang lain, sementara kita lupa atau bahkan tidak pernah menonton kehidupan kita sendiri.
Dan mungkin saja banyak dari kita yang terlalu sibuk mengurusi kehidupan orang lain, sedangkan kita tidak pernah sibuk mengurusi kehidupan kita pribadi.
Padahal tanpa kita sadari, kita sudah banyak menulis cerita - cerita indah tentang hidup kita. Hanya saja, karena kita terlalu disibukkan dengan kehidupan orang lain, kita selalu merasa hidup kita tidak pernah lebih baik dari mereka atau hidup kita tidak pernah lebih bahagia dari mereka. Sehingga kita merasa bahwa ada saja hal - hal yang salah dalam kehidupan kita atau hal - hal yang kurang dari hidup kita. Inilah yang menyebabkan banyak dari kita bukannya menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur tetapi cenderung menjadi pribadi yang hobi mengeluh.
Hidup tidak boleh mengeluh?
Boleh! Selama dalam batasan yang wajar. Manusia mengeluh adalah sifat yang lumrah. Hanya saja, cobalah untuk tidak selalu menjadi manusia yang hanya pintar mengeluh tetapi juga mencari solusi dari setiap keluhan - keluhan tentang hidup yang anda alami.
Bukankah Tuhan berfirman, "Tidak berubah nasib suatu kaum sampai mereka sendiri yang merubahnya?"
Berkeluh kesahlah kepadaNya, but you have to effort. Coz, there's a will..there's a way :-)
Sibuk mengurusi kehidupan orang lain atau terlalu sibuk menonton kehidupan yang lain, hanya membuat anda menjadi pribadi yang pesimis, iri hati dan selalu merasa tidak lebih baik atau kurang dari yang ditonton. Seharusnya kita senantiasa bercermin pada kehidupan yang lain pada jalur yang positif. Sehingga bukan kalimat "iyalah, dia kan begini...dia kan begitu..., namanya juga dia begini..namanya juga dia begitu.., dan bla - bla lainnya" yang keluar, melainkan kalimat "Dia bisa, mengapa saya tidak? Dia saja mampu, mengapa saya tidak?"
So, start now! Coba untuk sesekali kita renungkan tentang hidup kita, tentang semua perjalanan yang membawa kita hingga sampai saat ini. Bukan hanya sekedar menyibukkan diri kita tentang kehidupan orang lain. Flash back banyak hal yang telah kita lakukan, mungkin itu tentang perjuangan, perjalanan, cinta, kehidupan atau hal - hal lainnya.
Bagaimana? Cerita kita tidak kalah lebih indah dari mereka bukan?
Hmm, atau mungkin cerita kita tidak kalah lebih mengesankan dari cerita - cerita Pak Habibi, Pak CT, Pak Anwar Fuadi atau bapak ibu lainnya yang berhasil menerbitkan kisah mereka untuk dikonsumsi banyak orang.
Jadi, jika mereka mampu mengapa kita tidak?
Mengapa kita harus terlalu sibuk dengan kehidupan yang lain? Sedangkan kita tidak pernah perduli dengan kehidupan kita.
- Kita sering terlupa memaknai tiap - tiap perjalanan kehidupan kita dan terlalu sering sibuk mencari makna tiap - tiap perjalanan kehidupan orang lain. Sehingga kita hanya menjadi manusia yang senantiasa mengeluh, bukan senantiasa bersyukur - CArDi
Comments
Post a Comment