Hai kamu,
yang beberapa bulan terakhir ini sedang sibuk memenuhi rongga kepalaku,
Apa kabarmu?
Sebenarnya perasaanku padamu ini merupakan sebuah rahasia. Aku tak memiliki cukup nyali untuk bertutur di hadapanmu, karena itulah sebabnya catatan pendek ini ada.
Aku dan kamu sudah saling mengenal lama namun tak ada yang berani beranjak menyerukan nuraninya.
Meskipun.......
Kita tahu bahwa sebenarnya kita sama-sama saling menyimpan rasa.
Tak ada yang istimewa di hari kita saling mengenal dan menyebutkan nama.
Keistimewaan baru hadir setelah aku dan kamu menjalani sejumlah hari sebagai seorang "kawan".
Jatuh cinta denganmu patut aku syukuri. Setidaknya aku tidak melabuhkan hati dengan orang asing. Aku sudah mengenalmu, pun cukup tahu dengan keseharianmu.
Dibalik segala ketidakmungkinan yang ada di depan mata, namamu tetap saja tak pernah alpa kusisipkan dalam do'a :-)
Tak letih aku menceritakan kisah kita ketika sedang bercengkrama dengan si Empunya semesta.
Untukmu,
Ketidakmungkinan yang tetap aku semogakan.
Semoga pada akhirnya kita tetap memiliki masa depan :-)
Kamu adalah ketidakmungkinan yang aku semogakan. Pasangan yang kuharap kelak bisa mendampingi di masa depan.
Comments
Post a Comment