Skip to main content

Unforgettable

Hmmm, gak terasa sudah tiga bulan disini.
Kalau dibilang betah, betah juga sih habis situasi dan kondisinya masih seperti di Medan City (kota kelahiranku).
Orangnya juga asyik-asyik.
Tapi ada satu permasalahannya, "bahasanya" itu. Waduh... pusing tujuh keliling aku mempelajarinya.
Kebayang gak, udah tiga bulan disini tapi gak pintar-pintar juga buat nguasainya. Padahal, biasanya aku paling nyentrik kalau belajar bahasa. Gak tahu nih kenapa bahasa yg satu ini gak menyentuh hati...*hahaha, lebay :-)

Jadi, perasaan setiap ngobrol gak bisa nyambung dan kalaupun mau nyambung harus menggunakan bahasa Indonesia yg baku, itu lho dengan ejaan yg disempurnakan. Hehehe, jadi ingat masa-masa SMA belajar bahasa Indonesia bareng teman-teman yg baik-baik dan tidak sombong *Kok, aku jadi jayus?!?
Tapi aku lebih milih banyak diam daripada ngobrol tapi gak jelas yg diobrolin entar dikira sok tahu dan sok pintar. Seperti kata pepatah "Silence is golden".

Jadi kangen ngumpul bareng-bareng mereka, ketawa-ketiwi bareng, sedih -senang bareng. Hmm, kangen :-(
Kangen masa-masa itu. Jadi ingat, dulu kalau gak salah udah selesai UAN ketika pelajaran Biologi yg gurunya gaul dan keren Ibu Harya Wahyuni, selesai belajar sebentar kita nyanyi-nyanyi bareng rame-rame, hihihi
Yg main gitarnya temanku Muchlis. Kalau gak salah kami nyanyiin lagunya siapa ya? Hehehe, lupa aku penciptanya yg judulnya "Kemesraan" itu, tau.. tau.. tau.. *Norak :-p
Ini ni lagunya...
                                           KEMESRAAN
                  Suatu hari... dikala kita duduk ditepi pantai.
             Dan memandang... ombak di lautan yg kian menepi.
                 Burung camar... terbang bermain diderunya air.
                         Suara alam ini... hangatkan jiwa kita.
             Sementara... sinar surya perlahan mulai tenggelam.
             Suara gitarmu... mengalunkan melodi tentang cinta.
                  Ada hati... membara erat bersatu.
                 Getar seluruh jiwa... tercurah saat itu.
                Kemesraan ini... janganlah cepat berlalu.
                   Kemesraan ini... inginku kenang selalu.
              Hatiku damai... jiwaku tentram disampingmu.
              Hatiku damai... jiwaku tentram bersamamu.

Terus disambung lagunya Peterpan (Semua Tentang Kita)
        Ada cerita tentang aku dan dia dan kita bersama saat dulu kala...
     Ada cerita tentang masa yang indah, saat kita berduka saat kita tertawa...

     *Teringat di saat kita tertawa bersama
       Ceritakan semua tentang kita ^_^
Hmmm, jadi kangen masa-masa itu.

                                          Miss You          Suraiya Balatif  @_@
(Miss silence like's me, hehehe... Tapi kalau lagi rada kumat, keren abis, lucu dan gaul, hehehe)
Kangen          Faradita Afriana  ^_^
(Although big body, tapi dia pede dan lucu juga. Dia juga rame orangnya, jadi kalau ngumpul pasti seruuu)
                                           Rindu        Puti Novianti Aristia  :-)
(Yg satu ini Miss language. Semua bahasa dia bisa. Gak tahu nih kalau bahasa sunda dia bisa gak ya? Cuma dia hiper banget takutnya tapi terlihat lucu kalau dia lagi ketakutan, hehehe*Puti...peace!!!)
Si manis satu ini                  Siti Ramadhani *_*
(Orangnya rada tertutup sih, tapi dia juga lucu dan rame)

Kami dekat semenjak duduk di bangku kelas XII Ipa 6. Cuma Puti orang baru diantara kami karena gak pernah sekelas tapi kami udah kenal baik dia terutama aku karena satu x'school DEC (dharmawangsa english club), kalau yg lain udah kenal dan dekat dari kelas XI yg diberi gelar KIPAS (Kelas Ipa 1), hehehe ^_^
Maaf buat yg lain yang gak disebutin, lain waktu ya insya alah... :-D
Hmmm, jadi sedih habis kangen banget sama mereka.
Biasanya kalau hari libur kita janjian jalan bareng-bareng, tapi ini jauh jadinya setiap lebaran baru bisa jumpa.
Miss You All....
  Kangen   Kalian   Semua !!!!!

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki