Skip to main content
Kami Lebih Hina

Kami punya kedua tangan,
lengkap dengan jari,
sepuluh ya sepuluh.
Tapi, kami masih saja mengeluh keletihan
manakala kami disuruh mengangkat sebuah beban.

Kami punya kedua kaki
lengkap dengan jari,
dan bisa berjalan sempurna diatas bumi.
Tapi, kami tetap mengeluh kecapekan
tatkala kami disuruh berjalan diatas bumi.

Dan kami,
Kami punya tubuh dengan organ yg lengkap
tanpa kurang satu apapun dari rangka kami.
Tapi, kami masih saja merintih
kelelahan, kecapekan bahkan keletihan,
tatkala kami disuruh bekerja.

Bekerja untuk kami sendiri.
untuk makan,untuk mandi,
untuk baju kami,
dan... untuk segala sesuatu yg kami inginkan.
Tetapi... kami masih saja meronta keletihan melakukannya.

Dan kau...
Kau tidak pernah mengeluh kesakitan sedikitpun,
Meronta keletihan sedikitpun,
Bahkan menangis kelelahan sedikitpun.
Padahal beban yg kau pikul jauh lebih berat dari bebanku.
Jauh lebih memberatkanmu daripadaku.
Tapi kau tetap semangat melakukannya.
Berusaha, berusaha dan terus berusaha
sampai batas ketidaksanggupanmu.

Sementara kami,
Kami hanya bisa mengeluh, mengeluh dan terus mengeluh.
Dengan fikiran kami yg tak jernih,
Sehingga semuanya kami anggap beban yg begitu berat.
Padahal untuk perut kami, untuk kerongkongan kami
dan... untuk kepuasan kami.

Inilah kami,
Kami makhluk yg lebih hina darimu.
Yg lebih nista darimu.
Dan... lebih rendah darimu.
Ku acungkan kedua jempol tanganku,
seraya berkata "Aku Salut Padamu".



















BERKACALAH PADA ORANG - ORANG SEPERTI MEREKA (Lihat gambar)

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki