Skip to main content

Selamat Hari Pendidikan Nasional

Hallllooooooooooooowwwwwwwwwwwwww
Sudah berapa lama kita gak nulis?
Hmmm, cukup lama ya?
Hehehe, banyak kerjaan *Adventure

Ow iya, hampir lupa.
Meski ketinggalan beberapa hari tapi tetap ngucapin ya, "Selamat HarDikNas ( 2 Mei )".
Ayo, tetap semangat pelajar muda....
Buat yg baru selesai UN tetap semangat, cayo!
Di do'akan semoga sukses UN nya ya, Amin... :-D

Seputar Hari Pendidikan Nasional nih atau yang leih famous dikenal dengan HarDikNas.
Tahu kah kamu sob, sekarang HarDikNas yg keberapa tahun?
Atau, tahukah kamu kenapa setiap tanggal 2 Mei kita peringati sebagai HarDikNas?
Atau juga, siapa pelopor HarDikNas?

Wew, wew, wew, nyatanya sedikit dari kita terutama para pelajar yang masih mengecam dunia pendidikan berfikir sejauh ini.
Mayoritasnya, kita cuma tahu kalau tanggal 2 Mei itu adalah Hari Pendidikan Nasional (HarDikNas), siapa pelopornya, berapa tahun sudah kita peringati atau bahkan bagaimana sejarahnya, kebanyakan dari kita secara enteng menjawabnya, *Masa Bodoh!
Hehehehe, lucu nya diperingati tapi gak tahu sejarahnya.
APA KATA DUNIA?????  *LOL 
Ada baiknya kita kilas balik sejarah HarDikNas sembari mengulang pelajaran sejarah dari para Bapak dan Ibu guru. Walaupun gak terlalu banyak yang diingat, tapi setidaknya tidak Gapuan (gagap pengetahuan), hehehe *Ngeles

Jadi, mengapa setiap tanggal 2 Mei kita peringati sebagai HarDikNas? 
Kenapa gak di tanggal-tanggal atau bulan yang lain?

              Karena, pelopor pendidikan kita lahir ditanggal itu. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara atau Ki Hajar Dewantoro (bahasa Jawa) yang mempunyai nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Beliau lahir di kota Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Makanya kota Yogya diberi gelar sebagai "Kota Pelajar", wong pelopornya lahir disana. 
Bapak Ki Hajar Dewantara atau lebih akrab disapa Bapak KHD merupakan seorang anak keturunan keraton. Beliau bersekolah di ELS (sekolah dasar Eropa/Belanda), kemudian melanjutkannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) tetapi tidak sampai tamat karena beliau sakit. Lalu beliau beralih menjadi wartawan dan penulis. Tulisan-tulisannya yang tajam anti kolonial pernah membuatnya ditangkap oleh Gubernur Jenderal Idenburg (bangsawan Belanda) kemudian diasingkan kepulau Bangka.
               Selama beliau diasingkan,beliau pun menuangkan semua ide dari cita-citanya. Ia ingin memajukan kaum pribumi, karena pada masa itu (masa pendidikan KHD) anak - anak Pribumi tidak diperbolehkan mendapatkan pendidikan terkecuali anak-anak dari keturunan Keraton (Bangsawan).  Merasa tidak adil, disinilah (Pulau Bangka) ia mulai mengatur strategi step by step. 
               KHD kembali ke Indonesia pada bulan September 1919. Segera kemudian ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1992 yang diberi nama  National Onderwijs Institut Taman Siswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.

Well, jadi sudah berapa tahun kita memperingati HarDikNas?
Lebih kurang 122 tahun atau 15,2 Abad. *Dihitung berdasarkan tahun kelahiran KHD
Cukup lama kita sudah memperingatinya dengan semboyan "Tut Wuri Handayani (dari belakang mendukung)" *bisa dijumpai diseragam sekolah atau aksesoris sekolah lainnya (Ex: topi, dasi).
Pertanyaannya, bagaimana pendidikan kita dari masa ke masa?
Terus maju dan berkembang atau malah merosot?
Well,well,well, open you're mind and feel it. *Ada pro-kontra nya,hehehe

Hmmm, buat semua generasi muda pelajar Indonesia.
Selamat Hari Pendidikan Nasional aja ya, maju terus generasi muda pelajar Indonesia.
"Keep you're spirit, create you're creativity and development our nation specially in elements of education".

Salam,
Pelajar Indonesia yang haus akan ilmu.



Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki