Skip to main content

Manis, Asam, Asin, Pahit.... ANGKOT

Hai... hai...hai.... bloger's
corat - coret yukkkkkkkk ^___^

Hmmm, kita cerita masa - masa ketika aku SMA ya sob, hehehe :) #KMLBK (Kenangan Masa Lalu Bersemi Kembali, ahai... :p)
Dulu, waktu aku masih pakai seragam putih biru sob. Aku sekolah rada jauh dari rumah yang kira - kira menghabiskan waktu 1/2 jam an lah di angkot. Jadi setiap berangkat, paling lama harus pkl 06:30 wib dari rumah. Lewat dikit..... BERABE deh :(
Alhamdulillah aku gak pernah telat kok sob.

Oiya, balik ke materi awal ya... #Ahahaha kayak training aje.... "Gua lg stress :( :(("
Jadi sob, sepanjang hidupku tuh orang yang selalu setia mengawal dan menjagaku selain Bapkku yaitu "Supir Angkot", ahaha berjasa banget dia tuh. Habis setia banget nemanin aku. He...he...he...
#Lebay banget deh bahasa Gue T_T

Selepas SMP yang selalu diantar sama Bapak kalau mau berangkat, aku mulai menggunakan jasa "Pak Supir" ketika SMA.
Gile.... euy, manis, asam, asin, pahit sampek gak ada rasanya pun aku alami didalam angkot.
Masih ingat, waktu itu kalau gak salah sih ketika duduk di kelas XII (2 SMA) #Kalau gak salah, ahaha ^__^
Aku pulang sekolah dengan teman2ku yang satu arah kerumah Gelugur--->Belawan.
Setiap pulang, aku pasti orang terakhir yang turun. Karena mayoritasnya, teman - temanku pada turun di "Martubung" (nama tempat di kota Medan).
Yo, wes... aku berdiam diri sendiri di angkot sampai ke tempat tujuan --->My Home

Waktu itu, supir angkotnya rada saraf bawa angkot nya. Masa' dia balap - balapan gak jelas, sampai - sampai penumpang yang duduk di depan minta diturunkan di tengah jalan dengan nada marah - marah.
Lalu diturunkan deh tuh penumpang kalau gak salah di "KIM" (Kawasan Industri Medan).
Sambil mengeluarkan bahasa yang gak waras, tuh penumpang langsung ngelempar uangnya ke muka supir angkot itu tanpa meminta kembaliannya.
Alhasil, makin Gila aja lah tuh supir, dia bicara-bicara sendiri dengan bahasa yang gak patut sambil meningkatkan kecepatannya kembali dari yang pertama.

Kali ini dia lebih cepat mengemudi sob, hampir semua angkot - angkot disekitarnya dia selip. Dan aku.... aku hanya bisa berdo'a dalam hati. Waktu itu, hanya tinggal aku dan 2 orang temanku yang akan turun di Martubung. Melihat gelagat si supir yang semakin tak waras, akhirnya aku memutuskan buat turun di "Martubung" juga bareng teman-temanku dan menyambung angkot lagi.
Ya iyalah, daripada aku mati ditengah jalan. TRAGIS banget dah pokoknya... :(

Lain lagi judul yang satu ini sob.
Waktu itu aku mau berangkat ke sekolah ( Rumahku --> Gelugur (sekolah) ).
Seperti biasa, angkotan umum rame kalau udah pagi.
Mulai dari emak2 yang mau ke pajak sampai yg mau kerja, bapak2 yang mau kerja, kakek2, nenek2, sampai anak2 sekolah, hingga yang mau ngampus berebut kalau udah pagi. Ahahaha
Jadi, aku naik deh tuh angkot kalau gak salah no serinya 117 #Gile... masih ingat aja aku, asyeekkk :)
Kalau gak salah, ketika di daerah titipapan gituh naiklah seorang pria menggunakan topi dikepalanya. #Yaelah, yaiyalah... masa' di kaki? Mulai HENG si Citra, ahahaha
Dia duduk di sampingku, memang ketika dia masuk tuh kedalam angkot aku rada curiga dan khawatir tapi gak boleh suudzan lo... :D
Gak lama dia mulai merapat-rapat ke aku, dan gak lama juga aku merasa aneh dengan dia. Aku peluk tas yang sedari tadi kupangku. Tuh orang seperti ingin mengambil sesuatu, tapi dia gak berhasil karena aku mencoba melonggarkan tempat dudukku (Maju kedepan sedikit) dan menutup kantong saku seragamku dengan tas.Gak lama kemudian, akhirnya nyampek juga deh. Alhamdulillah :))

Ada lagi yang lebih parah...
Ketika aku masih duduk di kls XII (Sma kls 3), aku mulai terpisah dengan teman2ku yang biasa pulang denganku. Maklum, kami lain kelas sob jadi suka ada jadwal les yang gak sama.
Seperti biasa, sebelum pulang sholat dulu yookkkkkkkk sob, percuma di sekolah ada mushalla kalau gak dimanfaatin. :)
Sekitar pkl 14:30 wib, aku keluar gerbang mencari angkot. Naik deh tuh angkot Glugur--->Rumah....
Waktu itu cuma ada seorang pria tua yang wajahnya rada orientalis gitu alias kecina-cinaan didalam angkot.
Aku naik deh, sepanjang jalan aku hanya menatap keluar saja tidak kulirik sedikit pun itu bapak2.
Eh, mulai deh mengulah.... #Grggggrggg

Dia menyapaku buat minjam pulpen, tanpa terlalu kuperhatikan wajahnya aku langsung mengambil pulpen dari saku tas dan memberinya. Dia seperti menulis sesuatu di secarik kertas, gak tahu apa yang ditulisnya. Aku masih santai saja didalam angkot tanpa berfikir yang macam-macam. #Balik ke point awal, "GAK BOLEH SUUDZAN" :)
Eh, gak lama tuh orang ngembaliin pulpen sambil menyelipkan secarik kertasnya dan memberikannya kepadaku. Ya sudah, ku ambil deh pulpenku tapi ku tolak kertasnya.
PS buat diri sendiri #Jangan mengambil barang yang bukan hak milik kita :)
Dia gak henti-hentinya menyodorkan kertasnya itu buatku ambil. Aku bilang "Bukan punya saya!!!".
Tapi dia gak jera, dia sodorkan tuh kertas. Aku diam saja.

Eh,,, nasib.... nasib....
Angkotnya si bang supir ngadat lagi dijalan. :(
Aku masih berdiam diri didalam sambil berdo'a saja :) #Do'a senjata ampuh dalam hal apapun :))
Gak lama jalan lagi tuh angkot, berhenti lagi, jalan lagi, gitu2 waelah pokoknya.
Lalu ku sapa tuh supir, "Bang masih lama ya?"
Dia jawab, "Gak tahu nih, apanya yang rusak"
Alhasil aku patahkan deh pembicaraan, "Ya udah bang, saya turun disini saja". #kalau gak salah, antara daerah Titipapan dan Martubung, ditengah2 lah pokoknya. He...he...he...
Aku pun berhenti tanpa memperhatikan tuh bapak2 yg mau ujur sambil membayar si supir.
Dan menyambung angkot kembali.... *__*

Ok, sob sekian dulu ya coret - mencoret kita hari ini....
My senior high school...... My sweet memory ^____^

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki