Skip to main content

26 Desember 2004

7 tahun yang lalu. Sebuah peristiwa yang membuat tercengang seluruh penjuru Dunia itu, kini masih ingat dalam benakku. Waktu itu, tepatnya hari Minggu pagi dimana adalah waktu berkumpulnya keluarga untuk saling bercengkrama dan bercanda ria. Tiba-tiba saja dikejutkan dengan adanya goncangan pada rumah-rumah warga, yang lebih awam disebut dengan istilah "Gempa bumi atau earth quake". Gempa yang berkekuatan 9,3 menurut Skala Richter dan menelan kira-kira lebih dari 250.000 jiwa itu, menggegerkan sebuah kota di Indonesia yang dijuluki sebagai "Kota Serambi Mekah".

26 Desember 2004 ( Kenangan dalam ingatan^^ )
Waktu itu, tepatnya selesai sarapan bersama kedua orangtuaku dan adikku. Kami dikejutkan dengan goncangan yang datang secara tiba-tiba, seluruh warga disekitar rumah juga pada teriak-teriak dan bergegas keluar dari rumah mereka masing-masing. Kami pun melakukan hal yang sama, seluruh warga Pekan Labuhan, Medan - Deli kini telah berada di luar rumah mereka seraya berdo'a kepada sang Khaliq. Kira-kira peristiwa itu hanya memakan waktu tidak lebih dari satu jam.

Ketika semua sudah terasa tenang dan normal seperti sedia kala, seluruh warga pun kembali kerumah mereka masing-masing. Waktu itu, mama meminta aku untuk menyalakan televisi untuk melihat berita "Gempa Bumi" yang baru saja kami alami itu, pusatnya ada dimana. Langsung saja aku menyalakan televisi dan mencari channel-channel televisi yang sedang meliput berita gempa. Terkejut luar biasa batinku saat itu, aku hanya bisa tercengang melihat apa yang sedang terjadi pada saudara-saudaraku di Kota Serambi Mekah (Aceh) itu. Yah, Indonesia Berduka... inilah yang tengah terjadi pada salah satu kota di Indonesia yang bermayoritaskan Islam. Kota ini sedang di uji oleh sang Khaliq. Dimana tak sedikit rumah warga luluh lantak diterjang ombak yang dahsyat yang dikenal dengan istilah Tsunami. 
Air yang datang secara cepat kepermukaan bumi dan hanya dalam waktu yang sangat singkat itu, berhasil menelan ratusan bahkan ribuan rumah-rumah warga Aceh beserta penduduknya.
Isak tangis dimana-mana... mulai dari yang mencari orang tuanya, sanak saudaranya, kerabatnya dan orang-orang yang disekitarnya pada saat itu kini telah tiada. Mereka hanya bisa menangis, tatkala orang-orang yang dicintainya itu harus kembali ke sang Khaliq. *Hmm, pengen nangis...

Aceh sedang berduka... Kota Serambi Mekah itu, kini sedang menangis (26 Desember 2004).
Peristiwa ini cukup menarik perhatian seluruh penjuru Dunia. Siaran televisi dimana-mana meliput berita ini sepekan kedepan dan menjadikannya sebagai "Bencana besar di Indonesia sebagai penutup akhir tahun 2004". 
Iseng searching di Mbah Google, hehe... aku temuin nih sob beberapa foto-foto waktu kejadian Tsunami Aceh (26 Desember 2004). Let's see...

*Aceh sebelum Tsunami

 *Aceh, 26 Desember 2004

               











Oh iya, ada kejadian menarik sewaktu Tsunami melanda Aceh 7 tahun silam. Sepanjang peristiwa ini, dimana seluruh rumah warga luluh lantak tetapi ada satu bangunan yang senantiasa kokoh berdiri tegak dan hanya sedikit mengalami kerusakan. Bangunan itu tak lain dan tak bukan adalah sebuah Masjid yang terkenal di Aceh yang bernama "Masjid Baiturrahman". Subhanallah... ^__^


*Aceh, sekarang














Kini, Aceh memiliki sebuah tempat yang digunakan sebagai kunjungan untuk para wisatawan baik yang dari dalam negeri maupun luar negeri. Tempat tersebut diberi nama "Museum Tsunami Aceh (Aceh Tsunami Museum)". Museum Tsunami ini dibangun atas dasar untuk memberikan kenangan kepada warga aceh yang ingin mengenang kembali kejadian Tsunami Aceh, 26 Desember 2004 lalu. Kini, Aceh sudah dapat beroperasi seperti sedia kala.
Sallluuuuutttttttttt ya buat warga Aceh, gak ada kata menyerah dan patah semangat. 
Semangat ya... dan maju terus, hehe ^___^
Dan kita semua, semoga bisa mengambil hikmah dibalik peristiwa ini ya....


See you next occasion

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki