Skip to main content

3 Kata Tergengsi Untuk Diucapkan

Zaman semakin modern, semakin hari semakin canggih.
Perubahan yang terjadi baik dari segi fashion, tekhnologi, food and beverage dan lain sebagainya ternyata mampu merubah kebiasaan terbaik yang biasa dilakukan sebagai warga negara timur.
Adat timur, nampaknya sedikit demi sedikit mulai berkurang di masyarakat. Jika ini terus-menerus terjadi, maka jangan heran jika suatu saat nanti "Adat Timur" mulai lenyap ditelan zaman.

Kali ini aku pengen posting tentang kebiasaan baik yang biasanya dilakukan warga timur, yaitu kita.
Kebiasaan yang sepertinya mulai pupus secara perlahan tetapi pasti. Postingan kali ini sob, sesuai judulnya
"3 Kata Tergengsi Untuk Diucapkan". Lantas, apa 3 kata tersebut??? #walah, penasaran ya gan? Hehe
Let's go to TKP ^__^

3 kata tergengsi untuk diucapkan yaitu "TerMaT". 
And then, what is that "TerMaT"?, TerMaT is abbreviation of 'Terima kasih - Maaf & Tolong'.
Ya, 3 kata ini terasa begitu sulit dilontarkan dari bibir manis kita kepada orang lain.

Pertama, "Terima kasih".
Sekilas, terlihat gampang untuk dibaca, ditulis, tapi bagaimana jika diutarakan?
Kata ini terasa begitu gengsi untuk kita utarakan. Yah, inilah fenomena yang sedang terjadi.
Do you know? Seseorang akan lebih dihargai tatkala apa yang ia berikan kepada kita dibalas dengan kalimat satu ini, yakni "Terima kasih".
Apa guna jika pemberian yang orang lain berikan kepada kita, kemudian kita balas dengan pemberian yang sama tetapi tanpa ada kata "TERIMA KASIH". Pemberian itu sama dengan nihil (tak berarti apa-apa).

Sebagai contoh, para penjualan makanan dijalanan, pengajar yang senantiasa berbagi ilmu kepada kita, atau bapak supir angkot, becak, bajaj, maupun ojek atau mungkin odong-odong. Akan merasa dihargai tatkala kita berkata "Terima kasih" kepada mereka.
So guys, janganlah ragu untuk berkata "terima kasih" mulai dari sekarang!!!

Kedua, "Maaf".
Sama seperti terima kasih, "Maaf" is simple word yang ternyata sulit juga untuk kita lontarkan dari bibir manis kita. Faktanya, seseorang merasa terkucilkan tatkala ia berkata "Maaf" kepada orang lain. Tak jarang, kita merasa seperti Raja untuk orang lain sehingga kita bergaya ala The Winner dengan memposisikan diri, "Ngapain juga aku minta maaf, dia aja duluan".

Inilah salah satu kebiasaan yang buruk yang tanpa sengaja atau tidak kita lakukan. 
Jadi gan, jangan takut terkucilkan tatkala kamu berkata "Maaf" terlebih dahulu.

Ketiga, "Tolong".
Ok sob, ini kata terakhir yang sulit buat dilontarkan. Entah kenapa dan gak tahu bagaimana ini terjadi, entahlah :-(
Kita acapkali merasa gengsi tatkala minta tolong kepada orang lain. Kita merasa serba bisa, serba mampu atau serba apalah. 
Bukankah kita Makhluk Sosial? Makhluk yang selalu membutuhkan makhluk lain. Remember in you're mind guys, kamu hidup gak sendiri dimuka bumi ini.

Jadi buat kamu-kamu yang sekedar iseng berkunjung di blog ini, atau kamu yang setia mampir atau mungkin kamu yang hanya ingin kenalan sama penulisnya, *hahaha :-D (Perasaan ada yang ngunjungin :-P, hehe)
Aku cuma mau bilang...
Terima kasih ya sudah berkunjung di blog ku, terima kasih sudah menemani ku saat sedih, gembira, galau atau apalah...
Maaf jika ada tulisan-tulisanku yang tidak sengaja aku posting dengan gaya bahasa yang sedikit tidak mengenakkan, menjelekkan atau mungkin menjatuhkan. Sekali lagi, Maaf ya sob... *__*
Dan Tolong komentarin, jika ada kata-kata yang seharusnya gak patut buat aku posting dan share untuk dibaca.

Sudah zuhur sob, mari kita bercinta dengan sang Pencipta.
Bye...bye...

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki