Skip to main content

NANGIS AKU MEMBACANYA


Kisah ini saya peroleh dari sebuah buku non-fiksi lupa karya siapa pada waktu itu. Kisah ini sengaja ditulis semata-mata membuka mata hati kita sebagai anak agar sekiranya untuk lebih berbakti kepada kedua orangtua. Karena dapat disaksikan dengan mata telanjang, semakin canggih suatu jaman semakin tidak berakhlak pula seorang anak terhadap orang tuanya.

Di dalam kisah itu menceritakan seorang anak perempuan yg telah menikah dan berkeluarga tetapi durhaka luar biasa terhadap orangtuanya sehingga Allah swt pun tidak berkenan membuka pintu maaf kepadanya.

Kisah ini bersuasanakan Ramadhan, Seorang ibu tinggal bersama anak perempuannya karena sang anak telah menikah dan berkeluarga sementara si Ibu tinggal sebatang kara. Ibu yg sudah separuh baya ditambah lagi kedua matanya tidak bisa melihat(buta) selalu meneteskan air matanya ketika dia tinggal bersama putri kesayangannya itu. Dia tidak nyaman tinggal bersama putrinya, karena sang anak selalu memperlakukannya kasar. Pernah suatu hari, si anak berkata kepada ibunya:
   "Ibu ini kerjaannya nyusahin aku melulu!!!"
Tapi si Ibu hanya menangis dan berdo'a di dalam hati
   "Ya Allah, bukakanlah mata hati anak ku, mungkin dia khilaf"
Hingga suatu hari perkataan yg amat luar biasa menyakitkan keluar dari bibir sang anak
   "Cocoknya ibu itu MATI SAJA, daripada ngerepotin aku terus-terussan, PERGI SANA!!!"
Si Ibu hanya bisa menangis seraya berdo'a
   "Ya Allah ampunilah dosa anak ku, mungkin dia khilaf"
Si Ibu pun meninggalkan rumah anaknya dan kembali kerumahnya dan hidup sendiri.

Suatu hari Si anak menghadiri sebuah acara JARINGAN SOSIAL di sebuah RUMAH SAKIT ternama karena sang suami adalah Donatur besar dalam acara tersebut, ternyata si ibu juga hadir dalam acara tersebut tanpa sama-sama tahu.
Dalam acara tersebut sang Dokter mengumumkan ingin memberi penghargaan kepada seorang IBU atas segala jasanya yg tak ternilai dan tak bisa dihargai oleh apapun karena kemuliaan hatinya. Akhirnya sang Dokter pun memanggil Ibu tersebut buat tampil di depan khalayak ramai. Alangkah terkejutnya si Anak melihat Ibunya yg tampil. Lalu sang Dokter melanjutkan ceritanya.
Ibu ini pantas diberi penghargaan karena beberapa tahun yg lalu,
"si Ibu melahirkan seorang anak perempuan tetapi alangkah malangnya nasib gadis kecil itu karena dia terlahir buta. Karena sang Ibu berfikir masa depan anak tersebut masih panjang, dia akhirnya mendonorkan kedua matanya buat sang anak dan dia (Si IBU) lah yg BUTA"

Mendengar cerita sang dokter, si anak yg hadir dalam acara tersbut gak percaya sambil berusik
   "Alah... palingan akal2lan si Dokter saja"
Merasa tidak puas si anak mendatangi dokter tersbut dan menanyai kebenaran semua yg di ungkapkannya.
Sang Dokter membenarkan cerita tersebut, dan diapun menunjukkan semua file2nya sebagai buktinya. Betapa terkejutnya si anak.

Akhir Ramadhan pun datang, suara gemuruh takbir tak henti2nya berkumandang menyenandungkan asmanya.
Si Anak mendatangi rumah ibunya untuk meminta maaf, tapi manusia hanya bisa berencana Allah swt lah yg maha berencana.
ketika si anak masih di perjalanan menuju rumah si Ibu, si Ibu tak henti2nya berdo'a khusyuk sekhusyuknya.
  "YA ALLAH AMBILLAH NYAWAKU. HAMBA IKHLAS YA ALLAH, DARIPADA HARUS MENJADI BEBAN DAN DOSA BUAT ANAK HAMBA"
Sang maha pencipta mengabulkan do'a sang Ibu.
Si anak sampai di rumah Ibunya dan mendapati Ibunya sudah tidak bernyawa lagi.......................................

Benar apa kata pepatah kalau penyesalan selalu datng belakangan.
Semoga cerita ini bisa jadi motivasi buat hidup kita semua.
Jadilah anak yg berbakti dan jangan pernah lupakan orangtuamu kelak kau berhasil. Karena keberhasilanmu ada di tangan orangtuamu dan Allah akan mengabulkan apa saja yg menjadi permintaan orang tuamu.

17 Agustus 2010 pukul 10:01

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki