Skip to main content

Bukan Sekedar Ilmu, Tetapi Kasih Sayang




















1. Masih ingatkah, siapa guru yang menjadi idola anda ketika berada di bangku sekolah?

2. Hal apa saja yang telah mereka perbuat sehingga anda mengaguminya?
3. Atau, mengapa kehadiran sang guru begitu anda nantikan?

Jika kita flash back beberapa tahun belakang terkait 3 pertanyaan diatas, maka muncullah satu per satu wajah - wajah ibu atau bapak guru yang anda kagum - kagumi beberapa tahun lalu. Setidaknya banyak hal - hal yang mereka tinggalkan begitu berkesan bagi anda, sehingga anda atau bahkan saya begitu mudah menyebut nama sang pahlawan tanpa tanda jasa tersebut :-)

Umumnya, pelajar adalah manusia yang paling bosan dengan kata "belajar".
Survey di lapangan membuktikan, bahwa 'rapat para guru di sekolah' adalah momentum yang paling dinanti oleh para siswa/siswi. Mengapa? Karena mereka dapat bubar dari sekolah lebih awal dari waktu yang ditentukan :-D
Rasanya mendengarkan suara lonceng panjang dari speaker sekolah adalah hal yang sangat membahagiakan para pelajar. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi???

Kita balik kepada tiga point pertanyaan diatas yang umumnya diganti dan lebih disukai dengan tiga point pernyataan seperti berikut :
1. Mudah - mudahan ibu .... atau bapak.... tidak masuk hari ini ya allah, amin.
2. Males banget kalau si ibu... atau bapak... ini yang masuk.
3. Sumpah ya! Sama si bapak ... atau ibu... itu aku gak ngerti.
Benar apa benar? Hehehe...
Nyatanya, 3 point pernyataan di atas pernah anda lontarkan, bukan? Ketimbang mencari jawaban dari 3 point pertanyaan sebelumnya.

Umumnya, para pelajar lebih dekat dengan wali kelas mereka sendiri. Hal ini mungkin di sebabkan karena seringnya interaksi yang dilakukan dan mungkin saja para ibu/bapak guru adalah orang yang tepat mengganti peran kedua orang tua anda ketika di sekolah.
Sementara para ibu atau bapak guru yang lain adalah orang - orang yang silih berganti berlalu begitu saja. Sehingga mungkin kehadirannya tidak terlalu berkesan bagi anda. Jangankan untuk mengingat namanya, wajahnya saja mungkin anda lupa. #miris ya.
Tetapi, mengapa hal ini bisa terjadi?
Pertanyaan itulah yang akan saya kupas pada sesi tulisan kali ini.
But, one thing you must remember that "ini adalah versi saya".
Jadi bisa saja anda sepaham dan setuju atau tidak. It's up to you :-)

"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa".
Setidaknya, kalimat tersebut yang sering terlintas di benak kita, terucap atau teringat tatkala kata "GURU" diucapkan.
Tetapi sebenarnya, apa arti 'guru' itu sendiri?
Menurut wikipedia, Guru berasal dari bahasa sanskerta yang secara harfiah bahasa berarti 'berat' adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam Bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Jadi tugas guru bukanlah hanya sekedar mengajar. (Referensi bisa anda lihat di SINI).

Berprofesi sebagai guru/ dosen atau tenaga pengajar bukanlah hal yang gampang. Jika profesi lain menuntut anda melaksanakan segala pekerjaan hanya sebatas etika, skill dari luang lingkup kerja anda sendiri, interaksi antar teman dan jaringan serta tanggungjawab.
Berbeda dengan tenaga pengajar, yang seharusnya pengajar adalah orang - orang yang dituntut untuk menjadikan manusia - manusia yang baik dari segi tingkah laku, nilai keagamaan, interaksi sosial, pola pikir dan satu hal yang mungkin masih dirasakan sulit yaitu "mencuri hati anak - anak didik anda agar mereka menghargai keberadaan anda dan bahkan menanti kehadiran anda".
Itulah mengapa sebabnya ada guru yang berkesan tetapi ada pula yang tidak pernah diingat jasa - jasanya. Padahal, anda menjadi seperti sekarang ini disamping hasil kerja keras anda, do'a orang tua anda. Ada ilmu yang tak ternilai harganya yang anda peroleh dari bapak/ibu guru anda.

Setelah 12 tahun lamanya kita mengecam sebagai para pelajar di berbagai tingkat yang berbeda (TK - SD - SMP - SMA). Masihkah anda ingat, siapa guru favorit anda? Dan mengapa sampai anda mengagumi sosok para ibu/bapak guru tersebut?
Jika pertanyaan ini dilontarkan, maka beraneka ragam jawaban yang akan kita temui. 
Misalnya, seperti ini.
        Karena si bapak ganteng :-D
        Karena ibu itu cantik :-)
        Karena ibu itu lemah lembut dan keibuan. Jadi enak aja kalau dia yang ngajar.
        Soalnya bapak itu lucu, wkwkwkw
        Karena bapak atau ibu itu kalau sudah menjelaskan isi materi. Singkat, padat dan 
        jelas, jadi lebih gampang diserapnya.
        Ibu atau bapak itu kalau sudah ngajar suka bawa rotan :-D
        Bapak atau ibu itu kalau ngajar sersan (serius tapi santai).
        Ibu atau bapak itu kalau ngajar, suka nyelipin nasihat motivasi agar kita menjadi
        pelajar yang lebih baik lagi^^
        Dan banyak alasan - alasan lainnya.
Guru yang dapat meninggalkan kesan terbaik bagi para anak didiknya adalah guru yang telah berhasil mencuri hati sang anak. Congrats^^

Lalu, bagaimana agar para bapak/ibu guru meninggalkan kesan terbaik bagi para anak didiknya? Sehingga kelak anak-anak didik anda terus mengingat kehadiran anda yang pernah singgah di dalam perjalanan kehidupan mereka.
Ketahuilah satu hal, bahwa bukan sekedar ilmu yang dibutuhkan anak - anak didik anda tetapi ada kasih sayang didalamnya yang mereka harapkan di sana.

Nyatanya ilmu bisa diperoleh dimana saja. Bahkan di era globalisasi seperti ini, ilmu dengan mudah didapat oleh semua orang. Tidak percaya??? Sekarang, sudah ada mesin penjawab apapun yang ingin anda pertanyakan disana. Kalau dosen saya pernah bilang seperti ini "dari yang halal sampai haram jaddah pun dapat kita temui di mesin itu".
Siapa dia? Dialah "Google", mesin otomatis yang menjawab segala kebutuhan anda :-)
Anda tinggal masukkan kalimat yang ingin anda cari, maka banyak referensi yang bisa anda sortir sesuai apa kebutuhan anda. Atau dengan meminta pertolongan "Youtube", ketika hal yang ingin dipertanyakan adalah cara (How?).
Inilah yang menyebabkan para pelajar menjadi pasif ketika belajar. Karena mereka tahu, apapun yang mereka butuhkan maka mereka akan mencari di mesin itu.
Oh iya, nanti saya akan bahas tulisan tentang "dampak teknologi bagi kehidupan". Wait yaa

Itulah mengapa saya berani bilang "ilmu mudah didapat".
Tetapi meskipun begitu, peran guru nyatanya tidak bisa tergantikan oleh mesin itu.
Kita mungkin bisa saja mencari apapun yang kita mau melalui Google atau diperagakan secara langsung via video yang dapat diakses dari youtube. Tapi, kita hanya berada pada ruang sebatas 'mengerti' bukan 'paham'. Bedakan makna dari dua kata (mengerti - paham) tersebut. Disinilah peran guru tidak pernah tergantikan oleh apa atau siapapun.
Ketika kita melihat video yang diunggah beberapa kali, justrul kita masih meminta pertolongan bapak/ibu guru. Ya, interaksi nyatanya jauh dibutuhkan daripada sekedar melihat atau menonton.

Disinilah peran terbesar seorang guru, yaitu menjelaskan (menerangi) materi sesuai kebutuhan si anak. Ketika hal itu dilakukan, targetkan diri anda tidak hanya terletak kepada "bagaimana mereka paham dengan materi yang anda jelaskan", tetapi "bagaimana mereka menyukai materi itu setelah anda jelaskan dan mereka juga menyukai anda sebagai pemateri ketika menjelaskan". Insya allah, ilmu yang anda berikan lengket di otak anak - anak didik anda. Bukan sekedar ingat ketika anda hadir di kelas dan lupa ketika anda meninggalkan kelas.
Lantas, bagaimana cara menjadi pemateri yang mengesankan bagi anak - anak tersebut? Sehingga apa (ilmu) yang telah anda sampaikan lengket di otak anak - anak tersebut?

Tidak munafik, hal pertama yang dilihat oleh para pelajar tersebut adalah fisik.
Umumnya, guru yang cantik atau ganteng mampu menyita perhatian anak - anak tersebut. Ingat ya! Setiap orang terlahir cantik dan ganteng di dunia ini :-) 
Jadi fisik tidak bisa dikategorikan sebatas cantik - ganteng. Ada hal lain yang berpengaruh jika kita berbicara fisik, yaitu "semangat - fresh (harum) - bersih dan rapi".
Apa jadinya, jika anda cantik - ganteng tetapi berpakaian kucel? ~jawab sendiri^^


Hal kedua adalah sikap.
Sikap anda menentukan anda "berkesan" atau "tidak" sebagai seorang pengajar.
Usahakan satu hal dalam hidup anda, "ketika anda memiliki masalah internal, jangan pernah dibawa-bawa ketika anda mengajar. Tinggalkan masalah itu dahulu dan fokuslah pada pekerjaan anda saat itu".
Anda tahu customer service? Kita bisa belajar dari mereka, yaitu dituntut untuk "tersenyum dan terlihat baik - baik saja" ketika mereka menjalankan profesinya".

Ketiga, Jadilah guru yang penyayang.
Tidak perduli mereka anak anda atau bukan, saudara anda atau tidak. Tetapi, jadilah orang yang penyayang kepada apa dan siapapun. Serta lakukan hal itu dengan tulus ya bapak/ibu :-D
Dan kasih sayang yang tulus itu tidak dibuat - buat, melainkan berasal dari kemurnian hati anda dan positive thinking anda.
Kasih sayang itu bukan berarti "menuruti segala kemauan anak - anak didik anda". Kasih sayang juga bisa dikategorikan dengan cara memberi reward ketika benar dan memberikan punishment ketika mereka salah. Hitung - hitung kita mengajarkan tanggungjawab kepada mereka :-)
Seorang guru yang menjelaskan materi (ilmunya) kepada anak - anak didik mereka dengan kasih sayang, hasilnya jauh berbeda dengan yang tidak. Kita memang tidak bisa mengukur parameter kasih sayang itu sejauh apa, tetapi hasilnya bisa kita peroleh dengan melihat dari sejauh mana anak - anak tersebut memahami materi (ilmu) yang kita sampaikan (lihat hasil tes mereka).


Keempat adalah 'jangan pernah berhenti belajar'.
Apa jadinya seorang guru matematika tidak bisa matematika???
Atau apa jadinya seorang guru bahasa inggris tidak bisa berbahasa inggris???
Atau mungkin juga, apa jadinya seorang ahli fisika tidak mampu mentransfer ilmu yang dimilikinya???
Hal - hal tersebut mungkin pernah kita alami kan?
Maka dari itu, jangan pernah puas dengan ilmu yang kita miliki. Teruslah belajar untuk terus meningkatkan kualitas diri kita, sehingga kita lebih percaya diri untuk tampil dihadapan anak - anak didik kita dan membuat kita lebih dihargai.

Terakhir, "Ikhlas"
Apapun yang anda lakukan atau apapun yang telah anda perbuat, lakukanlah dengan ikhlas. Masih ingat konsep saya? Bekerja bukan sekedar materi tapi ibadah :-)

So, mau jadi guru - guru yang dinanti - nantikan kehadirannya oleh para anak didik anda?
Jadilah guru - guru yang bukan hanya sekedar membagi ilmu, tetapi sayangi mereka sebagaimana anda menyayangi orang - orang yang anda sayangi :-) ~Good luck ya bapak/ibu guru :-) #cheerup^^

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki