Skip to main content

Baik Menurutku Belum Tentu MenurutNya

7 hari sudah kepergian mama
Mama pergi untuk selama-lamanya, rasanya seperti sebuah mimpi. Tapi ini bukan mimpi, ini fakta dari sebahagian kisah hidup yang harus aku jalani.
Kalau ditanya hati, ah...entahlah! Hanya Tuhan yang tahu bagaimana semua yang kurasakan.

Aku punya angan-angan terbesar dalam hidup.
Tapi, ternyata angan-angan yang menurutku baik belum tentu baik menurutNya
Masih ku ingat sampai sekarang, angan-angan itu.
Angan-anganku cukup sederhana, tidak seperti orang-orang di luaran sana.
Aku gak berangan-angan ingin punya ini - punya itu.
Angan-angan itu cukup amat sederhana, ya sederhana...

Angan-angan itu...
Aku ingin kedua orang tuaku (mama & bapak) mendampingiku di tiga tempat yang paling bahagia dan istimewa, yaitu :
- Pertama : ketika aku menyelesaikan studiku (ketika wisuda)
- Kedua : ketika Allah swt mempertemukanku dengan seorang pria yg Ia yakini mampu menjadi imam terbaikku (ketika menikah), dan
- Ketiga : ketika aku melahirkan seorang putra/putri dan resmi menjadi ibu

Tapi takdir berkata lain, jalan hidup yang ku lalui harus beralih dari semua angan-angan.
Ya allah swt, aku tahu dan sadar bahwa semua yang telah Kau gariskan adalah yang terbaik untukku, bapak dan dua adikku.
Dan terima kasih Tuhan, karena Kau mengabulkan do'aku yang lain "Kau selalu jadikan kami keluarga yang utuh dan tidak bercerai-berai, kecuali kematian yang memisahkan diantara kami".

Do'aku, jangan siksa mamaku dengan siksa kubur ya ya Allah...
Sudah cukup penderitaan yang ia rasakan selama sakitnya
Ampuni dosa dan semua kesalahannya ya ya allah, lapangkan kuburnya, terima semua amal kebaikannya, tempatkan ia dalam jannah-Mu dan pertemukan kami di yaumul akhir nanti...

Mama, sampaikapanpun kau takkan pernah terganti
Dan kami selalu rindu serta tidak akan pernah kami lupa kepadamu
Istirahat yang tenang ya ma, kami selalu berdo'a untukmu

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki