Skip to main content

I Love My Father But I Hate Smoker Man

ROKOK
Apa yang kalian pikirkan tentang barang itu?
Setiap dari kita punya penafsiran sendiri tentang "rokok".
Sama halnya kaum pria, ada yg memilih menggunakan barang itu tapi ada juga yang tidak.
Saya pernah dengar kata-kata seperti ini : "laki-laki kalau tidak merokok tidak jantan".
Hmmm, iyakah?
Tapi nyatanya diamini oleh sebahagian besar kaum mereka.
Lantas kalau kalimat itu timbul dan diamini oleh sebahagian besar kaumnya, bagaimana dengan pengguna narkoba, putau, heroin atau jenis sabu-sabu lainnya?
Apakah mereka juga punya kalimat andalan untuk membela?
Mungkin saja iya, sama halnya dengan para pria perokok.
Jika pria perokok mengatakan "laki-laki kalau tidak merokok tidak jantan".
Mungkin para penikmat ganja, heroin, putau atau sabu-sabu juga beranggapan "laki-laki kalau gak pakai sabu/ganja gak perkasa".
Simple sentence right? Tapi sayangnya gak pernah mikirin efek kedepannya.
Ok, we leave it. Because i'm woman so i dont know what man thinking about more. 


Berbicara tentang rokok, "do you know man?" Polusi asap rokokmu tidak lebih baik dari polusi udara.

Beberapa dari kami (kaum wanita) akan selalu merasakan dampak polusi asap yg kau hirup dari balik rokokmu sehari-hari sehingga kami tidak pernah bisa merasakan indahnya menghirup udara segar di pagi hari. Terlebih lagi jika kami menggunakan angkot sebagai alat transportasi kami setiap hari.


Beberapa hari lalu, saya ke kantor dan seperti biasa dengan angkot. Berhubung sewa penuh saat itu, saya duduk di paling pojok. Ada beberapa pria yg merokok diangkot itu, ada beberapa yang pengertian tapi tak jarang ada pula yg egois.

Pria yang pengertian itu, memilih duduk di belakang supir menghadap ke luar pintu. Sehingga asap rokok yg ia cemari pagi itu keluar mengikuti arah angin.
Berbeda dengan pria yg duduk tepat di hadapan saya, ia dengan bangganya menghirup asap rokok udara pagi itu semaunya. And damn!!! Polusi udara di dalam angkot itupun dimulai 
-____-


Untungnya saya mengenakan jilbab, jadi saya ambil ujung jilbab yg tersisa dan membalutkannya ke wajah, percis seperti wanita bercadar :-D

Dengan stylish begitu saya lebih aman untuk bernafas.
Tapi masya allah, itu orang gak tahu dah...
Setelah sebatang habis, dia ambil sebatang lagi dan selanjutnya. Oh damn!
Dan akhirnya polusi udara itu terhenti ketika yang bersangkutan sampai di tempat. Ah...leganya :-)
Yah, itulah sekilas cerita tentang perokok dan asapnya.


Bapak saya juga seorang perokok, tapi gak aktif seperti kebanyakan yang saya lihat.

Walaupun begitu saya suka rewel ke Bapak kenapa harus merokok??? Dan...dan...lainnya. Biasa, namanya juga wanita kodratnya kali harus BAWEL. Hahaha
Kalau Bapak sudah merokok, kita suka menghindar karena terus terang saya tidak bisa dengan asap rokok. Bapak tahu hal itu dan dia pergi ke luar kalau ingin merokok.
Saya sudah ingatkan ke Bapak tentang bahaya rokok, tapi ya sudahlah...susah juga kalau tidak bisa sepikiran jadinya mah kudu ada yg mengalah :-(


Well, berbicara tentang rokok gak akan ada habisnya dengan segala argumentasi. Yup, as I say before that woman is doesn't know what man thinking about so...ya sudahlah.

Memang salah satu cara agar rokok musnah adalah menghapuskan perizinan perusahaan rokok di Indonesia artinya pemerintah melarang keras perusahaan rokok di dirikan di Indonesia. But I know, itu NIHIL. Karena menurut beberapa sumber yang saya baca bahwa ROKOK adalah tax terbesar yg diterima oleh negara ini. 
So what must do?????


Pesan saya kepada para perokok "Merokoklah pada TEMPATNYA bukan pada ENAKNYA DIMANA"



Dan semoga di masa depan saya, saya berhasil menemukan dan hidup dengan pria tidak perokok. 


Thanks before.

Comments

Popular posts from this blog

PLN Part 3 ~Tes Potensi Akademik (TPA) & B.Inggris

Akhirnya Tes GAT terlewati, 2 jam di ruang uzian berhasil membuat sedikit agak bernafas lega dan otot-otot serta syaraf yang tegang rileks kembali. Sebelum keluar dari ruangan, panitia sudah mengumumkan bahwa hasil tes akan diumumkan hari itu juga paling lambat sekitar pkl 20:00 wib. Dan bagi peserta yang lanjut dapat mengikuti tes kembali besok di ruangan yang sama. Arghhh..leganya, alhamdulillah semua soal dapat saya jawab dan menyelesaikannya tepat waktu. Yah, meskipun agak sedikit ragu. Karena materi yang dikerjakan hanya sekitar 30% dari buku yang saya beli satu minggu yang lalu di Gramedia :-( Tapi wait..soal gak terlalu sulit kok, yang terpenting anda fokus dan jangan lupa berdo'a sebelum uzian :-) Selesai tes, saya shalat dulu karena belum sempat shalat zuhur tadi sebelum tes. Dan saya pulang... Sesuai arahan panitia, saya mengecek website PLN untuk mengetahui hasil tes. Ternyata belum ada. Dan sekitar pkl 23:00 wib saya buka kembali, ternyata sudah ada

Cinta! GILA atau ANEH?

Saat ada yang jatuh cinta Mereka tertawa bahagia Seakan dunia adalah surga Tak jarang perbuatan gila melanda Mulai bergaya ala artis Tak jarang berpose bak selebritis Foto demi foto di upload dengan wajah manis Hanya demi menarik perhatian sang pujaan hati Tapi, saat ada yang patah hati Dunia seakan tak berarti Rasanya ingin bunuh diri Atau..mati saja saat ini! Muka mengucel, badan melesuh, semangat memudar Upload status tak lebih dari cacian dan makian Atau..bak manusia yang paling tak berarti di dunia Entahlah! Hanya si empunya yang tahu betapa kacaunya ia! Ada pula cinta diam... Yang mengagumi dalam diam Mencintai dengan diam Berdo'a menyeru namanya diam-diam Ada juga cinta umbar Semua perasaan di publish bak selebritis Setiap kata dirajut menjadi kalimat paling romantis Semua wajah di edit jadi foto-foto manis ~ Lalu, pernahkah terlintas di benak anda? Tatkala jatuh cinta kepada seseorang dan merasa bahagia, sebenarnya ada perasaan wanita lain yan

Eye Level

Keputusanku untuk kembali ke medan setelah wisuda, bulat sudah. Banyak hal yang sudah difikirkan masak-masak sebelum memutuskan. Bukan gampang! Meninggalkan posisi karier yg terbilang sudah cukup lumayan dari segi apapun. Tapi setiap perjalanan harus ada pengorbanan, don't be egoistic!!! Ada banyak pertimbangan meninggalkan semua rutinitas di Jawa dan hidup entah seperti apa di Medan. Ya, itulah yang ada di benakku tatkala itu. Pertama, keluarga Kini kami hanya tinggal berempat. Ayah adalah bapak dan ibu bagi kami. Rasanya tidak tega harus meninggalkan ayah dan dua adikku setelah ditinggal pergi mama. Mengurus ini dan itu seorang diri. Membereskan segala sesuatunya sendiri. Ya sih masih ada fanny yg dibilang sudah cukup dewasa. Tapi, aku mengenal betul watak fanny dari kecil. Fanny bukan typikal orang yg care abis sama rumah. Care sih tapi gak pakai banget. Belum lagi si Raisya, masih terlalu kecil untuk harus memahami semua ini. Dia akan merasa kesepian karena hanya memiliki